Tak Hanya Inflasi, Jeff Bezos Ajak Anggota G20 Atasi Krisis Iklim
Merdeka.com - Executive Chairman Amazon Jeff Bezos melihat peluang kerja sama antara pihak pemerintah dan perusahaan swasta di sektor lain. Kini, yang telah berjalan adalah mengenai upaya mengatasi inflasi dan kenaikan harga lainnya.
Selain inflasi, dia juga mengajak kerja sama antara pemerintah dan pengusaha swasta tak sebatas mengatasi inflasi. Ini disampaikannya dalam forum B20 sebagai rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.
"Keberhasilan mengharuskan kita untuk memenuhi kebutuhan mendesak sekaligus meletakkan dasar untuk masa depan jangka panjang yang lebih baik. Ketika pemerintah dan pebisnis swasta mengatasi masalah inflasi, utang, dan peningkatan risiko yang mendesak, tetaplah penting untuk tetap memperhatikan tantangan abadi dalam mengatasi krisis iklim dan alam," ungkapnya dalam B20 Summit Indonesia 2022, Senin (14/11).
-
Kenapa Menko Perekonomian ikut ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Siapa yang ngajak kolaborasi sama Kemenkeu? Ditambahkan Founder Jagoan Banyuwangi, Dias Satria, kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan dimulai pada Jagoan Banyuwangi edisi ke-empat, yang akan dimulai bulan Juni 2024.
-
Bagaimana cara Gubernur Sumatra mengatasi inflasi? Gubernur Sumatra saat itu, Mr. Teuku Muhammad Hasan telah memberlakukan ORI sebagai alat tukar dengan kurs satu rupiah dengan seratus rupiah uang Jepang.
-
Apa yang dibawa Menko Perekonomian ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Siapa yang dapat mengendalikan inflasi? Saat inflasi tinggi, bank sentral sering kali menaikkan suku bunga untuk memperlambat pengeluaran dan investasi, yang membantu mengurangi tekanan inflasi.
Diketahui, pandemi Covid-19 telah membawa dampak pada menyempitnya rantai pasok global yang menyebabkan inflasi dan berbagai maslaah ekonomi lainnya. Kondisi ini diperparah dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina.
Sementara itu, tantangan krisis iklim semakin hari semakin nyata terlihat. Berbagai upaya dekarbonisasi pun jadi wacana yang dilontarkan banyak negara dan perusahaan swasta. Namun, langkah konkretnya baru masuk pada tahap awal.
Upaya ini jadi salah satu dari 3 prinsip utama yang disarankannya pada pebisnis G20. Menurutnya, langkah-langkah ini perlu dijalankan secara bersama-sama.
Menurutnya, mengatasi krisis iklim tidak serta merta menjadi lahan yang tidak menguntungkan secara bisnis. Sebaliknya, dari kacamata Jeff Bezos, pembenahan dari dampak krisis iklim bisa membawa pengembangan teknologi ke arah yang lebih baru. Lebih lagi, itu juga akan membawa kepada efisiensi produksi.
"Mari kita tidak terjebak. Dalam pola pikir bahwa banyak pemimpin bisnis dan pemerintah ingin berani mengurangi kerusakan lingkungan, tetapi mereka khawatir hal itu akan meningkatkan biaya dan mengganggu pertumbuhan. Kita sekarang tahu tindakan cerdas melawan perubahan iklim tidak hanya menghentikan hal-hal buruk yang terjadi," kata dia.
"Hal ini juga dapat meningkatkan efisiensi sumber daya dan mendorong teknologi baru, mengurangi ketidakpastian dan mengarah pada peluang baru," ucapnya.
Ini yang jadi landasan Bezos Earth Fund untuk mengalokasikan sekitar USD 10 juta untuk mengatasi perubahan iklim. Sekaligus mengejar target nol emisi karbon lebih cepat.
"Pemahaman baru inilah yang mendorong kami untuk membuat janji iklim dan menetapkan tujuan untuk mencapai nol karbon bersih pada tahun 2040 10 tahun lebih awal dari tujuan Perjanjian Paris sebagai bagian dari janji ini. Amazon bertujuan untuk memberi daya pada semua operasinya dengan energi terbarukan 100 persen pada tahun 2025," jelasnya.
Dia menggambarkan sejumlah peluang dari berkembangnya ekonomi dunia. Dia mencatat, ada penurunan persentase kemiskinan dan peningkatan persentase teknologi.
"Mari kita belajar dari pencapaian masa lalu. Ketika saya lahir, rata-rata orang di dunia hidup 53 tahun. Hari ini, rata-rata orang hidup 73 tahun tingkat kemiskinan dunia pada waktu itu telah turun 75 persen dan melek huruf orang dewasa telah berlipat ganda," ujarnya.
"Dan meskipun populasi dunia telah berkembang pesat sejak waktu itu, produksi pangan telah meningkat lebih pesat lagi. teknologi maju telah memainkan peran utama," imbuhnya.
Dari sisi teknologi, misalnya tenaga surya yang sudah turun sebesar 99 persen sejak 1979. Dia mencontohkan saat Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter memasang panel surya di Gedung Putih pada waktu itu.
"Inovasi, pendidikan, kewirausahaan dan kebijakan publik yang lebih baik, bertanggung jawab atas keuntungan ini. Kami telah menghadapi tantangan sejak kami menulis sejarah, dan kami manusia selalu menemukan cara untuk mengatasi mereka," bebernya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga gula dunia terus mengalami peningkatan yang disebabkan beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaUpaya memitigasi dampak perubahan iklim yang dilakukan akan sia-sia tanpa adanya dukungan investasi maupun pendanaan murah dari negara-negara maju.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan bahwa permasalahan ekonomi tak dapat dipisahkan dari urusan geopolitik, termasuk konflik yang sedang berlangsung.
Baca SelengkapnyaMenurut Presiden Jokowi, kenaikan harga beras disebabkan dampak perubahan iklim
Baca SelengkapnyaTanpa kolaborasi, investasi, riset, dan teknologi, serta pembiayaan maka permasalahan perubahan iklim tidak bisa diselesaikan begitu saja.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan perubahan iklim menjadi masalah pemerintah di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaHarga beras melonjak di beberapa negara akibat perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaAjay menyebut kondisi ekonomi yang dihadapi dunia saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMitigasi perubahan iklim melalui transisi energi tak akan bisa tercapai jika negara dunia didorong dalam konteks ekonomi.
Baca SelengkapnyaLuhut meyakini Aliansi Keuangan Campuran Global atau Global Blended Finance Alliance (GBFA) bisa menjawab kebutuhan dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaErick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen membuat langkah the Fed menurunkan suku bunga acuan
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca Selengkapnya