Survei: Anak Muda Lebih Suka Layanan Pay Later Dibanding Kartu Kredit
Merdeka.com - Perusahaan riset PYMNTS.com meneliti soal layanan Beli Sekarang, Bayar Nanti atau Buy Now Pay Later (BNPL). Hasilnya, BNPL diprediksi akan terus meningkat, baik dalam peningkatan pengguna maupun cakupan luas penggunaannya dalam lima tahun ke depan.
Konsumen yang lebih muda juga diperkirakan akan semakin meningkat dan lebih memilih opsi pembayar ini dari pada kartu kredit.
Layanan dan aplikasi BNPL menjadi populer karena menawarkan lebih banyak pilihan kepada konsumen dalam hal pembelian dalam jumlah besar. Selain itu, biaya tagihan yang bisa lebih murah dibanding menggunakan kartu kredit.
-
Apa yang sering dibeli Gen Z menggunakan paylater? Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pengguna paylater mayoritas merupakan Gen Z dengan rentang usia 26-35 tahun yang mencapai angka 43,9 persen. OJK juga mencatat penggunaan paylater oleh Gen Z sebagian besar untuk keperluan gaya hidup. Di antaranya, fesyen dengan 66,4 persen, perlengkapan rumah tangga dengan 52,2 persen, elektronik dengan 41 persen, laptop atau ponsel dengan 34,5 persen, hingga perawatan tubuh sebesar 32,9 persen.
-
Kenapa transaksi kartu kredit masih tinggi? Transaksi kartu kredit tetap tumbuh di tengah gempuran kemudahan kredit seperti layanan paylater. Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia Kamis (18/1) nilai transaksi tunai kartu kredit pada November 2023 mencapai Rp34,356 triliun.
-
Bagaimana Gen Z memanfaatkan fintech untuk belanja? Data menunjukkan bahwa 67 persen pengguna fintech memanfaatkan BNPL untuk berbelanja tanpa harus melakukan pembayaran di awal.
-
Kenapa Gen Z lebih banyak pakai paylater? Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pengguna paylater mayoritas merupakan Gen Z dengan rentang usia 26-35 tahun yang mencapai angka 43,9 persen. OJK juga mencatat penggunaan paylater oleh Gen Z sebagian besar untuk keperluan gaya hidup. Di antaranya, fesyen dengan 66,4 persen, perlengkapan rumah tangga dengan 52,2 persen, elektronik dengan 41 persen, laptop atau ponsel dengan 34,5 persen, hingga perawatan tubuh sebesar 32,9 persen.
-
Kapan konsumen cerdas dibutuhkan? Nah, untuk mewujudkan ekosistem ekonomi digital yang sehat, penting bagi konsumen mendapatkan informasi yang tepat mengenai peraturan serta update terbaru ketika berbelanja online.
-
Kenapa Kartu Kredit Danamon Grab cocok untuk anak muda? Saatnya #JadiDiriGue bareng Kartu Kredit Danamon Grab yang punya berbagai keunggulan dan cocok banget buat milenial dan Gen Z masa kini. Penasaran? Apply Sekarang dan Dapatkan Voucher Grab Senilai Rp650 ribu!
Meski begitu, konsumen tetap harus berhati-hati saat mengambil opsi ini, karena pengguna BNPL dapat berisiko mengakumulasi tingkat utang yang tidak berkelanjutan.
Data yang dirilis oleh PYMNTS mencatat, hampir 60 persen konsumen mengatakan mereka lebih suka metode ini dari pada kartu kredit. Preferensi ini terutama diucapkan di kalangan konsumen yang lebih muda.
Responden survei PYMNTs memberikan banyak alasan pilihan mereka. Mulai dari alasan karena pembayaran BNPL dapat lebih mudah dikelola dari pada pembayaran kartu kredit, proses persetujuan yang sederhana dan BNPL tidak mengenakan bunga jika utang dilunasi tepat waktu.
Menurut Insider Intelligence, preferensi ini mendorong ledakan layanan BNPL dan nilai sektor ini diperkirakan akan mencapai USD 76,20 miliar dalam pada akhir tahun 2022.
Konsumen Harus Berhati-hati
Bagi konsumen, peningkatkan ketersediaan layanan BNPL merupakan berkah sekaligus kutukan. Kepala Citizens Pay, layanan BNPL menyampaikan kepada CNBC bahwa alasan banyak konsumen muda tertarik pada layanan tersebut adalah karena banyak yang menyaksikan orang tua mereka berjuang dengan utang kartu kredit di tengah resesi ekonomi 2008.
Sehingga dengan fitur dan layanan yang ditawarkan BNPL, mereka melihat ini sebagai opsi yang lebih aman.
Layanan BNPL secara otomatis mengonfirmasi detail pembayaran tagihan dan menjadwalkan otomatis pembayaran yang harus dilakukan masa mendatang. Ini berarti, Anda tidak perlu ingat untuk melakukan pembayaran tagihan karena akan ada notifikasi otomatis yang mengingatkan Anda.
Selain itu, biasanya jika pembayaran dilakukan tepat waktu, Anda juga tidak akan dikenakan biaya tambahan atau membayar bunga atas utang Anda.
Peningkatan fleksibilitas dan inovasi teknologi pembayaran umumnya akan selalu diterima. Namun, meskipun layanan BNPL tampaknya menawarkan opsi yang lebih murah dan lebih aman daripada kartu kredit, konsumen harus tetap berhati-hati saat menggunakannya.
Reporter: Hana Tiara Hanifah
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buy Now, Pay Later atau BNPL memungkinkan konsumen untuk membayar pembelian mereka dalam beberapa kali cicilan.
Baca SelengkapnyaPay Later dinilai dapat memberikan manfaat yang optimal dalam memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaSaat ini, penetrasi kartu kredit oleh milenial maupun Gen Z hanya 7,60 persen.
Baca SelengkapnyaGenerasi Z menjadi kelompok yang mendominasi pengguna Paylater.
Baca SelengkapnyaNilai bunga Paylater mencapai 0,3 persen per hari. Sementara itu, bunga pinjaman kartu kredit sebesar 1,75 persen per bulan.
Baca SelengkapnyaAwalnya, peluncuran layanan BNPL oleh PT BTN akan dilakukan pada Semester pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaTingginya gaya hidup dan perilaku konsumtif menjadi penyebab anak muda terjerat pinjol.
Baca SelengkapnyaPaylater kini menjadi metode pembayaran yang inklusif dan diterima secara luas.
Baca SelengkapnyaPaylater bisa berdampak buruk bagi generasi muda yang tak punya literasi keuangan memadai.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan perbankan digital ini didorong kuat oleh Gen Z dan generasi milenial.
Baca SelengkapnyaMengingat, nama pengguna Paylater akan masuk ke daftar SLIK OJK sebagai salah satu acuan kepatuhan kredit.
Baca Selengkapnya