Survei: Investor RI incar apartemen Singapura & rumah di Australia
Merdeka.com - Investor properti Tanah Air tengah gencar mencari ladang investasi di luar negeri. Kategori apartemen, para investor menjadikan Singapura pilihan utamanya. Sedangkan kategori rumah, para investor dalam negeri menempatkan Australia sebagai pilihan utama.
Hal ini diungkap hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index yang dipublikasikan hari ini, Jumat (14/4).
Country Manager Rumah.com, Wasudewan mengatakan, alasan utama orang kaya RI membeli properti di luar negeri karena potensi meraih keuntungan yang lebih besar. Selain itu, mereka melihat infrastruktur dan stabilitas keamanan lebih baik di Singapura. Infrastruktur mempengaruhi kualitas gaya hidup masyarakat, termasuk para ekspatriat yang menyewa berbagai hunian di Singapura.
-
Kenapa banyak orang Indonesia memilih Singapura untuk liburan? Banyak WNI yang sering memilih Singapura sebagai tujuan liburan karena letak geografisnya yang dekat dengan Indonesia.
-
Bagaimana kekayaan orang kaya di Singapura meningkat? Semua faktor ini berkontribusi pada kenaikan pasar saham, sehingga total kekayaan 50 orang terkaya di Singapura meningkat lebih dari 10 persen menjadi USD 195 miliar, setara dengan sekitar Rp3.003 triliun. Sekitar dua pertiga dari daftar orang kaya di Singapura mencatatkan peningkatan kekayaan dibandingkan tahun lalu.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Kenapa Singapura dipilih? Pasalnya, ia akan mengadakan konser selama 6 hari di Singapura. Pertanyaannya, mengapa hanya Singapura?
-
Kenapa kawasan elit di Jakarta banyak diminati? DKI Jakarta masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
"Singapura juga memiliki akses transportasi yang bagus untuk menghubungkan warganya secara lokal maupun internasional. Ini pula yang menyebabkan Singapura diganjar penghargaan sebagai Lokasi Terbaik di Asia Pilihan Ekspatriat dan peringkat 25 secara global dari survey Quality of Living yang digelar Mercer awal tahun ini," kata Wasudewan.
Hasil survei ini sejalan dengan data dari Cushman & Wakefield, perusahaan konsultan properti internasional yang menyebutkan bahwa pada semester I-2016 lalu, orang Indonesia membeli 189 properti dari berbagai kategori di Singapura. Angka ini meningkat lebih dari 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, pembelian dari warga negara China dan Malaysia mengalami penurunan pada kuartal II- 2016, transaksi dari warga negara Indonesia justru naik sebesar 19 persen pada periode yang sama.
Menurut perusahaan properti Propnex Realty Pte, dikutip dari PropertyGuru.com.sg, yang menangani penjualan kondominium mewah OUE Twin Peaks di kawasan Orchard Road, Singapura, pengembang kondominium tersebut telah menjual hampir separuh dari penjualan tahap pertama sejumlah 86 unit dengan kisaran harga 4 juta Dolar Singapura, di mana orang Indonesia menjadi pembeli utama dari luar Singapura.
Pembelian properti di luar negeri semakin marak karena teknologi telah membuat proses penemuan investasi properti semakin mudah. Pembelian properti adalah salah satu keputusan penting, baik untuk kebutuhan dasar maupun investasi. Karena itu, Rumah.com menyediakan berbagai fasilitas untuk membuat pencari hunian sangat yakin dalam mengambil keputusan.
"Salah satu inovasi Rumah.com adalah fasilitas tur 3 Dimensi Matterport, sehingga konsumen dapat menjelajahi seluruh isi rumah maupun apartemen melalui smartphone atau komputer tanpa harus datang ke lokasi."
Berikut alasan orang Indonesia membeli properti di luar negeri sesuai persentase:
1. Menawarkan keuntungan lebih besar (67 persen)
2. Hasil sewa lebih tinggi (37 persen)
3. Bekal masa pensiun (35 persen)
4. Merupakan negara asal bagi keluarga saya (35 persen)
5. Rencana pendidikan bagi anak (34 persen)
6. Lingkungan yang lebih baik (30 persen)
7. Perlindungan terhadap inflasi dan risiko depresiasi mata uang (28 persen).
Rumah.com Property Affordability Sentiment Index merupakan survei yang dilakukan Rumah.com bersama lembaga riset Intuit Research, Singapura dengan total 1.030 responden dari seluruh Indonesia. Survei ini berlangsung selama November-Desember 2016.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya, pada tahun 2021 dan 2022, ada sekitar 1.000 mahasiwa Indonesia berubah status menjadi warga negara Singapura.
Baca SelengkapnyaSebagai penerima beasiswa, Septian diwajibkan bekerja di perusahaan Singapura selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, pada tahun 2021 dan 2022, ada sekitar 1.000 mahasiwa Indonesia berubah status menjadi warga negara Singapura.
Baca SelengkapnyaAda seribu warga Indonesia setiap tahun mengajukan diri pindah menjadi warga Singapura.
Baca SelengkapnyaPeningkatan populasi di Australia memantik kekhawatiran tentang ketersediaan hunian.
Baca SelengkapnyaPelemahan nilai tukar Ringgit dan perekonomian Malaysia mendorong warganya mencari pekerjaan di Singapura.
Baca SelengkapnyaWarga China merupakan segmen pembeli properti asing terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada empat alasan masyarakat asing, termasuk Indonesia untuk berobat ke Singapura.
Baca SelengkapnyaHarga kepemilikan mobil di Singapura, yang termahal secara global dengan rata-rata 2,5 kali lipat telah melonjak 15 persen dari tahun sebelumnya dalam dolar AS.
Baca SelengkapnyaKasino terbesar di Singapura ini menyumbang pendapatan ekonomi nasional sedikitnya 1-2 persen.
Baca SelengkapnyaDi Singapura bisa bepergian secara nyaman bersama keluarga dengan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaPertemuan Rosan dengan PM Lawrence Wong membahas beberapa topik penting. Di antaranya terkait kondisi geopolitik serta potensi investasi.
Baca Selengkapnya