Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tahun ini Bank Indonesia belum berencana terbitkan uang baru

Tahun ini Bank Indonesia belum berencana terbitkan uang baru Gudang Penyimpanan Uang. Merdeka.com

Merdeka.com - ‎Bank Indonesia belum memastikan bakal mencetak uang baru tahun ini. Salah satu pertimbangannya, program penyederhanaan mata uang atau yang dikenal dengan istilah redenominasi.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan, tahun lalu BI sudah menerbitkan uang baru, uang negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Uang tersebut terbit Agustus 2014, diterbitkan memperingati kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.

Namun untuk tahun ini berbeda. BI belum berencana menerbitkan atau mencetak uang baru. "Kan tidak harus Agustus.‎ Ya kan nanti tunggu PBI (Peraturan Bank Indonesia dulu. Kan masih didesain. Kan kita ada program redenominasi," ujarnya di Sekretariat Mahkamah Agung, Jakarta Pusat, Rabu (17/6).

Orang lain juga bertanya?

Bank sentral juga punya pertimbangan lain yakni agar tidak terjadi pemborosan pada biaya operasional.

"Jangan sampai kita nyetak ulang baru 1-2 tahun harus nyetak lagi nanti."

Atas pertimbangan itu, kemungkinan besar tahun ini BI tidak akan mengeluarkan atau mencetak uang baru.

"Kami mesti lihat juga masyarakat dukung apa tidak. Jadi belum tentu tahun ini (cetaknya).‎ Semuanya nominal kita cetak," tutupnya.

Sebelumnya, Perum Peruri juga mengaku tidak mencetak lebih uang kertas meski permintaan menjelang Lebaran tergolong tinggi. Direktur Teknis dan Produksi Perum Peruri Subandrio menuturkan, pihaknya hanya mencetak uang sesuai dengan permintaan dari Bank Indonesia (BI) dan hal itu tidak meningkat saat menjelang Lebaran.

"Jadi kita begitu dikasih mandat awal tahun ya kita bagi sesuai dengan kapasitas," tuturnya.

"Tidak ada peningkatan order (dari BI). Karena BI sudah punya cadangan (uang kertas dan logam) besar. Untuk satu tahun kalau di masyarakat ada kebutuhan uang ya BI sudah pasti siap," paparnya.

Lebih jauh Subandrio menjelaskan untuk tahun 2015, BI memesan uang kertas sebesar Rp 9,3 miliar biliyet. "Itu meningkat dari tahun lalu yang sebesar Rp 7,3 miliar biliyet," katanya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BI Sedang Teliti Rupiah Digital Sebelum Diluncurkan
BI Sedang Teliti Rupiah Digital Sebelum Diluncurkan

Saat ini masih di tahap penelitian dan akan menuju fase menengah.

Baca Selengkapnya
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya

Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya
Wacana Soal BBM Jenis Baru, Segera Diedarkan?
Wacana Soal BBM Jenis Baru, Segera Diedarkan?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menanggapi soal rencana pembatasan BBM bersubsidi dan rencana BBM baru yang ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF

Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.

Baca Selengkapnya
Ramai-ramai Rupiah Digital, Pakar Ekonomi Unair Ungkap Tantangan Implementasinya Terkendala Akses Internet Belum Merata
Ramai-ramai Rupiah Digital, Pakar Ekonomi Unair Ungkap Tantangan Implementasinya Terkendala Akses Internet Belum Merata

BI menegaskan rupiah digital tidak akan menggantikan uang kertas dan koin yang ada saat ini

Baca Selengkapnya
Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun

Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira, Harga Pertalite dan Solar Dipastikan Tak Naik Awal Bulan Depan
Kabar Gembira, Harga Pertalite dan Solar Dipastikan Tak Naik Awal Bulan Depan

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM non-subsidi.

Baca Selengkapnya
BI Tahan Suku Bunga di Level 6,00 Persen
BI Tahan Suku Bunga di Level 6,00 Persen

Diharapkan kinerja mata uang Rupiah terhindar dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan

Erwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.

Baca Selengkapnya
BI Ancang-Ancang Turunkan Suku Bunga
BI Ancang-Ancang Turunkan Suku Bunga

Saat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Alasan Pemerintah Tahan Penerbitan SBN
Sri Mulyani Ungkap Alasan Pemerintah Tahan Penerbitan SBN

Hal ini pun mengundang pertanyaan dari Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya