Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak relevan, PLN usulkan ubah formulasi hitungan tarif listrik

Tak relevan, PLN usulkan ubah formulasi hitungan tarif listrik Tower Listrik. ©shutterstock.com

Merdeka.com - PT PLN (Persero) mengusulkan adanya perubahan formulasi pada perhitungan tarif dasar listrik (TDL) dalam proses penyesuaian tarif setiap bulannya kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). PLN menilai, formulasi yang digunakan sekarang dianggap tidak sesuai dengan kondisi saat ini.

Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati mengungkapkan PLN memberi masukan tersebut agar kedepannya pembangkit listrik yang digerakan dengan energi fosil dapat dikurangi pemakaiannya karena saat ini PLN mulai mengurangi penggunaan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan oleh PT PLN (Persero), dalam pasal 5 poin 2 disebutkan ada 3 hal yang mempengaruhi biaya pokok penyediaan tenaga listrik yaitu nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang Rupiah, harga minyak mentah (ICP) dan inflasi.

"Kita hanya kasih masukan saja. Karena dalam formulasi itu yang dihitung hanya BBM saja. Kan BBM sekarang tinggal 6,7 persen dari total itu. Jadi tidak mencerminkan yang sebetulnya kan. Karena kan fuelmixnya sudah sangat berubah. Jadi kita hanya bilang kita usul, kalau formulanya dikaji pembangkit listrik (fuel mix) bukan hanya BBM. Itu saja," jelas Nicke saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/8).

Nicke menegaskan pihaknya juga mengusulkan agar nantinya pemerintah bisa memanfaatkan komponen lainnya untuk digunakan sebagai pembangkit listrik, salah satunya batubara. Menurutnya, dengan penggunaan Batubara, diharapkan dapat memenuhi rencana bauran energi dalam RUPTL pada tahun 2025 mendatang dimana porsi dari batubara sebesar 50 persen, gas sebesar 29,4 persen, EBT sebesar 19,6 persen, dan BBM sebesar 1 persen.

"Iya kan batubara kan banyak. Makannya kalau harganya dari BBM kan jadi kurang. Itu saja sih. Lebih relevan saja. Karena sebagian banyak Batubara, mengikuti harga Batubara," tegasnya.

Namun demikian, usulan tersebut akan diserahkan sepenuhnya kepada Kementerian ESDM. Pihaknya berharap usulan pengurangan porsi penggunaan BBM dapat dipertimbangkan.

"Itu wewenang esdm. Kalau usulan kita ada persentase-persentasenya," tutupnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anggaran Subsidi BBM dan LPG Turun hingga Rp1,1 Triliun di RAPBN 2025, Harga Bensin Bakal Naik?
Anggaran Subsidi BBM dan LPG Turun hingga Rp1,1 Triliun di RAPBN 2025, Harga Bensin Bakal Naik?

Sri Mulyani menyampaikan anggaran subsidi BBM dan liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) turun dari Rp114,3 triliun menjadi Rp113,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemakaian Listrik Ilegal Rugikan Negara Rp4,9 Triliun, Modusnya Ada yang Mengakali Meteran
Pemakaian Listrik Ilegal Rugikan Negara Rp4,9 Triliun, Modusnya Ada yang Mengakali Meteran

Ainul mengatakan akibat pemakaian listrik ilegal, dalam kurun tiga tahun terakhir terjadi peningkatan kerugian negara.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik

Arifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Melemah, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Awal Bulan Depan
Rupiah Terus Melemah, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Awal Bulan Depan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya
Segini Harga BBM Pertamina Mulai 1 Juni 2024
Segini Harga BBM Pertamina Mulai 1 Juni 2024

Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak

Kenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.

Baca Selengkapnya
Kurs rupiah melemah, Harga BBM Pertamax Series Bakal Naik?
Kurs rupiah melemah, Harga BBM Pertamax Series Bakal Naik?

Saat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok, Siap-Siap Harga BBM Non Subsidi Naik Bulan Depan
Rupiah Terus Anjlok, Siap-Siap Harga BBM Non Subsidi Naik Bulan Depan

Kebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Menghitung Kenaikan UMP 2024 Pakai Rumus Baru Kemnaker
Begini Cara Menghitung Kenaikan UMP 2024 Pakai Rumus Baru Kemnaker

Kenaikan UMP 2024 tergantung dari angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi di masing-masing wilayah.

Baca Selengkapnya
Benarkah Skema Power Wheeling di RUU EBET Buat Subsidi Listrik Bakal Bengkak?
Benarkah Skema Power Wheeling di RUU EBET Buat Subsidi Listrik Bakal Bengkak?

Kenaikan subsidi listrik itu berisiko muncul karena aturan power wheeling memperbolehkan pembangkit swasta untuk menjual listrik EBET.

Baca Selengkapnya
Harga BBM Non-Subsidi Turun, Bukti Pelaku Usaha Punya Otoritas Penepatan Harga
Harga BBM Non-Subsidi Turun, Bukti Pelaku Usaha Punya Otoritas Penepatan Harga

Dalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Akibat Mahalnya Harga Minyak Dunia
Siap-Siap, Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Akibat Mahalnya Harga Minyak Dunia

Mengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.

Baca Selengkapnya