Tak hanya jadi musisi, ini rahasia sukses Jon Bon Jovi dalam berbisnis

Merdeka.com - Selama tiga dekade terakhir, Jon Bon Jovi telah menjual lebih dari 130 juta album, meraih tempat di Songwriters Hall of Fame pada tahun 2009, dan memenangkan Grammy untuk band-nya. Kini, Bon Jovi akan dilantik menjadi Rock and Roll Hall of Fame pada bulan April 2018.

Tak hanya sukses sebagai musisi, Jon Bon Jovi pun juga terbilang sukses dalam berbisnis. Penulis biografi Bon Jovi, Bryan Reesman mengatakan bahwa Jon Bon Jovi adalah pengusaha yang lihai.

Dilansir CNBC, Bon Jovi mengatakan jika Anda ingin sukses dalam bisnis, jangan mengejar mode atau fesyen. Namun, Anda harus menjadi seseorang yang berada di balik munculnya suatu mode sehingga bisa diikuti oleh banyak orang.

"Anda harus percaya pada apa yang Anda jual. Apa pun yang akan Anda lakukan, lakukan itu karena Anda percaya. Dan kesuksesan hanyalah masalah waktu," kata Bon Jovi.

Seperti yang telah diketahui, band aliran rock ini telah mendirikan Jon Bon Jovi Soul Foundation, yang bergerak untuk membantu keluarga dan orang-orang yang mengalami masalah secara ekonomi. Pada tahun 2011 lalu, organisasi itu sudah membuka JBJ Soul Kitchen di Red Bank dan berhasil menyediakan lebih dari 34 ribu makanan.

Tak hanya itu, Bon Jovi bersama dengan anaknya, Jesse Bongiovi, membuat gebrakan baru lewat sebuah produk minuman beralkohol berupa wine, yakni merek Rose wine bernama Diving Into Hampton Water. Tim ayah-anak ini telah mengerjakan bisnis mereka selama dua tahun terakhir dengan pembuat anggur Prancis, Gerard Bertrand.

"Saya bekerja untuk Jess. Ini bukan barang saya," katanya.

Jesse Bongiovi mengatakan, keuntungan yang dia miliki adalah hasil kerja keras yang dia tiru dari ayahnya. Pengusaha berusia 23 tahun ini mengakui bahwa instingnya adalah untuk meluncurkan perusahaan minuman anggur secepat mungkin.

"Saya mulai bekerja keras dan ayah saya selalu ada di sana untuk mengatakan, jangan cepat-cepat melakukannya. Itu benar. Pastikan bahwa ini akan menjadi yang terbaik yang dapat terjadi karena setelah keluar, tidak ada yang mengambilnya kembali," jelasnya. (mdk/azz)