Survei: Warga AS Masih Takut Naik Boeing 737 Max
Merdeka.com - CEO Boeing Dennis Muillenburg telah mengumumkan bahwa Boeing 737 MAX sudah selesai memperbarui software mereka yang malfungsi. Izin penerbangan pesawat pun sedang dipersiapkan setelah berbulan-bulan pesawat dicekal banyak negara, termasuk negara asalnya:Amerika Serikat (AS).
Sayangnya, optimisme CEO Boeing tidak dirasakan warga AS. Berdasarkan survei terbaru, sebagian besar dari mereka memilih menahan diri naik Boeing 737 MAX hingga beberapa bulan, dan ada pula yang tak mau lagi naik pesawat tersebut.
Dilaporkan Business Insider, 41 persen warga AS baru mau terbang dengan Boeing 737 MAX jika sudah teruji aman sebanyak enam bulan, 11 persen akan menunggu empat sampai enam bulan, lalu 10 persen menyebut tiga bulan, sementara delapan persen tidak pernah mau naik Boeing 737 MAX.
-
Kenapa banyak orang takut naik pesawat? Menurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak mungkin diatasi.
-
Kenapa orang takut terbang? Salah satu alasan utama rasa takut terbang adalah perasaan kehilangan kendali.
-
Mengapa penduduk setempat memilih terbang daripada naik feri? Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis di Kepulauan Orkney yang membuat perjalanan melalui laut menjadi tidak praktis.
-
Siapa yang menolak dipayungi di Bandara Indonesia? Jackie Chan (berpakaian biru putih) terlihat keluar dari pesawat. Dia telah diantisipasi oleh staf dan sekuriti. Orang-orang yang sudah menunggu kedatangan Jackie Chan langsung melihat dia tersenyum. Dengan tidak banyak basa-basi, aktor yang terkenal sering berakting tanpa menggunakan stuntman itu langsung berjalan dengan cepat.
-
Apa dampak mode pesawat? 'Jika ada 3-4 ponsel dari 150 penumpang mencoba terhubung, itu bisa mengganggu gelombang radio yang digunakan headset pilot,' ujar PerchPoint.
-
Siapa yang terganggu mode pesawat? 'Memang bukan masalah besar, tapi cukup mengganggu ketika sedang mencatat instruksi penting,' tambahnya.
Hasil itu berdasarkan survei UBS terhadap 1.000 lebih responden. Peneliti menyebut kabar negatif mengenai Boeing, serta fakta pesawat dikandangkan hampir tiga bulan dan sorotan media membuat masyarakat khawatir.
"Jadi mungkin tidak mengejutkan sekitar 70 persen warga AS memiliki keraguan untuk memesan penerbangan pada pesawat itu," ujar pemimpin analis aerospace UBS, Myles Walton.
Valuasi Boeing juga jatuh hingga USD 50 miliar karena imbas tragedi jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX. Akan tetapi pihak UBS dan Wall Street tetap yakin dengan performa Boeing di masa depan.
UBS memprediksi saham Boeing juga tidak akan terperosok lebih dalam. Kehadiran izin penerbangan oleh otoritas penerbangan AS juga dipandang sebagai kabar baik untuk jangka pendek.
Sebelumnya, FAA (Federal Aviation Administration) mengatakan lebih dari 300 jet Boeing 737 termasuk Max memiliki bagian sayap yang mudah rusak dan tidak memenuhi standar kekuatan dan daya tahan.
Dikutip dari laman CNBC, Senin 3 Juni 2019, FAA pun akan memerintahkan Boeing untuk melepas dan mengganti suku cadang pesawat yang rentan rusak tersebut.
Dalam laporannya, terdapat 148 bilah "leading edge slat" (permukaan aerodinamis di ujung depan sayap pesawat) begitu rentan terhadap keretakan. Slat ini merupakan komponen yang sangat penting bagi pesawat saat akan lepas landas dan mendarat.
FAA mengatakan meskipun kerusakan slat track terlihat sepele, namun bagian ini menjadi salah satu faktor pesawat dapat kehilangan kendali selama penerbangan.
Saat ini terdapat 133 pesawat NG, dan 179 Max telah terkena dampak dari kerusakan bagian ini, dan di antaranya 32 pesawat Boeing 737 NG dan 33 Boeing Max berada di AS.
Boeing mengatakan pihaknya tengah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat mereka yang diduga mengalami kerusakan.
FAA menambahkan akan mengeluarkan instruksi kelaikan udara yang mewajibkan tindakan layanan untuk menghapus suku cadang yang tidak layak, dan meminta maskapai harus mematuhi hal tersebut dalam waktu 10 hari.
Mengenai hal ini, FAA juga telah memperingatkan otoritas penerbangan sipil internasional.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga tiket pesawat tidak lepas dari kejadian yang menimpa Boeing
Baca SelengkapnyaHarga pesawat Boeing baru berkisar antara USD89 juta hingga USD440 juta atau setara Rp1,3-Rp6,8 triliun.
Baca SelengkapnyaBoeing dipaksa membeli kembali pesawat Alaska Airlines yang pintunya copot.
Baca SelengkapnyaBPS menjabarkan ada dua faktor penumpang pesawat rendah, padahal maskapai tidak menaikkan harga tiket.
Baca SelengkapnyaPesawat Alaska Airlines ini membawa 177 penumpang dan kru, berhasil mendarat darurat dengan selamat.
Baca SelengkapnyaMaskapai asal Amerika Serikat Alaska Airlines tengah disorot usai insiden jendela pesawat lepas di udara. Ternyata ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaTuntutan ini muncul setelah Boeing membuat kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS untuk mengaku bersalah atas penipuan kriminal.
Baca SelengkapnyaBandara Kertajati pernah dibuka dan airlines dipaksa pindah ke sana, tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat adalah pendukung utama Israel dalam perang genosidanya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaHingga kini sudah lebih dari 300 penerbangan telah dibatalkan akibat insiden terlepasnya pintu jendela pesawat di udara.
Baca SelengkapnyaCopa Airlines adalah sebuah maskapai penerbangan yang berbasis di Panama City, Panama, dan melayani penerbangan nasional Panama.
Baca Selengkapnya