Survei HSBC: Mayoritas Orang Indonesia Masih Khawatir Hidup di Masa Pensiun
Merdeka.com - Survei HSBC bertajuk Future of Retirement, Bridging the Gap menyebut bahwa dari 68 persen responden yang menginginkan masa tua yang nyaman, hanya 30 persen saja yang telah sadar dan tergerak untuk mulai berinvestasi untuk masa pensiun mereka.
Head of Wealth Management PT Bank HSBC Indonesia, Steven Suryana mengatakan, kesenjangan ini mengakibatkan mayoritas responden survei memiliki kekhawatiran akan mandiri secara finansial saat masa pensiunnya nanti. Itu seperti sebesar 86 persen khawatir akan dapat hidup dengan nyaman, 83 persen khawatir akan meningkatnya kebutuhan biaya kesehatan, dan 77 persen khawatir akan kehabisan dana pensiun.
"Masa pensiun merupakan saat seseorang idealnya menikmati masa istirahat bersama keluarga setelah bertahun-tahun bekerja. Namun hal ini harus direncanakan dengan matang sedari dini. Sayangnya kesadaran ini biasanya timbul saat kita sudah mendekati masa pensiun," ujarnya di Jakarta Selatan, Selasa (12/2).
-
Berapa dana ideal untuk pensiun? Berdasarkan riset HSBC Quality of Life 2024, masyarakat kelas atas Indonesia menganggap dana sekitar USD340.000 atau Rp5,37 miliar sebagai jumlah ideal untuk menjalani masa pensiun dengan nyaman.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Bagaimana cara hidup tenang dengan asuransi? Memiliki asuransi sedari dini dapat membantumu terhindari dari hal-hal buruk yang tak diingini. Selain itu, asuransi juga bisa membuat kehidupan lebih tenang berkat kegunaannya yang mengcover berbagai biaya tak terduga, seperti perawatan rumah sakit, kecelakaan, dan sebagainya.
-
Siapa yang mendapatkan manfaat pensiun di Indonesia? Sistem pensiunnya terdiri dari beberapa komponen utama: 1. Pensiun berbasis penghasilan untuk pegawai negeri sipil. 2. Skema manfaat pasti (DB) dan iuran pasti (DC) untuk pekerja sektor swasta. 3. Program Jaminan Sosial Pemerintah, skema berbasis DC yang wajib dengan kontribusi dari pemberi kerja dan karyawan.
-
Bagaimana cara memulai perencanaan pensiun yang bahagia? Ia menekankan pentingnya memulai perencanaan sedini mungkin, karena semakin awal dimulai, semakin besar peluang untuk memaksimalkan investasi dan mencapai tujuan keuangan.
-
Apa keuntungan pensiun di Bali? Bali dikenal dengan pantainya yang indah, pemandangan tropis yang menawan, dan budaya yang unik, tetapi sikap baik serta penghormatan terhadap orang tua juga menambah daya tarik pulau ini.
Dia menambahkan, di indonesia sendiri masa pensiun saat ini seringkali diasosiasikan dengan waktu untuk bermain dan merawat cucu. Namun survei HSBC menunjukkan bahwa 2/3 responden usia kerja menyatakan akan lanjut bekerja setalah pensiun.
Itu antara lain seperti memulai berwirausaha (54 persen), sedangkan sisanya memilih untuk mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari hasil tabungan (29 persen), kembali mencari pekerjaan (25 persen), serta membangun kos-kosan atau menyewakan rumah (19 persen).
"Yang juga mengkhawatirkan adalah lebih dari 3/4 responden usia kerja mengharapkan anaknya akan membantu mereka di masa pensiun, sedangkan kenyataannya saat ini hanya kurang dari 1/3 responden usia pensiun menerima bantuan dari anaknya," ujarnya.
Sementara itu, beberapa sumber dana lain yang diharapkan menopang masa pensiun seperti tunjangan dari tempat kerja, atau tabungan akan semakin berkurang seiring dengan bertambah tua usia. Oleh sebab itu, dia menjelaskan pentingnya untuk seseorang memvisualisasikan masa pensiun kelak sedari sekarang.
"Dengan memiliki visi masa pensiun yang jelas, bersama mitra keuangan yang tepat, persiapan pensiun dapat dilakukan dengan efektif, menggunakan beragam instrumen yang sesuai dengan profil risiko yang kita miliki," pungkasnya.
Sebagai informasi, Survey HSBC bertajuk Future of Retirement Bridging the Gap ini menyasar 1.050 responden di Indonesia yang menunjukkan masih minimnya kesiapan pensiun di kalangan usia kerja. Meski memiliki penghasilan tetap per bulannya, sebanyak 9 dari 10 menyatakan kekhawatiran mereka untuk menutup beragam biaya di masa pensiunnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang-orang paling mengkhawatirkan kesehatan mereka sendiri.
Baca SelengkapnyaSepertiga pensiunan khawatir bahwa tekanan finansial dapat mempengaruhi kesehatan mereka.
Baca SelengkapnyaMencegah ketidakpastian keuangan adalah salah satu kunci utama dalam menjaga kesehatan mental dan fisik, terutama di masa tua.
Baca SelengkapnyaKemenkes menyatakan Indonesia mulai memasuki era penuaan penduduk atau aging population
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca SelengkapnyaRata-rata masyarakat Indonesia mulai menabung dan berinvestasi di usia 31 tahun.
Baca SelengkapnyaLima dari sepuluh individu kelas atas di Indonesia berencana untuk terus bekerja hingga usia tua.
Baca SelengkapnyaRista mengingatkan, menyiapkan warisan juga tak kalah penting bagi keluarga.
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut merupakan bagian dari indeks kebebasan finansial kedua dari perusahaan asuransi gabungan Singlife.
Baca SelengkapnyaPara lulusan universitas di Jepang tidak yakin punya harapan gaji mereka sesuai dengan kebutuhan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi ditargetkan capai 6-7 persen di 2045.
Baca SelengkapnyaPensiunan di negara ini mendapatkan 70 persen total gaji semasa kerja dengan pencairan terkecil senilai Rp32 juta per bulan.
Baca Selengkapnya