Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tahun politik munculkan ancaman krisis sektor keuangan

Tahun politik munculkan ancaman krisis sektor keuangan krisis ekonomi. shutterstock

Merdeka.com - Tahun politik 2014 disebut berpeluang membuat krisis sektor keuangan kembali terjadi. Alasannya ialah adanya transformasi fungsi pengawasan oleh Bank Indonesia kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan transformasi dari BUMN Jamsostek, Askes, Asabri, Taspen, Jamkesda ke badan hukum publik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

"BPJS itu merupakan sumber kecurangan, banyak sekali uang di sana, tidak ada transparansi dan pengawasan," ungkap Ketua Tim Judicial Review UU OJK, Salamudin Daeng, saat acara 'Diskusi: Meneropong Sisi Gelap Bank Indonesia Menjelang Pemilu 2014" di Warung Daun Cikini, Jakarta, Jumat (21/3).

Menurutnya, suatu institusi yang memiliki kuasa mengatur uang yang besar terancam menjadi bancakan politik di tahun pemilu. Hal itu juga yang akan menyebabkan krisis sektor keuangan.

Orang lain juga bertanya?

"Yang berkuasa dalam elit politik cenderung menggunakan segala macam untuk memperoleh sumber pembiayaan pemilu, termasuk sektor perbankan melalui tangan direksi," jelas dia.

Sementara, bagi bank-bank yang tengah sekarat dapat dengan mudah dibangkrutkan agar memperoleh dana talangan dari pemerintah. Kejadian ini pernah menimpa Bank Century.

"Kalau sudah krisis mengacu pada siapa, kan tidak ada yang bertanggung jawab kalau sudah krisis. Tidak mungkin pemerintah mengumumkan krisis kepada masyarakat bukan," ungkapnya.

Selain itu juga, besaran suku bunga acuan (BI Rate) yang saat ini tinggi berdampak pada sektor riil khususnya kredit properti. Hal ini membuat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan berpotensi melonjak. Apalagi jika melihat bahwa kisaran NPL secara umum masih terbilang tinggi khususnya sektor properti.

"NPL perbankan sekarang kan sangat tinggi, meski Bank Indonesia telah mengeluarkan kebijakan ketentuan NPL tapi kan nyatanya suku bunga tetap tinggi di level 7,5 persen sehingga mematikan sektor produktif pada akhirnya," ujarnya. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fenomena Politik Uang dalam Pemilu, Begini Pengaruhnya
Fenomena Politik Uang dalam Pemilu, Begini Pengaruhnya

Politik uang dalam pemilu adalah sebuah praktik yang melanggar aturan pemilu, di mana calon atau tim kampanye memberikan uang kepada pemilih.

Baca Selengkapnya
Ancaman Uang dalam Pemilihan Umum 2024, AIPI Sorot Perlu Tindakan Tegas dari DKPP
Ancaman Uang dalam Pemilihan Umum 2024, AIPI Sorot Perlu Tindakan Tegas dari DKPP

Menurutnya, ancaman tersebut semakin serius dan berpotensi mengganggu integritas dan keadilan dalam proses pemilu, terutama menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati Politik Uang, Pemberi dan Penerima 'Serangan Fajar' Bisa Dipenjara dan Denda Puluhan Juta
Hati-Hati Politik Uang, Pemberi dan Penerima 'Serangan Fajar' Bisa Dipenjara dan Denda Puluhan Juta

'Serangan fajar' bisa berbentuk sembako, voucher pulsa, voucher bensin, hingga fasilitas lainnya yang bisa dikonversi dengan nilai uang.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Ada Proses Hukum soal PPATK Temukan Transaksi Janggal Bendahara Parpol Jelang Pemilu
Jokowi Pastikan Ada Proses Hukum soal PPATK Temukan Transaksi Janggal Bendahara Parpol Jelang Pemilu

Merespons itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua yang ilegal dicek sesuai aturan hukum.

Baca Selengkapnya
Parpol Mulai Habiskan Uang untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus untuk Ekonomi Indonesia
Parpol Mulai Habiskan Uang untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus untuk Ekonomi Indonesia

Sri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.

Baca Selengkapnya
Transaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan
Transaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan

Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Minta Pemilu 2024 Dikawal karena Ada Konflik Kepentingan
Sekjen PDIP Minta Pemilu 2024 Dikawal karena Ada Konflik Kepentingan

Terlebih, hasil survei menunjukkan bahwa konflik kepentingan berpotensi terjadi dengan penyalahgunaan kekuasaan.

Baca Selengkapnya
Begini Dampak Revisi UU Pilkada Terhadap Ekonomi Indonesia
Begini Dampak Revisi UU Pilkada Terhadap Ekonomi Indonesia

Memanasnya kondisi politik di Indonesia dinilai akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi di tanah air.

Baca Selengkapnya
Partai Politik Mulai Belanja untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus Buat Ekonomi Indonesia
Partai Politik Mulai Belanja untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus Buat Ekonomi Indonesia

Dia pun mengapresiasi partai politik (parpol) maupun politisi yang menghabiskan uang tak sedikit untuk kampanye.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya