Tak laku di pasaran, daging sapi impor banyak lemak
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan kualitas daging sapi impor dan daging sapi lokal mempengaruhi tingkat beli masyarakat. Meski harga daging impor hanya sebesar Rp 80.000, namun kualitas daging yang dimiliki belum tentu lebih baik dari daging sapi lokal yang harganya bisa menembus Rp 120.000.
"Kalau yang lihat kualitasnya, daging impor beku kan banyak lemaknya. Jadi yang namanya daging baru malem motong dengan yang lima hari atau sebulan jelas beda," ujar Ngadiran di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (10/6).
Sehingga, meski pemerintah bisa membuat harga daging sapi lebih murah, namun hal tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging yang berkualitas.
-
Kenapa Daging Sapi Balado Pedas trending? Resep olahan daging sapi pedas bisa coba Anda contoh untuk membuat variasi menu masakan harian.
-
Mengapa daging sapi Polmard dihargai sangat mahal? Menariknya, semakin lama proses pengasapan berlangsung, semakin tinggi kualitas dan harga daging tersebut. Satu kilogram daging sapi bagian rusuk yang diasapi selama 15 tahun dapat dihargai hingga USD 3.200 atau sekitar Rp51,7 juta.
-
Kenapa lidah sapi banyak lemak? Beberapa jenis daging dari bagian short plate adalah karubi (iga pendek) dan harami (daging diafragma). Karubi bisa disajikan dengan atau tanpa tulang, sedangkan harami memiliki fat marbling yang cukup banyak sehingga sangat lembut dan juicy.
-
Siapa pembeli sapi Adam? 'Momen Iduladha paling ramai. Tahun lalu, Presiden dan Wapres beli sapi dari kami. Milik Pak Jokowi 1,2 ton jenis Simental, sedangkan milik Pak Ma’ruf Amin 1,1 ton jenis Limosin,' ungkapnya.
-
Kenapa daging alot? Kandungan protein yang padat di dalamnya memang membuat daging alot saat dimasak.
-
Apa yang menyebabkan daging sapi menjadi alot? Tidak sedikit yang tidak menyadari bahwa kesalahan yang sering terjadi adalah memotong daging terlalu kecil, sehingga akhirnya membuatnya menjadi keras.
"Daging baru datang suruh jual Rp 80.000, masyarakat tidak bodoh lah. Tapi kalau banyak lemak gimana? Memang laku, tapi kalau nanti dimasak alot, pemerintah tidak mikir. Kenikmatannya beda," jelas dia.
Sejumlah pedagang di Kota Bandarlampung menjual daging sapi dengan harga tinggi. Impor daging beku dari Australia dan Selandia Baru yang telah dipasarkan sama sekali tidak mempengaruhi harga.
"Harga daging segar sapi tetap berkisar Rp 120.000- Rp 130.000 per kg atau belum turun, karena banyak warga yang memilih daging segar dibandingkan daging beku meski harganya lebih murah," kata Andre, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Lelang Bandarlampung, seperti dikutip dari Antara, Kamis (9/6).
Menurut Andre, harga daging sapi hasil penggemukan tetap tinggi karena harga sapi di feedloter atau penggemukan dan rumah potong hewan masih bertahan tinggi.
"Hari ini (Kamis) saya beli sapi seharga Rp 42.700 per kg, padahal sebelumnya Rp 42.500 per kg. Bahkan harga sapi sudah ada yang mencapai Rp 43.000 per kg. Penyebab utama tingginya harga daging sapi bukan di pengecer," pungkas dia. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan sampai keliru, ketahui ciri-ciri daging sapi segar saat berbelanja di Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaPada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaMeski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.
Baca SelengkapnyaTiming dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca Selengkapnya