Tak mau kalah dari China, Menko Luhut bentuk tim kembangkan baterai mobil listrik
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pihaknya akan membentuk tim khusus untuk mengembangkan teknologi baterai untuk mobil listrik. Tujuannya, agar ketika Indonesia memproduksi mobil listrik, tak ada komponen lain yang diimpor.
Bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), pihaknya tengah mengumpulkan anak-anak terbaik untuk mengembangkan teknologi baterai mobil listrik.
"Kita juga sekarang sedang mengembangkan studi berkaitan dengan kepentingan kami mengembangkan baterai mobil listrik, dengan mengumpulkan anak pintar Indonesia," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Selasa (17/10).
-
Siapa yang berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik? Mewakili Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon 358 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030.
-
Bagaimana Pemprov Kaltim mendorong Perusda MBS untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Apa program Kemenkop UKM untuk membantu UMKM masuk ke rantai pasok industri kendaraan listrik? Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Hanung Harimba Rachman mengatakan, ajang INABUYER merupakan peluang bagi UMKM sebagai start up, dealer, bengkel konversi, jasa swap baterai atau pengisian listrik dan rantai pasok komponen.
Nantinya, dia akan meminta periset dari Korea Selatan dan China untuk membantu mengembangkan kemampuan anak-anak pilihan tersebut. Selain itu, dia juga telah bekerjasama dengan Tesla Inc, perusahaan otomotif yang khusus mengembangkan mobil elektrik.
"Tesla ini dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Nanti pembimbingnya juga dari Tesla," imbuhnya.
Dengan adanya tim khusus ini, dia berharap Indonesia tidak hanya menjadi konsumen dari negara yang memiliki teknologi lebih tinggi. Sebab, jika teknologi baterai mobil listrik tidak segera dipikirkan, maka dikhawatirkan industrinya akan direbut oleh China.
"Jangan sampai kita hanya jadi market high technology dari luar, jangan sampai untuk baterai saja kita impor," tegas Luhut.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut mengaku telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi terkait rencana tersebut.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut menyampaikan, bahwa Tesla masih tetap menggunakan baterai berbasis nikel untuk produksi mobilnya di Shanghai.
Baca SelengkapnyaLuhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun. Sekaligus menekan angka impor dan subsidi BBM.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir menyatakan kesiapan perusahaan pelat merah untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis pembangunan industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir akan membuat investor berbondong-bondong investasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPusat Baterai EV Indonesia Bakal Dibangun di Morowali
Baca SelengkapnyaVolkswagen dan Ford Tertarik Investasi EV di Indonesia
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi peresmian pabrik tersebut sebagai langkah penting dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik
Baca Selengkapnya"Ini sangat penting agar kendaraan (motor listrik) dapat digunakan kembali di jalan raya," kata Luhut.
Baca SelengkapnyaLuhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun
Baca SelengkapnyaPermintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKampanye penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan operasional bagian dari strategi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin di sektor EBT.
Baca Selengkapnya