Tak hanya pesawat, penumpang kereta api dan kapal laut juga turun di Januari 2018
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada Januari 2018 sebanyak 34,7 juta orang atau turun 5,68 persen dibanding Desember 2017. Berbeda dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api justru mengalami kenaikan.
Penurunan ini sejalan dengan penumpang pesawat yang juga anjlok di periode yang sama. Penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Januari 2018 sebanyak 7,6 juta orang atau turun 8,65 persen dibanding Desember 2017.
"Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 28,1 juta orang atau 80,87 persen dari total penumpang kereta api," kata Kepala BPS, Suharyanto dalam acara konferensi pers di kantornya, Kamis (1/3).
-
Siapa yang naik kereta cepat Jakarta-Bandung? Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkesempatan menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Selasa (19/9/2023).
-
Siapa yang menilai kemacetan di Jakarta? Tomtom International BV adalah lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia mencatat peringkat kemacetan di Jakarta naik menjadi 29 pada 2022.
-
Mengapa Sumatra Utara memiliki layanan kereta api terbanyak di Sumatra? Sumatra Utara menjadi provinsi di Sumatra yang memiliki rute kereta api dan layanan terbanyak.
-
Siapa saja yang naik angkot? Seringkali, para ibu-ibu naik angkot saat pergi atau pulang dari berbelanja di pasar.
-
Tiket kereta api apa yang sudah terjual 56%? 'Berdasarkan pantauan kami pada hari ini, dari total tiket untuk kereta jarak jauh yang sudah kami buka pemesanannya dari H-45 Lebaran itu sudah terjual sekitar 56 persen dari 3,2 juta tiket,' ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus di Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa transportasi utama di Jakarta? Transformasi Transportasi Umum di Jakarta Sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan dibutuhkan angkutan massal yang menopang mobilitas warga di DKI Jakarta Angkutan massal di DKI Jakarta mengalami transformasi sebelum memiliki sistem transportasi umum yang canggih dan terintegrasi seperti saat ini.
Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing turun 3,39 persen, 14,81 persen, dan 8,55 persen.
Sementara itu, jumlah barang yang diangkut kereta api pada bulan Januari 2018 sebanyak 4,0 juta ton atau naik 3,19 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 2,8 juta ton atau 69,18 persen. Peningkatan jumlah barang terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 10,54 persen dan 0,22 persen."
Sementara itu, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Januari 2018 tercatat sebesar 1,7 juta orang atau turun 1,40 persen dibanding Desember 2017. Kemudian, jumlah barang yang diangkut juga turun 1,44 persen menjadi 22,9 juta ton.
Suharyanto mengatakan, penurunan jumlah penumpang angkutan laut terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Balikpapan, dan Makassar masing-masing sebesar 59,13 persen, 42,94 persen, dan 2,30 persen.
"Sebaliknya, jumlah penumpang di Pelabuhan Belawan naik sebesar 115,38 persen dan jumlah penumpang di Pelabuhan Tanjung Perak relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya."
Sementara itu, jumlah barang yang diangkut pada Januari 2018 mencapai 22,9 juta ton atau turun 1,44 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak, Makassar, Panjang, dan Tanjung Priok masing-masing sebesar 20,71 persen, 10,26 persen, 8,73 persen, dan 7,57 persen. "Sebaliknya, jumlah barang yang diangkut di Pelabuhan Balikpapan naik sebesar 0,13 persen."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
volume pengguna Commuter Line Jabodetabek tertinggi yaitu hampir menyentuh 1,15 juta orang.
Baca SelengkapnyaBPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024
Baca SelengkapnyaDengan penambahan 2 rangkaian kereta, penumpang LRT Jabodebek tembus 77.000per hari.
Baca SelengkapnyaData ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat menggunakan kereta api.
Baca SelengkapnyaSelama musim angkutan lebaran, omzet KAI Commuter tembus Rp86 Miliar.
Baca SelengkapnyaStasiun Dukuh Atas, Stasiun Harjamukti dan Stasiun Bekasi Barat menjadi stasiun yang paling banyak melayani pengguna.
Baca SelengkapnyaPenambahan KRL ini masih menunggu persetujuan dari lintas stakeholder.
Baca SelengkapnyaOkupansi penumpang ini mencapai 107,14 persen saat libur Idul Adha.
Baca SelengkapnyaPada 1 Juli 2024, penumpang KRL Jabodetabek jumlahnya mencapai 1,5 juta.
Baca SelengkapnyaRata-rata penumpang kereta cepat saat ini tercatat 20.000 orang per hari.
Baca SelengkapnyaKereta api masih menjadi moda transportasi pilihan masyarakat saat bepergian.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei, 55 persen dari penumpang KCIC diketahui menggunakan layanan ini untuk berwisata.
Baca Selengkapnya