Terjerat pencurian ilegal, Menteri Susi pulangkan 73 ABK asing
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti telah melakukan pemulangan 73 Anak Buah Kapal (ABK) asing yang dipekerjakan oleh kapal Indonesia di Ambon, Maluku. Pemulangan ABK asing ini bisa menjadi masalah perbudakan yang terjadi dalam kasus pencurian ikan ilegal.
"Dari total 103 ABK berkewarganegaraan Myanmar, 73 ABK sudah diselesaikan klaim dan pembayaran gajinya oleh perusahaan. Jumlah ABK yang belum dibayarkan gajinya berjumlah 30 ABK," kata Susi di kantornya, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (11/1).
Komunikasi penyelesaian untuk 30 ABK ini sudah terbangun, namun proses verifikasi dan pembayaran masih berlangsung. Pada Desember 2015, dengan bekerja sama dengan International Organization for Migration telah dipulangkan 23 ABK berkewarganegaraan Myanmar ke negara asalnya.
-
Apa jenis ikan yang ditemukan? Ikan berjenis ikan siput 'genus Pseudoliparis' ini ditemukan di kedalaman sekitar 8.336 meter di bawah laut.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Apa itu ANBK? ANBK adalah Asesmen Nasional Berbasis Komputer, program yang dirancang untuk menilai mutu tiap satuan pendidikan seperti Sekolah, Madrasah atau kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
-
Ikan Kapal Burak itu apa? Kuliner ini diolah dari kepala ikan manyung yang dimasak dengan kuah santan dan asam-asaman.
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Siapa yang menemukan ikan kodok? Professor riset dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Teguh Peristiwady, mengatakan bahwa spesies ikan itu pertama kali ditemukan oleh Ted Pietsch, Arnold, dan Hall pada tahun 2009 pada kedalaman 10 meter atau lebih.
Kloter pemulangan selanjutnya akan dilakukan Selasa (12/1) dengan jumlah pemulangan ABK sebanyak 14 orang. Sedangkan, 24 ABK berkewarganegaraan Myanmar belum mendapatkan Certificate of Identity dari Pemerintah Myanmar karena masih dalam proses verifikasi kewarganegaraan.
Berikut paparan pembayaran dan repatriasi ABK:
1. PT Sumber Laut Utama dan PT Maju Bersama Jaya, jumlah ABK Myanmar 12 dan semua sudah dibayar. Sedangkan pemulangan ABK ke negaranya baru dilakukan terhadap 5 ABK.
2. PT S & T Mitra Mina Industri dan PT Era Sistem Informasindo, jumlah ABK Myanmar 12, baru 10 ABK yang dibayar. Sedangkan pemulangan ABK ke negaranya baru dilakukan terhadap 4 ABK.
3. Mabiru Group, terdiri dari PT Biota Indo Persada, PT Jaring Mas, PT Hadigdo, PT Thalindo Arumina Jaya, dan PT Tanggul Mina Nusantara, jumlah ABK Myanmar 79, baru 51 yang sudah dibayar. Sedangkan pemulangan ABK ke negaranya baru dilakukan terhadap 14 ABK. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiganya ditangkap di perairan sebelah Selatan Pulau Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Minggu (26/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaMendag Budi menyebut keseluruhan kain impor diduga ilegal tersebut berasal dari China.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaSaat penggeledahan, ditemukan 15 unit ponsel dan smartphone. Para pemiliknya rata-rata pengungsi perempuan.
Baca SelengkapnyaAWS berperan sebagai pemilik penampungan dan juga penyalur pekerja migran Indonesia secara ilegal atau non prosedural.
Baca Selengkapnya"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi
Baca Selengkapnya