Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak didukung sektor perbankan & moneter buat daya saing RI buruk

Tak didukung sektor perbankan & moneter buat daya saing RI buruk gedung bertingkat kawasan scbd. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Indonesia dikaruniai sumber daya alam yang melimpah serta lokasi yang sangat strategis. Indonesia berada di antara dua benua yaitu Asia dan Australia serta antara Samudera Hindia dan Pasific. Belum lagi, Indonesia menjadi jalur pelayaran dan penerbangan yang cukup padat.

Fakta ini menjadikan daya saing komparatif Indonesia tinggi di mata dunia. Sayangnya, daya saing komparatif ini tidak dimanfaatkan menjadi daya saing kompetitif dibandingkan dengan negara lain.

"Pemanfaatan daya saing komparatif untuk hasil jangka pendek, bisa dilihat dari pendapatan negara maupun untuk pendapatan korporasi. Lalu, kebijakan industri termasuk ‎industri keuangan yang tidak konsisten yang seharusnya dapat membangun dan meningkatkan daya saing," ujar Anggota Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Soy Martua Pardede dalam acara 'OJK Forum 2015 Peluang dan Tantangan Industri Jasa Keuangan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean' di Gedung Danapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (12/10).

Menurutnya, pemanfaatan daya saing komparatif Indonesia tidak diimbangi dengan kebijakan moneter dan perbankan yang baik. Justru, perbankan terlihat semakin melepaskan diri dari sektor riil sehingga tidak mendukung pertumbuhan industri. Lalu, pendanaan yang tidak cukup juga sulit diperoleh terutama untuk sektor manufaktur, infrastruktur dan pertanian.

‎"Belum lagi adanya jebakan liberalisasi dan globalisasi," ucapnya.

Untuk itu diperlukan upaya peningkatan daya saing, semisal kebijakan keuangan khususnya perbankan untuk mendukung daya saing dari aspek pembiayaan, kebijakan hilirisasi di bidang industri jasa keuangan. Caranya dengan menambah cabang bank, lembaga keuangan mikro, lembaga keuangan non-bank dan branchless banking.

"Dengan mengarahkan industri jasa keuangan untuk mendukung industri produk unggulan dan industri kreatif," jelas dia.

Selanjutnya, kebijakan moneter dan perbankan agar lebih pro pertumbuhan industri dalam negeri dan mempromosikan kebijakan persaingan termasuk hukum persaingan yang berlaku sama untuk semua negara anggota Asean.

"Standar yang mengacu kepada kondisi, kreativitas dan inovasi serta kekhasan budaya lokal‎ untuk menopang daya saing," tutupnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan

Kunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.

Baca Selengkapnya
Industri Fintech di Indonesia Belum Masif Berkembang, OJK Beberkan 4 Hal Ini Jadi Tantangan
Industri Fintech di Indonesia Belum Masif Berkembang, OJK Beberkan 4 Hal Ini Jadi Tantangan

Ada empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN

Para pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit
Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit

Hal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global
Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global

Pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya

BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia

Dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Bank Tak Tebang Pilih Beri Kredit UMKM: Jangan Cuma Lihat Agunan, Lihat Juga Prospeknya
Jokowi Minta Bank Tak Tebang Pilih Beri Kredit UMKM: Jangan Cuma Lihat Agunan, Lihat Juga Prospeknya

Presiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.

Baca Selengkapnya
Bos OJK Yakin Sektor Keuangan RI Masih Stabil di Tengah Ancaman Gejolak Ekonomi Global
Bos OJK Yakin Sektor Keuangan RI Masih Stabil di Tengah Ancaman Gejolak Ekonomi Global

Terdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.

Baca Selengkapnya