Susut 5,2 Persen, Bank Dunia Nilai Resesi Ekonomi Corona Terparah Sejak Perang Dunia
Merdeka.com - Ekonomi global diperkirakan turun sebesar 5,2 persen tahun ini imbas pandemi COVID-19. Bank Dunia menilai ini resesi terdalam sejak Perang Dunia Kedua, dalam laporan Prospek Ekonomi Global terbaru yang dirilis pada Senin (8/6/2020).
Dikutip dari Antara, Selasa (9/6), aktivitas ekonomi di negara maju diperkirakan akan berkontraksi 7 persen pada 2020 karena permintaan dan pasokan, perdagangan, dan keuangan sangat terganggu. Ekonomi AS diproyeksikan menyusut sebesar 6,1 persen tahun ini, sementara kawasan Euro bisa kontraksi 9,1 persen.
Sementara itu, emerging markets dan ekonomi-ekonomi berkembang (EMDE) diperkirakan berkontraksi sebesar 2,5 persen tahun ini. "Kontraksi pertama mereka sebagai sebuah kelompok setidaknya dalam enam puluh tahun," menurut laporan itu.
-
Mengapa deflasi bulan September 2024 dianggap signifikan? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Aktivitas ekonomi di Amerika Latin dan Karibia, khususnya, bisa turun 7,2 persen pada 2020. Pertumbuhan di Asia Timur dan Pasifik diproyeksikan turun menjadi 0,5 persen pada 2020, satu-satunya wilayah yang dapat melihat pertumbuhan tahun ini, kata laporan itu. Ekonomi China diperkirakan akan tumbuh sebesar satu persen tahun ini.
Jutaan Orang Terancam Jatuh Miskin Ekstrem Tahun ini
Bank Dunia mengatakan pendapatan per kapita diperkirakan turun 3,6 persen, yang akan membawa jutaan orang ke dalam kemiskinan ekstrem tahun ini.
"Ini adalah pandangan yang sangat serius, dengan krisis yang cenderung meninggalkan bekas luka jangka panjang dan menimbulkan tantangan global yang besar," kata Wakil Presiden Kelompok Bank Dunia untuk Pertumbuhan, Keuangan, dan Lembaga yang Adil, Ceyla Pazarbasioglu.
Laporan itu juga mencatat bahwa pukulan itu paling keras terjadi di negara-negara di mana epidemi Virus Corona adalah yang paling parah dan di mana ada ketergantungan besar pada perdagangan global, pariwisata, ekspor komoditas, dan pembiayaan eksternal.
Sementara besarnya gangguan bervariasi dari satu daerah ke daerah lain. Semua EMDE memiliki kerentanan yang diperbesar oleh guncangan eksternal, kata laporan itu.
Dia menambahkan bahwa gangguan dalam sekolah dan akses layanan kesehatan primer cenderung memiliki dampak jangka panjang pada pengembangan sumber daya manusia.
"Masalah yang harus ditangani pertama kami adalah menangani kesehatan global dan darurat ekonomi," kata Pazarbasioglu. "Selain itu, komunitas global harus bersatu buat menemukan cara untuk membangun kembali pemulihan sekuat mungkin guna mencegah lebih banyak orang jatuh ke dalam kemiskinan dan pengangguran."
Pertumbuhan Global Meningkat Baru Pada 2021
Pertumbuhan global diperkirakan akan meningkat menjadi 4,2 persen pada 2021. Ekonomi negara-negara maju diperkirakan tumbuh 3,9 persen tahun depan dan EMDE dapat bangkit kembali sebesar 4,6 persen.
Namun, prospeknya sangat tidak pasti dan risiko penurunannya dominan. Termasuk kemungkinan pandemi yang lebih berlarut-larut, pergolakan keuangan, dan mundurnya hubungan perdagangan dan pasokan global.
Skenario penurunan dapat menyebabkan ekonomi global menyusut sebanyak 8,0 persen tahun ini, diikuti oleh pemulihan yang lamban pada 2021 hanya di atas 1,0 persen, dengan output di EMDE kontraksi hampir 5,0 persen tahun ini.
"Episode saat ini telah melihat sejauh ini penurunan tercepat dan curam dalam perkiraan pertumbuhan global," kata Direktur Kelompok Prospek Bank Dunia Ayhan Kose. Dalam laporan Prospek Ekonomi Global sebelumnya yang dirilis pada Januari, pemberi pinjaman multilateral itu memproyeksikan ekonomi global akan tumbuh sebesar 2,5 persen tahun ini.
"Jika masa lalu adalah panduan, mungkin ada penurunan peringkat pertumbuhan lebih lanjut, menyiratkan bahwa pembuat kebijakan mungkin harus siap untuk menggunakan langkah-langkah tambahan guna mendukung kegiatan," kata Kose.
Dalam laporan tersebut, Bank Dunia juga mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah guna mengurangi dampak buruk dari krisis pada output potensial dengan menempatkan penekanan baru pada reformasi yang dapat meningkatkan prospek pertumbuhan jangka panjang.
"Pandemi telah menelanjangi kelemahan perawatan kesehatan nasional dan jaring pengaman sosial di banyak negara," kata laporan itu. "Penting untuk menerapkan sistem tunjangan sosial yang dapat memberikan jaring pengaman yang efektif, fleksibel, dan efisien selama bencana."
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaNilai tukar dolar Selandia Baru, jatuh ke level terendah dalam dua tahun.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaPadahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAktivitas manufaktur Eropa mengalami penurunan lebih lanjut pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).
Baca Selengkapnya