Survei: ShopeePay Jadi Dompet Digital Paling Unggul di Indonesia
Merdeka.com - Perusahaan market research terkemuka di Indonesia, Ipsos in Indonesia mengumumkan hasil survei terbaru, bahwa 44 persen masyarakat Indonesia lebih sering menggunakan pembayaran non-tunai/cashless payment. Dari berbagai jenis dompet digital, ShopeePay berhasil menempati posisi sebagai merek dompet digital paling unggul di Indonesia.
Associate Project Director Ipsos in Indonesia, Indah Tanip mengatakan, ShopeePay meraih penetrasi penggunaan tertinggi sebesar 48 persen selama 3 bulan terakhir, bersaing ketat dengan Ovo 46 persen.
"Di antara para pemain dompet digital, ShopeePay berhasil unggul sebagai merek dompet digital yang memiliki penetrasi tertinggi dalam tiga bulan terakhir, yakni 48 persen dari total pengguna dompet digital di Indonesia, disusul Ovo 46 persen, GoPay 35 persen, kemudian Dana 26 persen , dan LinkAja 16 persen," kata Indah dalam Virtual Media Conference Rabu, (4/11).
-
Dimana Shopee unggul dalam metode pembayaran? Sejalan dengan temuan ini, salah satu metode pembayaran yang paling menarik perhatian lainnya adalah Cash on Delivery (COD) dimana Shopee mendominasi metode pembayaran COD sebesar 66% diikuti oleh Tokopedia & Lazada sebesar 12%, dan yang terakhir adalah TikTok Shop 10%.
-
Kenapa Shopee dinilai unggul dalam fitur belanja online interaktif? IPSOS menemukan 63% responden menganggap bahwa Shopee menjadi salah satu e-commerce yang menyediakan layanan live streaming terbaik, disusul oleh TikTok Shop (17%), Tokopedia (10%) dan Lazada (9%).
-
Siapa yang paling banyak beli produk lokal di Shopee? Menariknya, di sepanjang kampanye 11.11 Big Sale ini pun kami merasakan tingginya minat konsumen untuk berbelanja produk lokal dan UMKM dari ragam kategori yang dihadirkan.
-
Dimana transaksi produk lokal Shopee mengalami peningkatan tertinggi? 'Para UMKM dan brand lokal yang berdomisili di daerah-daerah seperti Kabupaten Klaten, Pandeglang, dan Mojokerto termasuk ke dalam daerah dengan peningkatan transaksi tertinggi di tahun ini.
-
Siapa yang melakukan survei tentang kebangkitan digital? Mengutip laporan IFLScience, Minggu (7/1), Masaki Iwasaki, asisten profesor dari Fakultas Hukum Universitas Nasional Seoul, ingin mengetahui lebih banyak tentang sikap masyarakat terhadap kloning digital.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
Sebelumnya, data ini merupakan hasil dari survei yang dilakukan Ipsos in Indonesia secara online, dengan melibatkan 1000 responden, usia 18 tahun ke atas dengan pengalaman melakukan pembelian dengan menggunakan dompet digital dan melakukan pembelian di e-commerce dalam 2 tahun ke belakang.
Indah mengatakan, ShopeePay juga menjadi merek dompet digital yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yakni 32 persen dari total nilai transaksi dompet digital di Indonesia, disusul OVO dengan 25 persen. Tingginya pengguna dompet digital tidak terlepas dari kepuasan para penggunanya.
3 Atribut Pengukuran
Untuk mengetahui bagaimana persepsi merek suatu dompet digital di mata pengguna, Ipsos in Indonesia menggunakan tiga atribut pengukuran, yaitu dompet digital yang membuat belanja online lebih mudah, dompet digital yang menawarkan paling banyak promosi, dan dompet digital dengan pertumbuhan paling tinggi.
"Berdasarkan hasil survei yang didapat, secara keseluruhan, ShopeePay memiliki paling banyak pengguna setia (28 persen), bersaing ketat dengan Ovo (27 persen), Gopay (20 persen), Dana (15 persen), dan LinkAja (9 persen)," jelasnya.
ShopeePay sangat dikenal sebagai dompet digital yang paling memudahkan pengguna dalam berbelanja online 44 persen, menawarkan paling banyak promosi 38 persen, dan menunjukkan pertumbuhan paling pesat sebesar 30 persen dibandingkan merek dompet digital lainnya.
"Dengan demikian, ShopeePay dan Ovo adalah dua merek dompet digital yang paling direkomendasikan oleh pengguna, baik kepada teman, kerabat, maupun keluarga," tuturnya.
"Ketika kepuasan pengguna tercapai tentu adanya kesetiaan atau loyalitas pengguna yang mendorong tendensi atau kemungkinan mereka untuk merekomendasikan pengalaman mereka dalam menggunakan sebuah merek dompet digital dalam pembayaran atau transaksi belanja," tutupnya.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut data Hippindo, transaksi digital seperti QRIS juga dapat meningkatkan jumlah transaksi terhadap para anggotanya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia kini mulai meninggalkan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM.
Baca SelengkapnyaSebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia bisa menjadi market dalam digital economy
Baca SelengkapnyaUntuk memenangkan hati konsumen dalam peta persaingan yang ketat, pemain e-commerce perlu fokus pada aktivitas belanja & perjalanan konsumen dari hulu ke hilir.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan penyedia teknologi keuangan digital mendorong perkembangan transaksi digital di pusat perbelanjaan.
Baca SelengkapnyaMasih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.
Baca Selengkapnya50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama.
Baca SelengkapnyaNinja Xpress bekerja sama dengan Populix mengadakan survei Suara UKM Negeri Vol 5 tentang ‘Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce’.
Baca SelengkapnyaLantas, platform e-commerce seperti apakah yang menjadi pilihan masyarakat?
Baca SelengkapnyaHasilnya ditemukan bahwa Shopee (62 persen) menjadi pilihan pertama yang direkomendasikan konsumen kepada kerabat, diikuti Tokopedia (46 persen) dan lainnya.
Baca SelengkapnyaRiset itu menyoroti keberhasilan e-commerce dalam menempati posisi teratas dalam tingkat kepuasan belanja online konsumen.
Baca SelengkapnyaIPSOS melakukan riset dengan tajuk Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce.
Baca Selengkapnya