Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Swasta rajin utang luar negeri, pemerintah sebut OJK wajib awasi

Swasta rajin utang luar negeri, pemerintah sebut OJK wajib awasi hutang dollar. shutterstock

Merdeka.com - Wakil Menteri Keuangan I Anny Ratnawati tidak khawatir dengan porsi utang luar negeri yang didominasi swasta. Dia menilai, fokus pemerintah kini mengawasi utang negara. Sementara untuk sektor swasta, itu jadi tanggung jawab Otoritas Jasa Keuangan.

"Sekarang, institusi yang menaunginya dan mengawasi industri tersebut adalah OJK," ujarnya sebelum rapat dengan Komisi I di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (24/2).

Prinsipnya, seluruh utang luar negeri itu harus dimanfaatkan buat kepentingan produktif. Anny menyarankan OJK memastikan sektor swasta tidak asal berutang dan punya arus kas memadai buat mengelola pembiayaan bisnisnya.

Orang lain juga bertanya?

"Dipastikan nanti ada revenue yang dibangkitkan dari kegiatan bisnis untuk membayar utangnya," kata Anny.

Bank Indonesia (BI) baru saja melansir data utang luar negeri Indonesia terbaru. Dalam data bank sentral, utang luar negeri Indonesia per Desember 2013 mencapai USD 264 miliar atau setara Rp 3.099,3 triliun. Total utang ini terhitung naik dari bulan sebelumnya yang hanya USD 261 miliar atau Rp 3.064,1 triliun.

Utang luar negeri Indonesia ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah dan bank sentral sebanyak USD 123 miliar. Porsi terbesar datang dari utang luar negeri swasta, mencapai USD 140 miliar.

Anny menilai besaran utang baik pemerintah dan swasta masih sangat aman. Baginya, kebijakan lebih strategis bukan fokus pada nominal utang, melainkan memperkuat fungsi koordinasi lembaga berwenang dalam memantau perkembangan utang luar negeri.

"Yang penting koordinasi antar institusinya, BI, OJK dan kemenkeu harus lebih perkuat kerja sama untuk monitor dan mitigasi," tandasnya.

Pemberi utang luar negeri Indonesia ini terdiri dari negara dan organisasi internasional serta badan lainnya. Tercatat, lebih dari 20 negara memberi utang luar negeri dengan total mencapai USD 190 miliar.

Selanjutnya ada organisasi internasional dengan total utang mencapai USD 27 miliar. Sedangkan, lainnya memberi utang USD 46 miliar.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Naik Lagi, Utang Pemerintah Kini Tembus Rp7.805 Triliun
Naik Lagi, Utang Pemerintah Kini Tembus Rp7.805 Triliun

Jika dibandingkan dengan posisi akhir bulan Mei 2023, mengalami kenaikan Rp17,68 triliun.

Baca Selengkapnya
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara

"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Nasional dalam Kondisi Stabil
OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Nasional dalam Kondisi Stabil

Hal itu berdasarkan rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun

Mayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya
OJK Pastikan Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Baik di Tengah Gejolak Geopolitik Global
OJK Pastikan Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Baik di Tengah Gejolak Geopolitik Global

stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.801 Triliun, Bank Indonesia: Struktur Utang RI Tetap Sehat
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.801 Triliun, Bank Indonesia: Struktur Utang RI Tetap Sehat

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.584 Triliun, BI: Masih Terkendali
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.584 Triliun, BI: Masih Terkendali

Perkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.

Baca Selengkapnya
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Warga Jabar Tertinggi Pakai Pinjol Capai Rp13,8 Triliun, Ini Kata Ridwan Kamil
Warga Jabar Tertinggi Pakai Pinjol Capai Rp13,8 Triliun, Ini Kata Ridwan Kamil

OJK menyatakan penyaluran dana fintech ke Jawa Barat menembus angka Rp 13,8 triliun.

Baca Selengkapnya