Survei: Di Asia Tenggara, angka perbudakan di Indonesia tertinggi
Merdeka.com - Sebanyak 736 ribu orang diperkirakan masih terperangkap dalam perbudakan modern di Indonesia. Itu merupakan angka perbudakan tertinggi di Asia Tenggara.
Disusul Myanmar 515.100 orang, Thailand (425.500), Filipina (401 ribu), Kamboja (256.800). Kemudian, Vietnam (139.300), Malaysia (128.800), Laos (20 ribu), Singapur (9.200), Timor Leste (3.500), dan Brunei (3.400).
Namun, jika dilihat dari perbandingan antara jumlah orang terperangkap dalam perbudakan modern dengan total populasi, Indonesia menduduki peringkat tujuh. Tingkat prevalensi tertinggi dimiliki Kamboja sebesar 1,6 persen.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Di mana buruh Jawa bekerja di perkebunan karet? Mereka bisa bekerja lebih dari 12 jam dan sangat memberatkan fisik para buruh. Mereka biasanya menyadap getah selama 5 jam, mengurus pohon karet muda selama 3 jam, dan mengolah lateks menjadi bahan karet yang memakan waktu 5 jam.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
Diikuti Myanmar (0,9 persen), Brunei (0,8 persen), Thailand (0,6 persen). Kemudian, Malaysia (0,4 persen), Filipina (0,4 persen), Indonesia (0,3 persen), Laos (0,3 persen), Timor Leste (0,3 persen), Singapura (0,2 persen) dan Vietnam (0,1 persen).
Hal tersebut terungkap dalam Indeks Perbudakan Global 2016 yang diterbitkan Walk Free Foundation. Organisasi bertujuan mengakhiri perbudakan dan perdagangan manusia tersebut melakukan 42 ribu wawancara dalam 53 bahasa di 25 negara, mewakili 44 persen dari populasi global. Itu termasuk 15 survei tingkat negara bagian di India.
"Para pemimpin negara-negara ekonomi utama di dunia harus menggalang kekuatan dunia usaha untuk terlibat mengatasi masalah perbudakan ini dengan memfokuskan perhatian meraka terhadap transparansi rantai pasokan," kata Andrew Forrest, Ketua sekaligus Pendiri Walk Free Foundation, dalam siaran pers, kemarin.
Secara total, studi itu menyebut sekitar 45,8 juta laki-laki, perempuan, dan anak-anak di seluruh dunia terperangkap dalam perbudakan modern. Meningkat 28 persen ketimbang perkiraan dibuat pada 2014.
Perbudakan modern tersebut mencakup perdagangan manusia, kerja paksa, pernikahan paksa, perbudakan berkedok pernikahan serta eksploitasi seksual komersial.
India merupakan negara dengan jumlah mutlak perbudakan modern tertinggi, perkiraan sebanyak 18,35 juta orang. Dibuntuti Tiongkok (3,39 juta), Pakistan (2,13 juta), Bangladesh (1,53 juta) dan Uzbekistan (1,23 juta).
Jika diakumulasi, perbudakan di lima negara tersebut mencapai 58 persen dari jumlah total perbudakan di dunia.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus perdagangan orang terus muncul dari tahun ke tahun
Baca SelengkapnyaTren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan polisi membongkar 290 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, ada 82,67 juta orang yang bekerja di sektor informal.
Baca SelengkapnyaPengangguran terjadi karena ketidakseimbangan antara jumlah lapangan kerja yang tersedia dan laju pertumbuhan penduduk.
Baca SelengkapnyaPenduduk yang bekerja terdiri dari pekerja penuh sebanyak 96,39 juta orang, pekerja paruh waktu 34,12 juta orang, dan setengah pengangguran 9,34 juta orang.
Baca SelengkapnyaJumlah pengangguran Indonesia disebut per Februari 2024 turun menjadi 7,2 juta orang, terendah sejak 1997.
Baca SelengkapnyaPermasalahan etnis Rohingnya memilki persoalan dari perdagangan manusia hingga diplomasi.
Baca SelengkapnyaAmalia menjelaskan per Agustus 2024, terdapat sebanyak 215,37 juta penduduk usia kerja.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut tenaga kerja Indonesia yang bekerja saat ini berjumlah 142,1 juta. Namun ironisnya 54,6 persen diantaranya lulusan SMP ke bawah.
Baca SelengkapnyaSemua uang tersebut diserap bandar judi luar negeri untuk kepentingan bisnisnya, termasuk pencucian uang.
Baca Selengkapnya