Suntik Modal Rp300 Miliar, BRI Kuasai 19 Persen Saham LinkAja
Merdeka.com - Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, Suprajarto menyebut bahwa pihaknya telah menyuntik modal sebesar Rp300 miliar ke PT Fintek Karya Nusantara (Finraya) atau LinkAja. Dengan besaran tersebut, Bank BRI akan memiliki 19 persen saham di LinkAja.
"Porsi masing-masing saham sudah jelas. Sampai dengan saat ini kita masih tetap di posisi yang sama. Kita 19 persen kurang lebih di Rp300 miliar," kata dia di Jakarta, Rabu (15/5).
Menurut dia, untuk bank-bank milik negara (Himbara) sudah memiliki porsi kepemilikan masing-masing di LinkAja. Namun dia mengakui sejumlah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang transportasi akan ikut menjadi pemegang saham.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
-
Kenapa Perseroan Terbatas memiliki permodalan dari saham? Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
-
Siapa yang kelola BRI Private? Layanan tersebut termasuk konsultasi perencanaan keuangan dan investasi, proteksi, bahkan dana pensiun sekalipun.
-
Siapa pemilik saham terbesar BCA? Tidak berhenti di situ, kedua bersaudara ini merambah bisnis properti.
"Ke depan juga sepertinya kita sesuai dengan apa yang direncanakan Bu Menteri (Menteri BUMN, Rini Soemarno) ke depan akan dibagi lagi sahamnya yang terkait transportasi," jelas dia.
"Sepertinya ke depan kita akan bagi lagi dengan BUMN terkait yang lain, KAI, ASDP, Jasa Marga, DAMRI, yang angkutan ya," imbuhnya.
Ke depan, tidak tertutup kemungkinan akan ada perusahaan BUMN lain yang akan bergabung dengan LinkAja. Meskipun dengan porsi kepemilikan yang relatif kecil.
"Nanti mungkin BUMN lain yang merasa ingin memanfaatkan benefit LinkAja ke depan rencana kementerian (BUMN) bisa dibagi sahamnya walaupun relatif kecil." tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apresiasi diberikan kepada grup usaha yang memang memberikan setoran pajak terbesar.
Baca SelengkapnyaSalah satunya menangani banyak proyek sistem pembayaran BUMN.
Baca SelengkapnyaBRI menjadi BUMN paling banyak menyumbang deviden BUMN ke negara hingga Rp23,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPergantian nama dan kerja sama ini diharapkan dapat semakin memanjakan aspirasi pemegang saham terutama di segmen ritel.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaBRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat meningkat drastis pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBRI sebagai perusahaan BUMN, memiliki peran sebagai agent value creator dan agent of development.
Baca SelengkapnyaBank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaSinergi dengan HIPMI ini menjadi bukti nyata komitmen BRI dalam mendukung pengusaha muda di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya