Supermarket milik anak bangsa diresmikan di Qatar
Merdeka.com - Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi meresmikan pembukaan supermarket Indonesia yaitu Source of Fortune (SOF) di kota Al-Khor, sekitar 80 Km dari ibukota Qatar, Doha.
"Swalayan ini merupakan pengembangan usaha yang dilakukan pengusaha Aceh yang juga tokoh diaspora Indonesia, Mahdi Musa," kata Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan seperti ditulis Antara London, Senin (26/9).
Dalam keterangannya, Dubes Basri berharap pembukaan swalayan ini dapat meningkatkan diplomasi ekonomi di Qatar. Ini juga merupakan bagian dari misi menggenjot ekspor dan diharapkan akan meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia-Qatar di bidang trade, tourism, dan investment (TTI).
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Dimana Muzdalifah berjualan? Menariknya, kini tampaknya tempat tinggal ini telah berubah fungsi menjadi 'gudang'. Diketahui, Muzdalifah kini sangat aktif berjualan di TikTok.
-
Siapa yang mengembangkan Ubi madu Sukabumi? Produk pertanian ini dikembangkan oleh petani milenial, Akay Trisula.
-
Siapa yang membuat produk UMKM di Imah Saba Budaya? Mengutip Youtube Pedesaan Banten, Imah Saba Budaya Baduy juga memajang berbagai produk UMKM buatan warga adat.
-
Di mana Muzdalifah berjualan? Muzdalifah berada di tengah tumpukan kotak kardus yang berisi camilan dan siap untuk dijual kepada para pembeli.
-
Dimana Aki Khoerudin biasa berjualan? Sehari-hari, pria bersahaja ini mangkal di wilayah Guntur Sari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung.
Tak hanya itu, swalayan ini juga diharapkan menjadi wadah pengusaha yang ingin melakukan ekspansi pasar ke Qatar. "Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, yang memprioritaskan diplomasi ekonomi dalam hubungan kedua negara," ujarnya.
Inisiatif diluncurkannya swalayan ini setelah banyaknya permintaan dari komunitas diaspora Indonesia dan Asia yang bermukim di Al-Khor. "Peluang usaha di Qatar cukup bagus, saya mampu mengimpor sekitar tiga container ukuran 40 feet setiap dua bulan dari Indonesia," ujar pengusaha yang memiliki usaha properti.
"Melakukan bisnis di Qatar lebih mudah dibanding negara di kawasan Timur Tengah lainnya," tambah tokoh Diaspora bermukim lebih dari 20 tahun dan 14 tahun berbisnis di Qatar.
Ketua Pelaksana Road Show Diplomasi Ekonomi, Khuntum Khaira Ummah mengatakan, pembukaan swalayan ini selain ekspansi pasar juga terobosan untuk meningkatkan penetrasi pasar bagi produk Indonesia di Qatar. Sebelumnya, pengusaha Indonesia lainnya, Roso Widodo membuka restoran Indonesia, Pearl of Beirut dan Sizzlers di Al Khor.
Berbagai jenis produk yang dijual di SOF antara lain bahan makanan, minuman, produk kerajinan sepatu, garmen, batik, jaket, kosmetik, produk spa dan produk kecantikan yang didatangkan dari Indonesia.
Menurut tokoh diaspora, Said Malawi yang juga karyawan migas, Qatar Gas yang bermukim dua dekade di Al-Khor, sebagian besar tenaga kerja ahli Indonesia bermukim di kompleks Al-Khor Community (AKC) yang jumlahnya lebih dari 1.500 WNI dan merupakan komunitas diaspora Indonesia terbesar di dunia.
"Nama Source of Fortune digunakan karena pemerintah Qatar tidak mengizinkan tempat usaha menggunakan nama yang terkait negara asal pengusaha," ujar Mahdi Musa yang memiliki supermarket Qatindo di Doha.
Saat ini terdapat delapan usaha milik pengusaha Indonesia di Qatar, yaitu Madani Mart Trading, Jakarta foodstuff, Tofu Cake & Cake Restaurant, Pearl of Beirut, Minang Restaurant, Central Restaurant, Griya Solo, Sizzlers, Seassons danQatindo. Sedangkan beberapa usaha lainnya juga dilakukan secara online.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia bak pahlawan bagi para pemilik bisnis warung madura.
Baca SelengkapnyaMuhammad Shofiyullah memulai bisnisnya dengan jualan celana jeans kepada teman-teman kuliahnya di Malang. Kini ia jadi crazy rich daerah.
Baca SelengkapnyaMeski sudah terlahir kaya, Yusuff tetap tekun untuk melihat peluang pasar agar tetap eksis di Industri ritel.
Baca SelengkapnyaTampak seorang emak-emak berjualan bakso di Arafah Makkah.
Baca SelengkapnyaJika kualitas produk yang dijual disenangi masyarakat global, ekspansi membangun bisnis di luar negeri bukan hanya cita-cita.
Baca SelengkapnyaThoriq mengajak anak muda Aceh untuk terus meningkatkan kreativitas dan karyanya.
Baca SelengkapnyaDengan modal awal hanya Rp50.000, pemilik Pandawa Snack telah membuktikan bahwa kegigihan dan inovasi dapat membawa bisnis kecil menuju kesuksesan besar.
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil membuka usaha minuman, Ilham pun memiliki keinginan untuk merambah ke usaha makanan.
Baca SelengkapnyaPerjalanan hidup Kautsar tidak berjalan mulus. Sebagai anak ketujuh dari tujuh bersaudara, dia menyaksikan perjuangan orangtua-nya.
Baca SelengkapnyaAyah Fadil Jaidi yang kerap disapa Pak Muh memiliki bisnis baru, yakni showroom mobil. Di sana, ia menjual mobil bekas dengan kualitas jempolan.
Baca SelengkapnyaSosok Mardiah bukan sekadar pelaku usaha camilan ringan. Dia seperti duta pengentasan kemiskinan perkotaan dari Cipedak.
Baca SelengkapnyaAda berbagai cara agar produk lokal bisa mendunia.
Baca Selengkapnya