Tak Sesuai Standar, Ekspor Pangan Segar RI Kerap Ditolak
Merdeka.com - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengungkap masih ada produk pangan segar Indonesia yang ditolak negara tujuan ekspor, karena standar mutu pangan yang tak sesuai. Menurutnya, ini jadi tantangan selain adanya masalah penyakit bawaan pangan. Sehingga, diperlukan perhatian khusus mengenai keamanan dan mutu pangan.
"Penolakan ekspor dan masalah penyakit bawaan pangan, disebabkan tidak terpenuhinya standar kemanan dan mutu pangan. Sehingga kita perlu mengambil langkah antisipatif, adaptif, dan dinamis terhadap perubahan lingkungan strategis, baik di nasional maupun internasional," ungkapnya dalam Konsolidasi Nasional Penguatan Standar Keamanan dan Mutu Pangan, di Bekasi, Selasa (20/9).
Salah satu produk yang sempat mengalami penolakan ekspor adalah rempah pala. Ini menjadi salah satu tantangan bagi perdagangan pala secara internasional. Dengan penyamaan persepsi soal standar mutu pangan, dia berharap permaslaah serupa tak akan terjadi lagi.
-
Apa yang menjadi kendala utama terkait pangan di Jakarta? 'Dari hasil survei, itu ternyata yang masih jadi kendala di Jakarta adalah persoalan pangan. Artinya, harga yang masih belum terjangkau oleh sebagian masyarakat,' tutur Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).
-
Mengapa Said Abdullah menganggap impor pangan dan energi sebagai masalah penting? Padahal menurut Said, keduanya adalah hal pokok yang menyangkut ketahanan, dan Said mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
-
Mengapa keamanan pangan penting di Bontang? Tema ini diambil dengan alasan sebagian besar UMKM Kota Bontang memproduksi makanan, sehingga penilaian terhadap keamanan pangan dari produk yang dihasilkan menjadi sangat penting dalam poin penilaian kualitas produk.
-
Siapa yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan? “Untuk menjaga ketahanan pangan, penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir,“ imbaunya, dikutip dari aman resmi Bappeda Jatim.
-
Mengapa Kementan menjaga ketahanan pangan? Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,' ungkap Amran.
-
Mengapa keamanan pangan penting untuk anak? 'Salah satu komponen nutrisi yang penting itu adalah faktor keamanannya. Jadi jangan sampai anak-anak kita diberi makan yang terkontaminasi kuman atau bakteri dari makanan yang tercemar,' ujar Piprim beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
"Kita juga ada beberapa produk yang ktia mulai ekspor, sehingga jangan sampai seperti kemarin, pala, yang ke eropa, sampai disana gak memenuhi standar disana. Sehingga mesti done (selesai standarnya) dulu di Indoneisa, sehingga kita bisa ekspor produk kita," terang Arief.
Tak hanya menyoal ekspor, dia juga menekankan standar yang sama perlu berlaku untuk produk pangan segar impor. Lagi-lagi tujuannya menjamin keamanan untuk dikonsumsi masyarakat.
"Kebalikannya juga, apabila memang ada kebutuhan, ketersediaan dari luar, ini juga jadi corcern kita, sehingga barang yang keluar atau pangan yang masuk yang produk segar ini bisa kita jamin keamanan dan mutu pangannya," tuturnya.
Tingkatkan Ekspor
Melihat kendala tersebut, Arief memandang melalui penguatan standar mampu meningkatkan potensi ekspor pangan segar dari dalam negeri. Mengacu pada prestasi tanah air sebagai pengekspor bahan-bahan rempah contohnya.
"Yang pasti kita dengan pala dan beberpa produk lain, padahal kita ini kalau bahasanya beberapa menter, salah satu menteri yang saya kutip memgatakan 'VOC saja zaman dulu ekspornya itu dari Indonesia Timur', hari ini, ini kesempatan kita untuk kita juga untuk balance neraca perdaganagan terutama di bidang pangan, kenapa enggak jita kerkakan lagi," paparnya.
"Dulu indonedia ini eksportir tempah, mungkin hari ini masih sama," imbuhnya.
Pada konteks ini, dia pun mengaku telah berdiskusi dengan pemerintah daerah Maluku. Bahasannya, mengenai potensi ekspor langsung produk perikanan dari daerah tersebut.
"Tapi mesti disiapkan semuanya, keamanan pangannya, mutunya, standar diluar seperti apa? apakah juga nanti diperlukan cold chain? Sehingga rantai dingin akan menjaga produk kita, mutunya," tukas Arief.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya banyak barang impor masuk ke Indonesia dengan kualitas buruk
Baca SelengkapnyaKolaborasi penting untuk mencegah potensi ketidakamanan pangan
Baca SelengkapnyaMenteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berdalih target tersebut tidak tercapai karena banyaknya kendala.
Baca SelengkapnyaPenyerapan produk lokal oleh BUMN ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Baca SelengkapnyaApakah Indonesia termasuk yang dilanda kerawanan pangan?
Baca SelengkapnyaYLKI pernah menemukan banyak produk impor yang tidak memenuhi standar masuk ke Indonesia pada ritel besar.
Baca SelengkapnyaBencana alam yang melanda berbagai daerah Indonesia menjadi perhatian pemerintah
Baca SelengkapnyaApabila inflasi naik, lanjut Ferry, maka akan berdampak buruk dan negatif bagi perekonomian RI.
Baca SelengkapnyaMendag beri penjelasan kebijakan ini justru untuk mengendalikan kemudahan aktivitas impor ke dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDari pantauan di lapangan, roti Okko biasanya masuk warung-warung kecil. Itu sebabnya, petugas juga diminta mendatangi warung di perkampungan.
Baca SelengkapnyaStandar keamanan pangan segar perlu diterapkan oleh para pelaku usaha.
Baca Selengkapnya