Tak melulu berkonotasi politis, ini fungsi bansos bagi perekonomian
Merdeka.com - Anggaran bantuan sosial mengalami peningkatan dalam RAPBN 2019. Jika, sebelumnya pada APBN 2018 sebesar Rp 80,2 triliun, maka pada 2019 anggaran bansos ditingkatkan menjadi Rp 103,2 triliun.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati mengatakan, kenaikan bansos dalam RAPBN 2019 semestinya tidak melulu dipandang sebagai strategi politik menjelang Pemilu.
"Kita juga tidak perlu terlalu suudzon bahwa Bansos selalu berkonotasi politis, tetapi pengalaman kita setiap menjelang tahun politik, bansos memang lebih banyak politis," ungkapnya saat ditemui, di Acara Ulang Tahun ke-23 INDEF, di Restoran Rantang Ibu, Jakarta, Rabu (29/8).
-
Kenapa Bansos diberikan? Tujuan dari program ini adalah untuk membantu meringankan beban ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Bagaimana BRI mendukung pertumbuhan ekonomi? Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
Menurutnya, bansos sebenarnya bisa menjadi pendorong akselerasi sektor riil yang juga mengerek kinerja perekonomian Indonesia. Dengan catatan bansos tersebut digunakan untuk produktif, artinya mampu untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan daya beli masyarakat.
"Kalau itu bisa dilakukan sebenarnya kita tidak perlu khawatir adanya peningkatan Bansos. justru ini memang akan dibutuhkan agar menopang percepatan pemulihan daya beli sehingga memacu produktifitas di sektor riil," imbuhnya.
Karena itu, kenaikan anggaran bansos harus tepat sasaran. Artinya penerima manfaat harus benar-benar kelompok miskin sehingga fungsi Bansos sebagai pendorong daya beli masyarakat dapat berjalan optimal.
"Juga bagaimana secara kemanfaatannya bisa optimal dimanfaatkan jangan sampai penerima rastra ternyata berasnya tidak layak konsumsi. sehingga tidak mampu mengurangi pengeluaran beras di rumah tangga miskin," ujar Enny.
"Lalu berbagai macam pengeluaran untuk bidik misi atau BOS dan sebagainya bisa mengurangi beban rumah tangga kelompok 40 persen terbawah. Intinya ketika Bansos mampu menopang daya beli 40 persen terbawah yang mampu meningkatkan daya beli ini yang akan bisa mengakselerasi daya beli yang akan berdampak pada produksi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program bansos biasanya lebih terstruktur dan melibatkan sistem keamanan sosial yang kuat.
Baca SelengkapnyaAirlangga menjelaskan berbagai bantuan sosial yang diberikan pemerintah adalah program yang dijalankan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaUsulan ini mengamini pernyataan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Baca SelengkapnyaDia mengaku heran kalau bansos baru menjadi perbincangan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran bansos ini berguna untuk menggenjot daya beli masyarakat. Sehingga pertumbuhan ekonomi nasional bisa ikut terkerek.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir bingung kenapa program bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah diributkan akhir-akhir ini
Baca SelengkapnyaIKN hanya memberikan dampak ekonomi yang terbatas.
Baca SelengkapnyaUntuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 diperlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Yakni, berada di kisaran 6 persen sampai 8 persen per tahun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil analisa BRI, Indonesia dapat keluar dari middle income trap (pendapatan negara kelas menengah) bila pertumbuhan ekonomi minimal mencapai 6 %.
Baca SelengkapnyaInsentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Baca Selengkapnya