Tambal APBN, pemerintah luncurkan obligasi ritel bunga 7,5 persen
Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah membuka masa penawaran instrumen obligasi negara untuk investor ritel dengan tingkat kupon mengambang atau Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR002. Penerbitan surat utang ini guna memenuhi kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan masa penawaran SBR002 ini dimulai dari hari ini hingga 19 Mei 2016, yang memiliki jenis kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) sebesar 7,5 persen dalam jangka waktu 2 tahun. Juga ada referensi kupon adalah tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Obligasi ini sifatnya obligasi negara tanpa wakat, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo. Kecuali pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption)," imbuh Menteri Bambang di Kantornya, Jakarta, Kamis (28/4).
-
Kapan BRI salurkan KUR? Seperti diketahui, BRI bank penyalur KUR terbesar di Indonesia. Sepanjang Januari hingga April 2024, berhasil menyalurkan KUR senilai Rp59,96 triliun kepada 1,2 juta debitur.
-
Kapan program KPR BRI Suku Bunga Berjenjang berakhir? Program KPR BRI Suku Bunga Berjenjang ini berlangsung dari 1 April sampai 31 Juli 2024.
-
Kapan ORI025-T3 dan ORI025-T6 bisa dibeli? Kedua jenis Obligasi Ritel ini mulai dibuka penawarannya sejak 29 Januari 2024 hingga 22 Februari 2024.
-
Kapan KPR BRI suku bunga berjenjang berlaku? Pasalnya, BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
-
Kapan bulan Mei dimulai? Selamat bulan baru untuk mereka yang sangat berarti di hatiku. Aku berharap kamu mendapatkan hari-hari paling menarik di depan.
-
Kapan bulan Juni dimulai? Kehadiran Bulan Juni tinggal menghitung hari.
Minimum pemesanan obligasi ini sebesar Rp 5 juta, dan maksimum pemesanan Rp 50 juta. Tingkat kupon untuk periode tiga bulan pertama (26 Mei 2016 sampai 20 Agustus 2016) sebesar 7,5 persen, berasal dari tingkat Bunga Penjaminan LPS pada saat penetapan sebesar 7,25 persen ditambah spread tetap 25 bps.
Sedangkan, tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo. Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada tingkat bunga penjaminan LPS ditambah spread tetap 25 bps.
Dia menambahkan kebutuhan belanja negara masih lebih besar dari pendapatan. Sedangkan pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan utang luar negeri yang sifatnya terbatas.
"Karena itu kita ingin selesaikan masalah kemiskinan, pengangguran, infrastruktur. Harus ada penyeimbang dari sisi penerimaan, yakni dengan penjualan surat ini ke masyarakat akan meningkatkan keuangan negara," kata Menteri Bambang.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Kemenkeu, menyimpan dana di SBN ritel ini bisa terhindar dari sejumlah risiko investasi, utamanya risiko gagal bayar.
Baca SelengkapnyaSBR ini memiliki kupon yang mengambang dengan kupon minimal (floating with floor) dan mengacu pada Bank Indonesia Rate (BI-Rate).
Baca SelengkapnyaCara Mudah Beli SBN Ritel Lewat Handphone, Imbal Hasil Lebih Besar Dibanding Deposito
Baca SelengkapnyaSRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca SelengkapnyaCara membeli Sukuk Ritel SR020 di BRImo. Cek dulu, yuk!
Baca SelengkapnyaBRI kembali menjadi mitra distribusi penjualan Surat Berharga Negara (SBN) yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaPembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaST011 memiliki imbal hasil floating with floor, artinya jika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik, imbal hasil ST011 juga akan ikut naik.
Baca SelengkapnyaPermintaan investor terhadap surat utang negara atau Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023 mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI Mengeluarkan obligasi green bond 1 tahap III sebagai solusi pembangunan berkelanjutan.
Baca Selengkapnya