Survei: Pengetahuan Masyarakat Soal Kasus BLBI Masih Rendah
Merdeka.com - Survei Nasional yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap penanganan utang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia yang dilakukan pemerintah masih sangat rendah.
Hasil survei menunjukkan hanya 13,3 persen responden yang mengetahui pembentukan Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI. Sisanya 86,7 persen menyatakan tidak tahu tentang pembentukan Satgas BLBI oleh pemerintah.
"Dalam rangka pengembalian aset negara yang dirampok dalam hal BLBI, yang tahu hanya 13,3 persen, sedikit sekali," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi persnya, Jakarta, Minggu (26/9).
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Kenapa sarana dan prasarana di Indonesia jadi penyebab rendahnya literasi? Salah satu penyebab utama rendahnya literasi di Indonesia adalah kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. Banyak sekolah, terutama di daerah pedalaman dan terpencil, tidak memiliki perpustakaan atau akses terhadap bahan bacaan yang memadai.
-
Bagaimana cara Bank Pemerintah mengelola keuangan negara? Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
-
Bagaimana BRI mengumpulkan data untuk Indeks Bisnis UMKM? Survei dilakukan di 33 provinsi, jumlah responden sebesar 7.047 debitur UMKM, margin of error ± 1,16%, metode sampling: stratified systematic random sampling, dan periode survei: 03 s.d. 19 Oktober 2023.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
Burhanuddin menilai, kasus BLBI dinilai sulit untuk dipahami masyarakat kelas bawah. Sehingga ketertarikan masyarakat untuk mengetahui penagihan utang negara kepada para obligor dan debitur kurang diminati.
"Karena isunya terlalu canggih buat masyarakat kelas bawah," kata dia.
Meski begitu, dari persentase 13,3 persen tersebut, mayoritas (52,6 persen) setuju dan sangat setuju (5,1 persen) dengan tindakan pemerintah dalam penagihan utang negara. Sedangkan yang tidak menjawab sebanyak 37,8 persen, kurang setuju 4,3 persen dan tidak setuju sama sekali sebanyak 0,03 persen.
"Meskipun dari 13,3 persen, ini yang setuju banyak sekali, tapi sebagian besar tidak bisa memberikan jawaban," kata dia.
Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu besar di masyarakat. "Tetapi ini modal yang baik sebetulnya. PR-nya ini tingkat awareness yang kurang," sambungnya.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan Indikator Politik Indonesia sejak tanggal 17 sampai 21 September 2021. Sampel survei sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan pada Maret 2018 hingga Juni 2021.
Dari 1.200 responden, margin of error sekitar kurang lebih 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi. Survei menggunakan telepon.
Sebelumnya, dalam rangka melakukan penagihan hak negara, Satgas BLBI telah memanggil 24 obligor dan debitur yang mendapatkan dana BLBI pada krisis 1998. Pekan ini Satgas BLBI memanggil 5 obligor dan debitur yang menunggak utang Dana BLBI tahun 1998. Merek adalah ahli waris dari Setiawan Harjono dan Hendrawan Harjono, Kaharudin Ongko, Sjamsul Nursalim, Era Persada dan Kwan Benny Ahadi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Burhanuddin Muhtadi menilai efek bansos tidak signifikan pada Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaPihaknya memberikan edukasi finansial kepada masyarakat termasuk pengenalan produk keuangan, dan manajemen keuangan dalam kehidupan setelah pernikahan.
Baca SelengkapnyaData-data survei opini publik digunakan dengan populasi seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.
Baca Selengkapnyamargin of error yang diterapkan sebesar ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%
Baca SelengkapnyaCakupan kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan untuk sektor informal masih sangat rendah, yaitu baru sebanyak 10,13%.
Baca SelengkapnyaHasilnya, masyarakat menilai pemberantasan korupsi di ukuran sedang, buruk dan sangat buruk
Baca SelengkapnyaSurvei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.
Baca SelengkapnyaBI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaHasil itu terpotret dalam survei dilakukan Lembaga Survei Indonesia.
Baca Selengkapnyaindeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan terhadap produk dan layanan keuangan.
Baca SelengkapnyaTingkat literasi asuransi syariah di Indonesia hanya mencapai 3,99 persen, jauh lebih rendah dibandingkan literasi asuransi konvensional.
Baca Selengkapnya