Tak bela KAI atau Patra Niaga, Dahlan tunggu KNKT dan polisi
Merdeka.com - Penyebab kecelakaan antara KRL dengan mobil pengangkut BBM di perlintasan kereta Bintaro beberapa waktu lalu masih tanda tanya. Polisi dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan penyelidikan atas kejadian yang melibatkan dua perusahaan BUMN yakni PT KAI dan PT Patra Niaga, anak usaha Pertamina.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menyerahkan sepenuhnya hasil penyelidikan pada KNKT dan Polisi. "Itu kita harus sabar menunggu keputusan polisi, KNKT, nunggu itu dulu," kata Dahlan usai Rapat Pimpinan di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (12/12).
Mantan Dirut PLN ini mengungkapkan, terlalu dini untuk menyimpulkan siapa pihak yang paling bertanggung jawab atas kejadian itu. "Misalnya semua akan bermuara pada siapa yang salah sapa. Sekarang belum ditentukan, biar hukum berjalan," jelasnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan ini? Kasus ini memunculkan pertanyaan tentang tanggung jawab berbagai pihak, termasuk pengelola jembatan dan platform navigasi digital seperti Google Maps.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan? 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini. Karena hanya dua dugaannya, unit bus tidak pernah dicek atau sengaja dibiarkan beroperasi meski bermasalah.' 'Apa pun itu, dua-duanya jelas salah.
-
Siapa yang menyebabkan kecelakaan truk? Penetapan tersangka terhadap MI sesuai Pasal 311 ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang LLAJ. Ditlantas Polda Metro Jaya telah menetapkan pengendara sopir truk inisial MI (17) sebagai tersangka.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Siapa yang bertanggung jawab? Faktor kelalaian petugas menjadi penyebab utama terjadinya tragedi ini. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya komunikasi antara petugas stasiun dan masinis, yang menyebabkan ketidakpahaman mengenai posisi kereta.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Dahlan Iskan geram dengan pernyataan Dirut PT. Patra Niaga pengelola truk tangki BBM yang bertabrakan dengan KRL membantah bahwa sopir dan kenek tidak profesional. Sebab, kejadian tersebut telah menyebabkan kerugian pada PT. KAI yang 75 persen perjalanan kereta api Jabodetabek berasal dari jalur tersebut.
"Ngapain dibantah begitu. Ikut saja putusan penegak hukum," ujar Dahlan melalui pesan singkatnya kepada merdeka.com, Rabu (11/12).
Menurutnya, PT Patra Niaga harusnya mendidik sopir-sopir tangki tentang rambu-rambu lalu lintas. Pasalnya, barang bawaan berupa bahan bakar minyak rawan terbakar.
"Mendidik sopir-sopir mengingatkan pentingnya rambu dan sensitifnya barang yang mereka bawa. Sopir-sopir Pertamina sendiri maupun sopir-sopir rekanan Pertamina," jelasnya.
Untuk itu, Dia mendukung PT KAI menggugat PT Patra Niaga atas kecelakaan KRL dengan truk tangki BBM ke penegak hukum. Bahkan, dia mengingatkan untuk kecelakaan yang lain.
"Sebaiknya PU juga gugat yang nabrak jembatan sampai rusak berat dan kapal yang nabrak tiang jembatan atau nabrak dermaga. PLN pernah gugat kapal yang nabrak kabel bawah laut," terangnya.
PT Patra Niaga, selaku anak perusahaan Pertamina pengelola truk tangki BBM yang bertabrakan dengan KRL membantah jika sopir dan kernet yang mengemudi tak profesional.
Menurut Dirut PT Patra Niaga, Ferdy Novianto, seluruh pekerja yang bertugas di perusahaannya sudah diberikan pembekalan sesuai standar operasional pekerja di setiap perusahaan.
Kecelakaan antara kereta api dengan truk tangki yang mengangkut BBM di perlintasan rel kereta Pondok Betung, Bintaro, Jaksel. Terkait insiden itu, sopir truk Chosimin dan kernetnya, (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum bisa mengungkap penyebab tabrakan dua kereta api di Cicalengka. Mereka akan meneliti sejumlah subjek.
Baca SelengkapnyaKAI berkoordinasi dengan sejumlah instansi dan lembaga terkait termasuk membentuk tim investigasi.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaManajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah melakukan tes urine pada ABP (20) dan dipastikan negatif zat-zat terlarang.
Baca Selengkapnya