Swasta rajin utang luar negeri, pemerintah sebut OJK wajib awasi
Merdeka.com - Wakil Menteri Keuangan I Anny Ratnawati tidak khawatir dengan porsi utang luar negeri yang didominasi swasta. Dia menilai, fokus pemerintah kini mengawasi utang negara. Sementara untuk sektor swasta, itu jadi tanggung jawab Otoritas Jasa Keuangan.
"Sekarang, institusi yang menaunginya dan mengawasi industri tersebut adalah OJK," ujarnya sebelum rapat dengan Komisi I di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (24/2).
Prinsipnya, seluruh utang luar negeri itu harus dimanfaatkan buat kepentingan produktif. Anny menyarankan OJK memastikan sektor swasta tidak asal berutang dan punya arus kas memadai buat mengelola pembiayaan bisnisnya.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Apa yang membuat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menjaga stabilitas sektor jasa keuangan? Stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat. Selain itu, likuiditas industri keuangan juga sangat memadai dengan profil risiko yang manageable.
"Dipastikan nanti ada revenue yang dibangkitkan dari kegiatan bisnis untuk membayar utangnya," kata Anny.
Bank Indonesia (BI) baru saja melansir data utang luar negeri Indonesia terbaru. Dalam data bank sentral, utang luar negeri Indonesia per Desember 2013 mencapai USD 264 miliar atau setara Rp 3.099,3 triliun. Total utang ini terhitung naik dari bulan sebelumnya yang hanya USD 261 miliar atau Rp 3.064,1 triliun.
Utang luar negeri Indonesia ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah dan bank sentral sebanyak USD 123 miliar. Porsi terbesar datang dari utang luar negeri swasta, mencapai USD 140 miliar.
Anny menilai besaran utang baik pemerintah dan swasta masih sangat aman. Baginya, kebijakan lebih strategis bukan fokus pada nominal utang, melainkan memperkuat fungsi koordinasi lembaga berwenang dalam memantau perkembangan utang luar negeri.
"Yang penting koordinasi antar institusinya, BI, OJK dan kemenkeu harus lebih perkuat kerja sama untuk monitor dan mitigasi," tandasnya.
Pemberi utang luar negeri Indonesia ini terdiri dari negara dan organisasi internasional serta badan lainnya. Tercatat, lebih dari 20 negara memberi utang luar negeri dengan total mencapai USD 190 miliar.
Selanjutnya ada organisasi internasional dengan total utang mencapai USD 27 miliar. Sedangkan, lainnya memberi utang USD 46 miliar.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika dibandingkan dengan posisi akhir bulan Mei 2023, mengalami kenaikan Rp17,68 triliun.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaHal itu berdasarkan rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca Selengkapnyastabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaPerkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaOJK menyatakan penyaluran dana fintech ke Jawa Barat menembus angka Rp 13,8 triliun.
Baca Selengkapnya