Survei: Nama Ahok muncul jadi calon Menteri ESDM gantikan Arcandra
Merdeka.com - Lembaga survei Institute for Essential Service Reform (IESR) merilis nama yang cocok menggantikan Arcandra Tahar menjadi orang nomor satu di Kementerian ESDM. Arcandra sendiri telah diberhentikan dengan hormat oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu karena tersandung kasus dua kewarganegaraan
Dari hasil survei tersebut, Beberapa nama muncul di antaranya nama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab dipanggil Ahok. "Nama Ahok muncul karena masyarakat memilih," ujar Pengamat energi dari IESR Fabby Tumiwa dalam diskusi Energi Kita yang digagas RRI, merdeka.com, IJTI dan IKN di Hall Dewan Pers, Jakarta, Minggu (4/9).
Dalam survei tersebut, muncul juga nama lain seperti Faisal Basri. "Nomor 6 ada Faisal Basri sebesar 4,50 persen sedangkan di nomor 5 ada Ahok sebesar 4,60 persen, hanya beda 0,1 persen," katanya.
-
Bagaimana masyarakat memilih pemimpin? Dalam Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang dianggap paling cocok untuk memimpin dan mengelola daerah mereka. Pemimpin yang dipilih melalui Pilkada diharapkan dapat menjadi perwakilan dari keinginan dan aspirasi masyarakat, serta mampu memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.
-
Bagaimana cara masyarakat memilih pemimpin? Pilkada dilakukan secara langsung oleh masyarakat melalui pemungutan suara. Setiap pemilih memberikan suaranya untuk memilih pasangan calon yang dianggap paling mampu dan sesuai dengan aspirasi mereka dalam memimpin daerah tersebut.
-
Kapan masyarakat Indonesia memilih pemimpin? Pada 14 Februari mendatang, masyarakat Indonesia akan menentukan pilihannya di TPS untuk Pemilu 2024.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Bagaimana pemimpin muncul? 'Inspirasi datang dari hidup yang tahan uji, pemimpin muncul dari tempaan yang tiada henti.' - Najwa Shihab
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
IESR melakukan survei pada 22 sampai 26 Agustus 2016 melalui internet. Hal itu untuk menjaring secara terbuka kepada publik nama-nama kandidat yang layak untuk menduduki posisi Menteri ESDM setelah ditinggalkan oleh Arcandra Tahar.
Terdapat 1.881 responden dengan rentang usia dan latar belakang beragam. Jumlah pemilih yang valid sebanyak 1.874 orang.
Berikut ini 10 daftar nama kandidat Menteri ESDM berdasarkan hasil survei tersebut:
1. Tri Mumpuni Iskandar, Aktivis Pengembanan PLTMH (3,20 persen)
2. Widhyawan Prawiratmadja, Gubernur Opec (3,50 persen)
3. IGN Wiratmadja, Dirjen Migas (4,0 persen)
4. Rovicky Dwi Putrohari, Vp Explorotion Saka Energy ( 4,10 persen)
5. Faisal Basri, pengamat energi dan pengajar UI ( 4,50 persen)
6. Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Jakarta ( 4,60 persen)
7. Dwi Soetjipto, Dirut PT Pertamina ( 4,70 persen)
8. Hardiv Situmeang, Mantan Direktur PLN (6,50 persen).
9. Djoko Siswanto, Direktur Teknik Lingkungan KESDM (10 persen)
10. Tri Haryo Soesilo, Project Director KPPPIP (16 persen).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga nama besar di Pilkada Jakarta saling berkejaran
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaErick menilai keputusan Ahok mundur dari Komisaris Utama Pertamina mendukung Ganjar merupakan bentuk demokrasi.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Baca SelengkapnyaMenurut Erick, langkah Ahok sama dengan keputusan Mahfud MD yang mundur sebagai Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca Selengkapnya