Tak ada bank, warga desa ini masih simpan uang di celengan
Merdeka.com - Warga Desa Pulau Cempa Kecamatan Senayan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau memerlukan bank untuk menyimpan uang.
Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Cempa, Aftar mengatakan, selama ini warga setempat masih menyimpan uang dalam celengan atau di tempat lainnya di dalam rumah.
"Kami tidak dapat menabung karena tidak ada bank. Kalau ada uang, pasti digunakan untuk apa saja, karena tidak ditabung di bank," ujarnya seperti ditulis Antara, Minggu (14/8).
-
Kenapa bank tolak pengajuan kredit? Alasan utama bank menolak permohonan kredit adalah syarat-syarat yang belum terpenuhi. Berkas-berkas yang diminta biasanya terdiri dari KTP, Kartu Keluarga, dan masih banyak lagi. Sementara untuk dokumen pendukung, kalian akan diminta mengumpulkan NPWP, surat izin usaha, dan slip gaji.
-
Mengapa PKB disebut menolak uang tersebut? Uang bernilai fantastis itu disebut agar Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mundur dari posisinya selaku calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
-
Kenapa si penjual jagung menabung di bank? Ia mengatakan bahwa setiap harinya pergi ke Bank untuk menabung. 'Setiap hari Rp100 ribu,' kata bocah ini.
-
Siapa yang mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Kenapa orang kaya tidak menyimpan uang dalam bentuk tunai? Melansir laman Yahoo Finance, para orang kaya dunia umumnya tak tertarik untuk menumpuk kekayaan dalam bentuk uang tunai. Ini karena tidak adanya imbal hasil yang didapat meski telah mengumpulkan banyak uang.
Desa Cempa memiliki dua dusun, dua RW, dan empat RT. Sebanyak 182 kepala keluarga tinggal di Desa Cempa. Sehari-hari mayoritas warga Cempa bekerja sebagai nelayan.
Aftar mengatakan perekonomian di Cempa belum berkembang. Pendapatan warga selama ini dari hasil melaut. Hasil tangkapan nelayan dijual kepada "tauke". Karena itu, jika tidak ditabung, warga tidak dapat berhemat.
"Uang itu habis digunakan untuk banyak hal selain menutupi kebutuhan keluarga," ujarnya lagi.
Dia berharap bank di Dabo Singkep dapat membuka kantor cabang di Cempa. Menurutnya, kehadiran bank itu tidak hanya untuk menyimpan dan mengambil uang secara tunai, melainkan juga untuk mengirim uang kepada saudara mereka yang sekolah, kuliah dan bekerja di Tanjungpinang, Lingga, Batam, dan Karimun.
"Anak-anak Desa Cempa ada yang sekolah di Dabo Singkep, Tanjungpinang dan daerah lainnya, karena di desa ini hanya ada satu sekolah dasar satu atap dan SMP satu atap," ujarnya pula.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali
Baca SelengkapnyaSebuah bangunan yang khusus dibuat untuk menyimpan padi pasca panen milik Suku Semende ini berada biasa ditemukan di lahan persawahan.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.
Baca SelengkapnyaSetelah ditinggal warganya, kampung ini kemudian berganti nama menjadi Mojokoncot
Baca SelengkapnyaSeorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.
Baca SelengkapnyaSumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.
Baca SelengkapnyaJarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer
Baca SelengkapnyaDi era modern saat ini ternyata di Indonesia masih ada salah satu kawasan yang tidak dialiri listrik.
Baca SelengkapnyaBerada di ujung Tasikmalaya, daerah tersebut nampak dikelilingi hutan belantara.
Baca SelengkapnyaSebuah keluarga yang memiliki dua bocah perempuan terpaksa harus tinggal di kampung mati tengah hutan dan setiap hari makan nasi pakai garam.
Baca Selengkapnya