Tambah bank penyalur, Menkeu minta KUR bisa merata
Merdeka.com - Pemerintah telah memperbanyak jumlah penyalur kredit usaha rakyat (KUR) di Indonesia. Hal ini guna meningkatkan penyerapan berbagai program pemerintah.
Selain bank pemerintah, bank swasta dan lembaga keuangan bukan bank (LKNB) juga bisa menyalurkan KUR. Dengan adanya penambahan tersebut, diharapkan penyaluran KUR bisa lebih meluas dan tidak hanya terpaku pada satu sektor. Selama ini, penyaluran KUR terbatas pada masing-masing sektor sehingga tidak merata.
"Kita tahu bahwa kredit dibutuhkan spesifik oleh beberapa sektor. Kita tidak ingin mengulang kebiasaan masa lalu kalau ada ide di satu sektor, maka penyalurannya hanya di sektor itu saja," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (11/2).
-
Kenapa pemerintah menyalurkan KUR? Pemerintah berencana melanjutkan penyaluran KUR yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, tetapi juga memprioritaskan kualitas.
-
Bagaimana BRI salurkan KUR? Strategiitu melalui konsep revitalisasi tenaga pemasar mikro yang merupakan financial advisor dengan konsep penguasaan ekosistem suatu wilayah.
-
Kenapa BRI salurkan KUR? BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,' kata Supari.
-
Bagaimana pemerintah optimalkan KUR? Pemerintah juga terus melakukan pemutakhiran Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang menjadi salah satu pilar penting dalam penyaluran KUR.
-
Siapa yang mendapat manfaat dari KUR BRI? BRI selaku bank terbesar dalam penyaluran KUR di Tanah Air selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan usaha dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM.
-
Apa saja yang diprioritaskan dalam KUR? Pemerintah berencana melanjutkan penyaluran KUR yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, tetapi juga memprioritaskan kualitas.
Dia menambahkan, penyaluran KUR harus bisa mengembangkan usaha kecil menengah (UKM) dan bisa mencakup seluruh sektor, seperti pertanian, perikanan, industri dan sektor lain yang bisa dikonsolidasi di bawah KUR.
Selain itu, Bambang juga mengimbau agar penambahan bank dan lembaga penyalur KUR bisa mempermudah penyaluran. Dengan begitu, para penyalur KUR harus menyesuaikan sistem informasi dan teknologi (IT) dengan sistem IT di Kementerian Keuangan.
"Kami mensyaratkan bank penyalur bisa menyesuaikan sistem IT dengan sistem IT di Kemenkeu untuk memudahkan penyaluran tepat waktu," pungkas dia. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus berupaya agar penyaluran KUR bisa dipercepat.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM juga menemukan ada dana KUR yang diterima tidak sepenuhnya dipakai untuk modal usaha.
Baca SelengkapnyaPer hari ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp233,5 triliun.
Baca SelengkapnyaBank penyalur KUR kerap melakukan kecurangan kepada debitur.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit usaha rakyat (KUR) baru setengah dari target Rp297 triliun.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy) di Kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaPembiayaan UMKM harus dipermudah, karena penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21 persen dari total kredit yang ada.
Baca SelengkapnyaSkema Pembiayaan Ini Bisa Dilakukan Agar Produksi UMKM Meningkat
Baca SelengkapnyaMelihat penyaluran KUR yang stagnan, pihaknya memiliki tiga terobosan penting. Pertama meminta kepada pihak perbankan tak minta angunan.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Agustus 2024 BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp126,12 triliun kepada 2,6 juta debitur pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melanjutkan penyaluran KUR yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, tetapi juga memprioritaskan kualitas.
Baca SelengkapnyaPada periode Januari-September 2023, BRI telah berhasil menaikkelaskan pelaku usaha sebanyak 2,3 juta debitur.
Baca Selengkapnya