Surplus APBN Melesat 163 Persen Jadi Rp28 Triliun di Januari 2022
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatatkan surplus Rp28,9 triliun pada Januari 2022. Angka ini naik 163,5 persen dibandingkan Januari tahun lalu yang defisit Rp45,5 triliun.
"Ini adalah situasi di mana APBN kita membalik atau mengalami situasi pembalikan yang sangat baik," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (22/2).
Di sisi lain, keseimbangan primer juga surplus Rp49,4 triliun. Sedangkan tahun lalu terjadi defisit di Rp20,8 triliun.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Bagaimana Kejagung hitung kerugian negara? 'Hari ini temen-temen penyidik sedang berkomunikasi dengan BPKP dan ahli yang lain hari ini. Lagi dilakukan perhitungan, konfrontasi dan diskusi formulasinya seperti apa,' kata Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana kepada wartawan, Rabu (3/4).
-
Bagaimana cara Gubernur Sumatra mengatasi inflasi? Gubernur Sumatra saat itu, Mr. Teuku Muhammad Hasan telah memberlakukan ORI sebagai alat tukar dengan kurs satu rupiah dengan seratus rupiah uang Jepang.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
"Jadi ini pembalikan yang luar biasa, mengalami surplus sehingga terjadi perbaikan hingga 337,8 persen," ujar Sri Mulyani.
Hingga 31 Januari 2022, tercatat pendapatan negara mencapai Rp156 triliun, atau tumbuh 54,9 persen. Nilai itu setara 8,5 persen dari target tahun ini sebesar Rp1.846,1 triliun.
Sementara Januari tahun lalu, pendapatan negara masih mengalami kontraksi 4,2 persen.
Sedangkan belanja negara pada Januari 2022 mencapai Rp127,2 triliun. Nilai itu tumbuh 13 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Belanja negara setara dengan 4,7 persen dari target belanja negara tahun ini yang sebesar Rp2.714 triliun.
"Ini adalah cerita APBN kita di Januari diawali dengan sebuah cerita yang sangat positif dari pemulihan ekonomi dan dari dukungan APBN untuk masyarakat, baik untuk subsidi maupun dalam melindungi masyarakat dari sisi kesehatan dan melindungi dari guncangan harga komoditi yang tinggi," tutur Sri Mulyani.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi ini setara dengan 0,71 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaReliasasi belanja negara sebesar Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu tahun 2024 yakni Rp3.325, 1 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani melaporkan APBN mengalami surplus Rp22,8 triliun hingga 15 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaPemerintah selama 8 bulan terakhir sukses menjaga realisasi pendapatan lebih besar dibanding pengeluaran atau belanja pemerintah.
Baca SelengkapnyaAPBN pada bulan Oktober mengalami defisit Rp700 miliar atau 0,003 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaSelain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
Baca Selengkapnya