Survei Ipsos: Bantuan Program Prakerja Paling Dirasa Bermanfaat Masyarakat
Merdeka.com - Hasil survei terbaru Ipsos mengungkapkan, bahwa 53 persen masyarakat Indonesia mengaku puas dengan bantuan dari pemerintah selama pandemi Covid-19. Survei ini dilakukan secara online mulai 16 hingga 24 Juni 2021.
Dari berbagai program bantuan yang diberikan pemerintah, ada tiga program bantuan yang paling banyak didapatkan masyarakat. Yaitu program prakerja dengan persentase 24 persen, subsidi listrik 19 persen, dan subsidi kuota internet 18 persen pada sektor pendidikan.
Dalam survei, masyarakat mengungkapkan bahwa ketiga program bantuan tersebut juga dirasa paling bermanfaat ialah prakerja 35 persen, subsidi listrik 26 persen, dan kuota internet 25 persen untuk menunjang pembelajaran daring.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian +-2,65 persen.
-
Siapa yang melakukan survei tentang kepuasan kerja sarjana? Alumni dengan gelar sarjana dalam terapi musik kemungkinan besar akan melakukan pekerjaan yang memuaskan ini, dengan 95 persen pemegang gelar mengatakan pekerjaan mereka membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, menurut Payscale.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Siapa yang melakukan survei tentang kebangkitan digital? Mengutip laporan IFLScience, Minggu (7/1), Masaki Iwasaki, asisten profesor dari Fakultas Hukum Universitas Nasional Seoul, ingin mengetahui lebih banyak tentang sikap masyarakat terhadap kloning digital.
"Selain itu, 60 persen masyarakat Indonesia mengakui jelasnya komunikasi pemerintah dalam penyampaian informasi terkait panduan pencegahan Covid-19," demikian dikutip dari laporan survei Ipsos pada Sabtu (14/8).
Data ini merupakan hasil survei gelombang keempat yang dilakukan Ipsos untuk memahami perkembangan opini, dan perilaku konsumsi masyarakat di Asia Tenggara selama pandemi. Survei diadakan secara online, pada 16 – 24 Juni 2021 yang mencakup negara di Asia Tenggara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Survei ini merupakan bagian dari rangkaian survei Ipsos yang telah dilakukan sebelumnya yaitu gelombang 1 pada Juni 2020, gelombang 2 pada September 2020, dan gelombang 3 pada Februari 2021.
Sentimen Positif Masyarakat Terhadap Ekonomi Nasional dan Keuangan Pribadi
Ipsos juga mengungkapkan, mayoritas masyarakat di Asia Tenggara memiliki sentimen positif terhadap situasi ekonomi nasional negara mereka. Dibandingkan dengan hasil survei gelombang 3 pada Februari 2021, terlihat semakin banyaknya masyarakat di negara Asia Tenggara yang menyatakan kondisi ekonomi nasional telah membaik.
Pada laporan survei Ipsos ini, diketahui bahwa 41 persen masyarakat Indonesia menyatakan bahwa kondisi ekonomi nasional dinilai semakin membaik. Jika dibandingkan dengan hasil survei gelombang ketiga pada Februari 2021, hanya 25 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi pada saat itu baik.
"Peningkatan signifikan ini, menunjukkan lebih banyak masyarakat Indonesia yang merasakan adanya pemulihan ekonomi nasional secara nyata," tulis Ipsos dalam laporannya.
Pemulihan ekonomi disebut terasa semakin nyata, seiring dengan perbaikkan situasi keuangan pribadi masyarakat. Secara keseluruhan, mayoritas masyarakat di Asia Tenggara (76 persen) merasa bahwa kondisi keuangan pribadi mereka membaik. Singapura adalah negara dengan persentase masyarakat terbanyak yang mengakui kondisi keuangan pribadinya membaik (83 persen).
Kemudian disusul Vietnam dan Filipina (masing-masing 79 persen), Malaysia (76 persen), Indonesia (75 persen), dan Thailand dengan persentase terendah (64 persen).
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Data menunjukkan bahwa sebesar 80 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Jokowi," kata Afrimadona.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan kinerja Jokowi terus mengalami kenaikan. Sebelumnya berada di angka 71,6 persen pada survei November 2023.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menilai kepuasan kepada Presiden Jokowi karena pelayanan yang diberikan pada publik.
Baca SelengkapnyaHasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca SelengkapnyaCharta Politika menilai kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tergolong baik
Baca SelengkapnyaHasil survei menjelaskan 76,5 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dari kelompok umur, tingkat kepuasan anak muda usia 21 tahun lebih rendah dibandingkan kelompok usia lainnya.
Baca SelengkapnyaPenarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Baca SelengkapnyaDeputi Kementerian PMK menilai 69 persen responden merupakan angka yang tinggi.
Baca SelengkapnyaAdapun responden yang menjawab kurang dan tidak puas sebesar 17,9%. Sementara itu, 1% responden lainnya menjawab tidak tahu.
Baca SelengkapnyaSurvei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi mencapai 75,6 persen pada Juni 2024.
Baca Selengkapnya