Suram, kinerja manufaktur China sentuh titik terendah dalam 6 tahun
Merdeka.com - Data manufaktur China merosot tajam dan menyentuh titik terendah dalam 6 tahun terakhir. Ini sebagai tanda bahwa pergerakan pabrik dan industri di China mulai lesu.
Index manufaktur China jatuh ke level 47,0 pada September ini. Angka terburuk dalam 78 bulan terakhir. Penurunan sudah mulai terasa sejak Agustus lalu, di mana data manufaktur China sudah menyentuh level 47,3.
Menurut Caixin Insight and Markit Economics, index yang berada di bawah 50 berarti menunjukkan perlambatan di sektor manufaktur.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
-
Kenapa PMI manufaktur mencapai titik tertinggi? Angka ini merupakan posisi tertinggi sejak Oktober 2021, atau dalam 29 bulan terakhir.
-
Di mana pangsa pasar iPhone di China menurun? Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Mengapa China tenggelam? Penulis studi tersebut mengatakan bahwa faktor utama yang paling berpengaruh terhadap penurunan permukaan tanah adalah adanya kehilangan air tanah, yaitu dengan pengambilan air di bawah atau di dekat kota-kota untuk digunakan penduduk setempat.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
"Alasan pemerintah ini terjadi karena ada perubahan terkait permintaan eksternal dan harga. Perlu kesabaran agar kebijakan yang dirancang bisa membawa stabilitas dan efektivitas," kata kepala ekonom Caixin Insight, He Fan.
Data ekonomi China memang terlihat suram yang dipicu oleh perlambatan ekonomi. Namun, Beijing masih terlihat tenang dan optimis pertumbuhan ekonomi mereka masih akan mencapai 7 persen tahun ini.
Presiden Xi Jiniping terus berusaha meyakinkan investor, dan mengatakan perekonomian China berjalan sesuai perkiraan.
Namun demikian, investor merespon negatif perekonomian China. Terbukti, bursa saham Shanghai anjlok 0,8 persen di awal perdagangan. Sementara itu, bursa saham Shenzen juga turun 0,3 persen.
Tidak hanya itu, bursa Hong Kong atau Hang Seng juga turun lebih dari 2 persen. Investor kembali akan mendapat data manufaktur terbaru pada 1 Oktober 2015 mendatang. Ini bertepatan dengan rilis pemerintah China soal PMI untuk bulan September.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaPerang harga tengah berlangsung antara merek mobil Jepang dan merek lokal China.
Baca SelengkapnyaUni Eropa beberapa waktu lalu memberlakukan tarif sementara hingga 37,6% pada impor kendaraan listrik (EV) buatan China untuk melindungi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPerang harga tengah berlangsung antara merek mobil Jepang dan merek lokal China.
Baca Selengkapnyapenurunan PMI Manufaktur ini tergambar dari pelemahan tingkat daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok kelas menengah untuk kebutuhan sekunder/tersier.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil survei swasta menunjukkan sektor properti yang dilanda krisis.
Baca SelengkapnyaKontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2024 dipengaruhi oleh penurunan bersamaan pada output dan pesanan baru.
Baca SelengkapnyaEkonomi AS tidak terlalu bergantung pada sektor manufaktur saat ini.
Baca SelengkapnyaStrategi Harga rendah yang digencarkan pasar industri China menimbulkan dampak negative bagi manufaktur Korea.
Baca SelengkapnyaProduksi Toyota di luar negeri turun 1,0 persen menjadi 495.492 unit
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaLoyonya perekonomian China dipengaruhi oleh terus melemahnya permintaan domestik. Kondisi ini diperparah oleh kinerja properti yang masih belum menggembirakan.
Baca Selengkapnya