Tahun lalu, ekspor Indonesia merosot 14,62 persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai USD 150,252 miliar sepanjang 2015. Menurun sebesar 14,62 persen ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar USD 176,29 miliar.
Dimana, ekspor nonmigas mencapai USD 131,7 miliar atau menurun 9,77 persen.
"Selama Januari-Desember 2015, ekspor sepuluh golongan barang memberikan kontribusi 38,04 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut turun 5,97 persen terhadap periode yang sama 2014," kata Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (15/1).
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
Adapun sepuluh komoditas dimaksud antara lain: lemak dan minyak hewan atau nabati yang ekspornya pada Desember lalu naik sebesar USD 209,9 juta atau 14,85 persen ketimbang bulan sebelumnya.
Kemudian, pakaian jadi bukan rajutan USD 89,7 juta atau 30,02 persen, bubur kayu atau pulp USD 58,8 juta atau 64,93 persen. Lalu, timah USD 50,8 juta atau 128,40 persen.
Sedangkan ekspor alas kaki menurun sebesar USD 22,8 juta atau 5,26 persen, mesin-mesin atau pesawat mekanik USD 17,8 juta atau 4,47 persen. Penurunan juga terjadi pada ekspor mesin atau peralatan listrik USD 13,4 juta atau 1,98 persen, berbagai makanan olahan USD 9,5 juta atau 12,49 persen.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaDeputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai USD 19,62 miliar.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaDua sektor ini jadi biang kerok nilai ekspor Indonesia turun pada bulan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca Selengkapnya