Tak Akan Terulang dalam Sejarah, Indonesia Jadi Cahaya saat Ekonomi Dunia Gelap
Merdeka.com - Banyak pihak menyebut Indonesia mampu menjadi lentera saat ekonomi global mengalami resesi atau gelap di 2023 mendatang. Bukan tanpa alasan, pertumbuhan ekonomi yang tetap baik menjadi salah satu faktornya.
Pengamat sekaligus Rektor Unika Atma Jaya Jakarta, Agustinus Prasetyantoko mengamini hal itu. Dia juga sepakat kalau resesi global tak akan berdampak banyak pada Indonesia.
"Jelas sekali Indonesia termasuk negara yang sedikit tegoncang resesi. Meskipun risiko resesi tak bisa dihindarkan tapi di situ tetap bisa bertahan. Saya kira ini bisa jadi harapan," kata dia dalam Inspirato Sharing Session Liputan6.com bertajuk 'Jadikan G20 Bali Declaration Pijakan Ekonomi Bangkit', Jumat (9/12).
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Mengapa deflasi bulan September 2024 dianggap signifikan? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Kapan depresi mayor bisa berlangsung? Contoh depresi ini ditandai dengan gejala putus asa, kesedihan, dan kesepian, yang bisa berlangsung lebih dari dua minggu.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
-
Siapa yang cemas dengan AS kalah teknologi? Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya disebut kalah dalam perlombaan pengembangan teknologi canggih dengan China.
-
Siapa yang paling terdampak? Menurut penelitian tahun 2017 dari Sleep Medicine Clinics, sekitar 40 hingga 70 persen lansia mengalami masalah tidur kronis.
"Indonesia tidak masuk resesi jadi simbol lentera yang sekali lagi ini jadi peluang Indonesia di masa depan, tak hanya tahun depan. Mungkin tak kembali dalam sejarah kita," sambung pria yang karib disapa Pras ini.
Pras tak memungkiri resesi global akan berdampak ke beberapa negara termasuk negara maju. Dia menyebut, Amerika Serikat jadi contoh yang akan mengalami resesi di 2023 mendatang.
Selain itu, pelemahan ekonomi di Uni Eropa dan China juga akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi global. Imbasnya, negata lain akan ikut terdampak pelemahan tersebut.
Indonesia masuk radar pelemahan tersebut. Hanya saja, kata Pras, dampaknya tidak akan signifikan dan cenderung lemah. Alasannya, Indonesia punya banyak modal untuk mengembangkan ekonomi domestiknya.
"Kalau kita akan terdampak negatif itu tak signifikan, terpengaruh negatif itu tapi relatif lemah, sedikit. Jadi diskusi ekonomo Indoensia bukan lagi soal (kemungkinan) resesi, tidak, tapi apakah kita bisa resillience dan menemukan peluang baru dalam mengelola ekonomi kedepan," ujarnya.
Pengusaha: Peluang Indonesia Masuk Jurang Resesi Ekonomi Hanya 3 Persen
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menyebut bahwa peluang Indonesia masuk jurang resesi sangat kecil. Bahkan dia berani menyebut bahwa peluang Indonesia masuk jurang resesi hanya 3 persen saja.
Pernyataan pengusaha ini sejalan dengan beberapa prediksi dari lembaga internasional. Sebut saja Bloomberg pada pertengahan tahun 2022 yang mencatatkan angka yang sama.
"Risiko resesi Indonesia hanya 3 persen. Kita boleh dikatakan di dunia memiliki chance risiko resesi kecil sekali. Pertumbuhan ekonomi juga yang harus diapresiasi bisa bertahan tumbuh 5,72 persen di kuartal III-2022," ujarnya dalam Inspirato Sharing Session Liputan6.com bertajuk 'Jadikan G20 Bali Declaration Pijakan Ekonomi Bangkit', Jumat (9/12).
Mengingat berbagai tantangan di dunia usaha, Arsjad mengaku telah memiliki sejumlah strategi. Salah satunya dengan mengoptimalkan pangsa pasar dalam negeri. Tujuannya, meminimalisasi dampak pelemahan ekonomi global atas permintaan yang menurun.
"Dunia usaha bisa maksimalkan pangsa pasar domestik untuk kembangkan gejolak ekonomi global, termasuk dengan transaksi digital dan penggunaan bahan baku lokal untuk kurangi ketegantungan," bebernya.
Pada saat yang sama, Kadin Indonesia juga mengimbau para pengusaha untuk melirik nilai environmental, governance, dan social (ESG). Pada sisi ini menitikberatkan pada tata kelola perusahaan yang merujuk pada nilai lingkungan dan sosial.
"Di sisi lain perlu dukungan proteksi untuk menjaga pasar dalam negeri dari serangan produk impor dan memberikan kemudahan bagi industri domestik," sambung Arsjad.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaHudi meyakini proyek Banyu Urip Infill & Clastic yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih tetap berlanjut dan target onstream dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaSebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaJika Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS, kebijakan proteksionisme dan perubahan pajak yang mungkin diterapkan berpotensi memengaruhi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya