Survei BI: Indeks Penjualan Eceran Meningkat di April 2021
Merdeka.com - Bank Indonesia melaporkan, hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan peningkatan kinerja penjualan eceran, baik secara bulanan maupun tahunan pada April 2021.
Ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2021 tumbuh 17,3 persen (mtm) dan 15,6 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen (mtm) dan -14,6 persen (yoy).
"Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2021 tumbuh 17,3 persen (mtm) dan 15,6 persen (yoy)," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, Jakarta, Kamis (10/6).
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
Dalam survei tersebut, responden menyampaikan peningkatan kinerja penjualan eceran didorong meningkatnya permintaan selama Ramadan didukung berbagai program potongan harga (diskon). Peningkatan penjualan terjadi pada mayoritas kelompok komoditas yang disurvei, terutama Subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau serta Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
Sejalan dengan berlanjutnya kenaikan permintaan pada periode Ramadan dan Idulfitri, kinerja penjualan diperkirakan akan kembali tumbuh positif pada Mei 2021. IPR Mei 2021 diperkirakan tumbuh 1,6 persen (mtm) dan 12,9 persen (yoy), meskipun tidak setinggi pertumbuhan bulan sebelumnya.
Perlambatan Sektor Makanan
Perlambatan diperkirakan terutama terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dan Subkelompok Sandang. Dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang (Juli) diperkirakan sedikit meningkat.
Sementara pada 6 bulan mendatang (Oktober) diperkirakan menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang (Juli) sebesar 142,4, sedikit meningkat dari 141,4 pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, IEH 6 bulan yang akan datang (Oktober) sebesar 134,0, sedikit lebih rendah dari 134,9 pada bulan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh distribusi barang yang lancar dan pasokan yang cukup.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi peningkatan penjualan ritel tersebut dilihat dari indeks keyakinan konsumen pada Juli 2024.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.
Baca Selengkapnya