Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak direstui SBY, bukti Dahlan tak matang siapkan akuisisi BTN

Tak direstui SBY, bukti Dahlan tak matang siapkan akuisisi BTN Konpers Dahlan Iskan. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar rencana akuisisi lebih dari 60 persen saham pemerintah di Bank Tabungan Negara (BTN) oleh Bank Mandiri ditunda. Keberatan SBY terhadap proses akuisisi tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Dipo Alam melalui Surat Edaran Nomor SE-05/Seskab/IV/2014 kepada Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dan pejabat setingkatnya.

SBY menilai, wacana itu tersebut sudah meresahkan masyarakat khususnya karyawan BTN, sehingga berpotensi mengganggu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) Juni mendatang.

Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetyantono menilai, keputusan SBY sangat menyiratkan kekhawatiran akan stabilitas kondisi politik jelang pemilu presiden.

Orang lain juga bertanya?

"Pelarangan itu lebih ke arah politik. Saya rasa presiden hanya ingin stabilitas, supaya tidak nambah masalah di tahun pergantian presiden ini, untuk amannya ya presiden tidak mengizinkan," kata Tony di Gedung World Trade Centre I, Jakarta, Rabu (23/4).

Tony melihat, kekhawatiran SBY bersumber dari potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mengancam karyawan BTN apabila Bank Mandiri mengakuisisi BTN. Terlebih lagi, BTN merupakan salah satu bank dengan karyawan mencapai lebih dari 10.000 orang.

"Ketika dimerger kan direksinya nanti akan berkurang, karyawan pasti pelan-pelan berkurang. Itu secara politik mungkin SBY melihatnya sebagai sesuatu yang tidak menguntungkan apabila dilakukan sekarang," ungkap Tony.

Menurutnya, jika pemerintah hendak memuluskan rencana ini, maka nasib karyawan harus menjadi dasar pemikiran utama. Tony melihat hal ini yang luput dari perhatian Menteri BUMN Dahlan Iskan sebagai pencetus wacana tersebut.

Tony melihat dua strategi yang bisa dilakukan pemerintah guna menjamin nasib karyawan BTN. Pertama, pemerintah menjamin tidak ada PHK bagi karyawan setidaknya dalam jangka waktu 5 tahun. Strategi kedua bisa dilakukan melalui program pensiun dini.

"Golden hand shake, pesangon, skema pensiun, itu memang akan ongkos tapi ya namanya merger. Tapi kan ongkos diawal setelah itu efisien. Jadi itu yang menurut saya Pak Dahlan seharusnya diomongkan duluan. Mungkin pak Dahlan belum menyiapkan itu," jelas Tony.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya

Alasan DPR RI mendukung langkah Bank Tabungan Negara (BTN) membatalkan akuisisi Bank Muamalat Indonesia.

Baca Selengkapnya
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang, Begini Kronologi Kejadian Sebenarnya
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang, Begini Kronologi Kejadian Sebenarnya

BTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.

Baca Selengkapnya
Deretan Pernyataan Pedas SBY Setelah AHY Dikhianati Anies Baswedan
Deretan Pernyataan Pedas SBY Setelah AHY Dikhianati Anies Baswedan

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY terlihat menahan emosi melihat sikat Capres Anies Baswedan yang memilih Cak Imin dibanding AHY.

Baca Selengkapnya
OJK Turun Tangan Selidiki soal Dana Nasabah BTN Hilang
OJK Turun Tangan Selidiki soal Dana Nasabah BTN Hilang

Friderica menyebut, pihak BTN wajib bertanggung jawab jika terbukti terdapat kesalahan di pihak bank.

Baca Selengkapnya
Eks Anak Buah Ungkap Kemarahan SYL Gara-Gara Telah Nyetor Uang: Kamu Kurang Loyal!
Eks Anak Buah Ungkap Kemarahan SYL Gara-Gara Telah Nyetor Uang: Kamu Kurang Loyal!

Pengakuan itu dikatakan mantan anak buah ketika bersaksi dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan SYL di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor.

Baca Selengkapnya
SBY: Demokrat Kena 'Prank' Musang Berbulu Domba, Manis di Depan, jika Lemah Dicaplok
SBY: Demokrat Kena 'Prank' Musang Berbulu Domba, Manis di Depan, jika Lemah Dicaplok

Pesan yang kedua yakni, kader merasa bahwa Partai Demokrat diprank oleh musang berbulu domba. Dia pun mengaku tertegun dengan kalimat itu.

Baca Selengkapnya
OJK Cabut izin Usaha PT BPR Sembilan Mutiara, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?
OJK Cabut izin Usaha PT BPR Sembilan Mutiara, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?

OJK Cabut izin Usaha PT BPR Sembilan Mutiara, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dikhianati Anies, SBY Sebut Ada Ajakan Bergabung
VIDEO: Dikhianati Anies, SBY Sebut Ada Ajakan Bergabung "Ganjar dan Prabowo Baik & Tulus"

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.

Baca Selengkapnya
Tindak Tegas Pelanggaran, BTN Buka Ruang untuk Nasabah Tempuh Jalur Hukum
Tindak Tegas Pelanggaran, BTN Buka Ruang untuk Nasabah Tempuh Jalur Hukum

BTN mengimbau masyarakat untuk berhati-hati agar tidak tergiur penawaran bunga tinggi di luar kewajaran.

Baca Selengkapnya
Jadi Korban Investasi Bodong, Nasabah Disarankan Tempuh Jalur Hukum
Jadi Korban Investasi Bodong, Nasabah Disarankan Tempuh Jalur Hukum

Nasabah yang mengaku korban bukan tipe masyarakat yang buta finansial.

Baca Selengkapnya
SBY Singgung Anies Datang dengan Kata-Kata Luar Biasa, Lalu Pergi Tinggalkan Demokrat
SBY Singgung Anies Datang dengan Kata-Kata Luar Biasa, Lalu Pergi Tinggalkan Demokrat

SBY sempat diingatkan rekannya sebelum masuk Koalisi Perubahan dan mendukung Anies.

Baca Selengkapnya
Legislator PKB: Siapapun Kepala Otorita IKN Akan Gemetar karena Begitu Tinggi Targetnya
Legislator PKB: Siapapun Kepala Otorita IKN Akan Gemetar karena Begitu Tinggi Targetnya

"Siapapun kepala otorita IKN akan gemeter kakinya karena begitu tinggi targetnya," kata Daniel Johan.

Baca Selengkapnya