Tahun lalu, pendapatan AP I capai Rp 3,6 triliun
Merdeka.com - PT Angkasa Pura I (Persero) membukukan pendapatan sebesar Rp 3,6 triliun pada 2013, meningkat 17 persen ketimbang tahun sebelumnya sebesar Rp 3,09 triliun. Sedangkan laba sebelum pajak sebesar Rp 819 miliar.
Penghasilan non-aeronautika berkontribusi sebesar 39 persen terhadap total pendapatan AP I. Pendapatan non-aeronautika sendiri meningkat 32 persen.
"Artinya perseroan telah berhasil mengkreasi pendapatan yang tidak bersifat tarif. Melainkan sektor komersil dan anak-anak perusahaan," ujar Presiden Direktur Angkasa Pura I Tommy Soetono usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (24/3).
-
Dimana pabrik luar angkasa berada? Stasiun Luar Angkasa Internasional atau the International Space Station (ISS) telah mempelopori hal itu.
-
Kenapa stasiun luar angkasa komersial penting? 'Dalam jangka pendek, stasiun ruang angkasa komersial merupakan langkah penting berikutnya untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh penonaktifan ISS yang akan datang,' kata Lauren Andrade, juru bicara Beyond Earth Institute seperti dikutip dari Space, Minggu (21/7).
-
Dari mana sebagian besar penjualan nikel diproyeksikan berasal pada 2030? Diperkirakan, penjualan nikel dari Asia Tenggara pada 2030 mencapai 36,6 miliar dolar AS dan meningkat lagi hingga 40,8 miliar dolar AS pada 2050.
-
Apa yang diproduksi di pabrik luar angkasa? Perusahaan Space Forge di seberang Atlantik di Cardiff, Wales, Inggris juga melakukan hal serupa. Berbeda dengan Varda yang bekerja pada bidang farmasi, Space Forge memproduksi semikonduktor.
-
Bagaimana pabrik luar angkasa memproduksi? Varda memiliki misi, yaitu membantu perusahaan farmasi dalam meningkatkan obat-obat mereka atau menciptakan terapi obat baru dengan memanfaatkan kristal protein, kemudian mengembalikan bahan-bahan tersebut ke Bumi.
-
Apa yang menyebabkan polusi di luar angkasa? Studi terbaru NASA melaporkan bahwa sampah luar angkasa bukan hanya membahayakan kerja satelit atau teleskop luar angkasa, tetapi juga mencemari Bumi.
Menurut Tommy, pengelola bandara terkemuka di dunia rata-rata pendapatan non aeronautikanya minimal 40 persen. Kinerja baik perseroan ditopang oleh pengoperasian terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, terminal baru Bandara Sepinggan Balikpapan, general aviation terminal di Bali, serta pengoperasian Ibis Airport di Makasar.
"Dengan capaian 2013, kami optimistis mencapai hal yang lebih baik pada 2014," ucapnya.
Corporate Communication AP I Hendy Heryudhitiawan menambahkan, pendapatan dari bisnis aeronautika berkisar Rp 500 miliar-Rp 600 miliar disetor ke Perum Navigasi.
"Kalau tidak disetor, pendapatan kita pasti besar," katanya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaSumber pertumbuhan terbesar investasi terbesar berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).
Baca SelengkapnyaKinerja APBN masih menunjukkan hasil positif hingga September 2023. Pendapatan negara dan belanja negara tetap tumbuh.
Baca SelengkapnyaSelain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaAset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaTerdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi semester I-2023 telah mencapai 48,5 persen dari target sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, dia mengingatkan, kalau keyakinan pertumbuhan 300 persen itu hanya akan bisa tercapai jika ada dukungan dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaRealisasi Investasi Tembus Rp830 Triliun di Semester I-2024, Bahlil: Didominasi Luar Jawa
Baca SelengkapnyaAdapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Baca SelengkapnyaKontribusi penanaman modal asing (PMA) di kuartal II-2023 mencapai Rp186,3 triliun atau menyumbang 53,3 persen.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca Selengkapnya