Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei: 39,92 Persen Kelompok Usia Muda Indonesia Ingin Kaya

Survei: 39,92 Persen Kelompok Usia Muda Indonesia Ingin Kaya 4 Langkah Awal Memulai Perencanaan Keuangan di Usia 30, Investasi Tak Kenal Terlambat. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - NielsenIQ Indonesia berkolaborasi dengan OCBC NISP memaparkan hasil survei terhadap literasi finansial keuangan bagi generasi kelompok usia muda. Hasilnya, 39,92 persen kelompok muda memiliki mindset kaya.

Director Consumer Insights di NielsenIQ Indonesia, Inggit Primadevi menyampaikan, persentase kelompok usia muda dengan mindset kaya, berasal dari 1.335 responden berusia 25-35 tahun yang tersebar di kota Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, dan Makasar.

"Ada mindset kaya yang dimiliki, 39,92 persen. Orientasi kaya di sini adalah memiliki rumah mewah, memiliki tanah, memiliki barang bermerek atau barang mewah," kata Inggit, Jakarta Pusat, Senin (15/8).

Orang lain juga bertanya?

Pemicu kelompok usia muda untuk berorientasi mindset kaya bersumber dari media sosial. Gaya hidup di media sosial yang kerap memamerkan kehidupan mewah memantik kelompok usia muda bahwa kaya adalah memiliki sejumlah aset.

Tak Didukung Literasi Keuangan Baik

Inggit tidak mempermasalahkan soal mindset kaya bagi kelompok usia muda, hanya saja kondisi ini bisa dioptimalkan dengan peningkatan literasi keuangan. Sebab, dari hasil survei yang dilakukan NielsenIQ Indonesia, hanya 9 persen responden yang sudah memiliki tabungan dalam bentuk investasi.

Menabung dalam bentuk investasi dinilai cukup penting untuk mencapai kemandirian finansial di saat usia pensiun.

Selain itu, Inggit menyampaikan, sebanyak 76 persen masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan keuangan yang perlu dibenahi, seperti mengeluarkan uang demi mengikuti gaya hidup teman. Sebab dari persentase ini, sekitar 80 persen, responden tidak melakukan pencatatan anggaran, dan hanya 26 persen yang memiliki dana darurat.

Bahkan, hanya 9 persen dari generasi muda yang telah memiliki produk investasi seperti reksadana, saham, dan tabungan berjangka.

Selain itu, hanya 17 persen yang sudah memiliki pendapatan pasif, 8 persen yang menggunakan uang sesuai anggaran dan hanya 22 persen yang benar-benar paham mengenai produk investasi yang mereka miliki.

Inggit berpesan bahwa untuk mencapai kemandirian finansial bukan soal seberapa besar penghasilan seseorang. Sebab, dari survei yang ia lakukan, kalangan dengan berpenghasilan minimal Rp5 juta hingga Rp15 juta mengalami pergerakan cukup positif dalam pengelolaan keuangan.

"Untuk mendapatkan safe financial bukan hanya soal kalangan tertentu. Berdasarkan income kalangan mass market, segment income paling bawah, pergerakan improvement lebih tinggi dibandingkan anak muda yang penghasilan lebih tinggi," pungkasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei: Emak-Emak Lebih Melek Keuangan Dibandingkan Laki-Laki
Survei: Emak-Emak Lebih Melek Keuangan Dibandingkan Laki-Laki

Hasil SNLIK tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen. Sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani ke Generasi Muda: Anak Muda Sekarang Sudah High Tech tapi Tidak Melek Investasi
Sri Mulyani ke Generasi Muda: Anak Muda Sekarang Sudah High Tech tapi Tidak Melek Investasi

Hal ini menunjukkan banyak masyarakat Indonesia yang sudah masuk dalam sektor keuangan, seperti menabung diperbankan, berinvestasi, dan lainnya.

Baca Selengkapnya
OJK-BPS Gelar Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2024, Pegawai Tertinggi
OJK-BPS Gelar Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2024, Pegawai Tertinggi

indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan terhadap produk dan layanan keuangan.

Baca Selengkapnya
Studi: Banyak Anak Muda Cari Properti di Dekat Kawasan IKN Jelang Pemindahan Ibu Kota Negara
Studi: Banyak Anak Muda Cari Properti di Dekat Kawasan IKN Jelang Pemindahan Ibu Kota Negara

Generasi muda usia 18-34 tahun banyak mencari informasi terkait properti di kawasan dekat IKN.

Baca Selengkapnya
BNI Sekuritas Perkuat Literasi Pasar Modal Gandeng Milenial & Gen Z Sambil Ngopi di Depok
BNI Sekuritas Perkuat Literasi Pasar Modal Gandeng Milenial & Gen Z Sambil Ngopi di Depok

Dihadiri mayoritas peserta Gen Z dan investor pemula, Tim BNI Sekuritas memberikan paparan mengenai dasar-dasar investasi.

Baca Selengkapnya
Jumlah Wirausaha Muda Indonesia Masih Sangat Sedikit, Apa Soluisnya
Jumlah Wirausaha Muda Indonesia Masih Sangat Sedikit, Apa Soluisnya

Jumlah wirausahawan muda berusia 20-29 tahun masih cukup rendah, yakni sebesar 6,1 juta orang.

Baca Selengkapnya
OJK: Investor Pasar Modal Didominasi Generasi Milenial dan Gen Z
OJK: Investor Pasar Modal Didominasi Generasi Milenial dan Gen Z

Perkembangan jumlah investor ritel cukup pesat karena OJK mendorong transformasi digital di seluruh aspek,

Baca Selengkapnya
Banyak Generasi Muda Usia 18-25 Tahun Tak Paham soal Pentingnya Asuransi, Apa Solusinya?
Banyak Generasi Muda Usia 18-25 Tahun Tak Paham soal Pentingnya Asuransi, Apa Solusinya?

Direktur Utama PT Askrindo, Fankar Umran mengatakan pentingnya memberikan kesadaran mengelola keuangan dengan bijak di usia muda.

Baca Selengkapnya
Persepsi Generasi Z terhadap Pembangunan IKN: Peluang Besar untuk Berkarier di Masa Depan
Persepsi Generasi Z terhadap Pembangunan IKN: Peluang Besar untuk Berkarier di Masa Depan

Mayoritas responden menyatakan tertarik dan mendukung IKN. Sebagian besar Gen Z mengharapkan IKN menjadi smart city.

Baca Selengkapnya
Ternyata Kelas Menengah di Indonesia Dikuasai Milenial, Gen Z dan Generasi Alpha
Ternyata Kelas Menengah di Indonesia Dikuasai Milenial, Gen Z dan Generasi Alpha

Masyarakat kelas menengah bersama kelompok penduduk menuju kelas menengah jadi penyumbang konsumsi rumah tangga terbesar, yakni 81,49 persen.

Baca Selengkapnya
Survei BPS 2024: Indeks Literasi Keuangan 65,43 Persen dan Inklusi Keuangan 75,02 Persen
Survei BPS 2024: Indeks Literasi Keuangan 65,43 Persen dan Inklusi Keuangan 75,02 Persen

Sedangkan indeks literasi keuangan syariah tercatat lebih rendah mencapai 39,11 persen dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88 persen.

Baca Selengkapnya
Lewat ISFO 2024, OJK Dorong Pengembangan Keuangan Syariah Melalui Generasi Muda
Lewat ISFO 2024, OJK Dorong Pengembangan Keuangan Syariah Melalui Generasi Muda

ISFO 2024 hadir untuk mendorong para pelajar dan mahasiswa lebih memahami mengenai keuangan syariah dan dapat menggunakan produk/layanan keuangan syariah.

Baca Selengkapnya