Tahun ajaran baru jadi penyebab turunnya permintaan bahan pokok
Merdeka.com - Jelang panen raya dan masuk sekolah tahun ajaran baru menjadi penyebab turunnya permintaan barang bahan pokok di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Sebab, masyarakat harus mengeluarkan biaya lebih jelang tahun ajaran baru.
"Belum stabil pembelinya apalagi sekarang dibarengi sama masuk sekolah, jadi pengaruh dari pada beli sayur mending bayar uang sekolah," ujar Pedagang sayur, Budi(32), Selasa (11/7).
Salah satu pedagang lainnya di Pasar Induk Kramat Jati, Tarinah (58) menambahkan, tidak stabilnya permintaan dikarenakan warga Jakarta yang masih berada di kampung halaman.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
"Yang belanja masih pada di Jawa jadi yang beli masih sedikit," pungkasnya.
Sebelumnya, harga cabai dan bawang merah mengalami penurunan hingga 20 persen. Sebab, stok kedua komoditi ini melimpah jelang panen raya.
Pedagang bawang, Ilham (36) mengatakan dalam seminggu terakhir, stok bawang melimpah. Hal ini berbanding terbalik dengan peminat yang sepi.
"Pemasukan lebih banyak, dalam seminggu barang terus masuk tapi pembelinya lebih rendah," katanya di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa (11/7).
Dia juga menambahkan sepinya peminat membuat harga bawang merah anjlok 20 persen. "Bawang Super biasanya harga Rp 24.000 sampai Rp 25.000 sekarang cuma Rp 19.000, turunnya jauh anjlok hampir 20 persen," katanya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bapanas mencatat, harga sejumlah bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru kian melonjak.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan beras, minyak goreng justru mengalami lonjakan harga. Minyak goreng curah kini dihargai Rp18.500 hingga Rp21.000/liter.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHarga sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan jelang akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKetua Perpadi Jakarta ini mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.
Baca SelengkapnyaDalam sambutan Mas Adi menyampaikan setiap akhir tahun menyambut Natal dan tahun baru ada lonjakan harga atau inflasi.
Baca SelengkapnyaSebelumnya pada awal tahun harga per kwintal gabah senilai Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaMenurut pantauan data Badan Pangan Nasional, harga telur ayam berada di level Rp28.360 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca Selengkapnya