Tanggapan Pengusaha Mobil Tentang Polusi Udara Jakarta Terburuk Dunia
Merdeka.com - Belakangan ini jagat maya ramai memperbincangkan pencemaran udara atau polusi di Jakarta yang sempat mencapai titik terburuk. Hal ini juga mendapatkan tanggapan dari produsen otomotif Tanah Air.
Menurut Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Yohannes Nangoi, salah satu upaya untuk menekan polusi udara oleh kendaraan diperlukan bahan bakar yang ramah lingkungan. Bahan bakar ramah lingkungan, kata dia, tak lain bahan bakar Euro 4.
"Betul mobil menghasilkan polusi. Tapi sejak tahun lalu di mana kita telah mengumumkan yang namanya Euro 4 itu tentunya polusi bisa kita tekan. Tapi kembali, polusi itu dihasilkan oleh mobil dikarenakan bahan bakarnya yang juga bermasalah," kata dia, di Jakarta, Selasa (2/7).
-
Bagaimana cara mengurangi polusi udara dari kendaraan? • Menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, atau bersepeda untuk mengurangi emisi gas buang dari kendaraan bermotor.
-
Bagaimana bahan bakar ramah lingkungan ini mengurangi emisi? Dengan kandungan sulfur dibatasi maksimum sebesar 0,5 persen, bahan bakar kapal itu bisa digunakan pada mesin diesel kapal dengan putaran rendah dan mengurangi emisi gas buang dari pembakaran mesin kapal.
-
Bagaimana cara Motor Listrik Indonesia mengurangi emisi? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Kenapa bahan bakar ini diklaim ramah lingkungan? Melalui pemanfaatan air laut ini, diharapkan akan menjadi sumbangsih dalam perwujudan energi bersih dan terjangkau di Indonesia.
-
Siapa yang berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik? Mewakili Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon 358 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030.
-
Bagaimana mengurangi gas rumah kaca? Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menginvestasikan dan menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan hidroenergi.
Dia mengakui bahwa Indonesia memang masih tertinggal dalam hal penggunaan bahan bakar ramah lingkungan. "Untuk kendaraan diesel kita masih Euro 2 untuk bensin kita sudah (pakai) Euro 4, tapi yang menggunakan euro 4 masih sedikit. Sedangkan sebagian besar masih di bawah euro 4. Ini tentu kita perlu dari pemerintah memberikan bahan bakar yang lebih bersih, tapi tentunya ada dampak pada kenaikan harga karena pasti lebih tinggi," ungkapnya.
Pemerintah, kata dia, pun sudah berupaya menekan polusi udara dengan cara mendorong penggunaan Euro 4. Namun, sejauh ini implementasi dari hal tersebut masih minim.
"Permasalahannya apakah semua sudah Euro 4 ini kita masih belum tahu. tanya ke Pak Jonan, apakah sudah mengeluarkan semua bahan bakarnya Euro 4 atau tidak. Apalagi kendaraan diesel Euro 4 berlaku nanti Maret 2021," jelas dia.
"Pemerintah telah mengupayakan perbaikan polusi dengan naik ke teknologi tinggi dengan menggunakan bahan bakar yang lebih bersih sehingga paling tidak polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor bisa kita tekan," imbuhnya.
Industri otomotif, tegas dia, akan terus mendukung berbagai program pemerintah agar polusi udara dapat ditekan. "Kami sangat mendukung pemerintah untuk mengimplementasikan bahan bakar ramah lingkungan. Tapi tentu harus ada dua hal kendaraan yang secara teknologi adalah, pertama mobil Euro 4 compliance kedua bahan bakar harus Euro 4. Kami hanya konsentrasi pada menghasilkan kendaraan yang Euro 4 compliance," tandasnya.
Sebelumnya, melansir dari AirVisual, Jumat, 28 Juni 2019, berikut beberapa kota dengan polusi udara terburuk di dunia, tiga bulan terakhir.
Santiago, Chile. Polusi udara bukanlah masalah baru di Kota Santiago. Tahun lalu, ibu kota Chile ini tercatat sebagai kota dengan polusi udara terburuk di Amerika Selatan. Mengutip dari Efe, kondisi udara di Santiago akan kian buruk di musim dingin.
Jakarta, Indonesia. Pada Selasa, 25 Juni 2019, Jakarta sempat jadi kota berpolusi udara terburuk di Bumi. Tapi, pada Jumat, 28 Juni 2019, wilayah pesisir Teluk Jakarta ini berada di posisi ke-2. Angka ini sempat ramai di media sosial dan membuat warganet berbondong-bondong membagikan wajah Jakarta berselimut polusi udara.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Luhut Ungkap Dua Cara Jitu Atasi Polusi Udara di Jakarta dan Sekitarnya
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun oleh Kemenko Marves dan sejumlah pihak, kualitas udara di Jakarta sangat buruk pada 2019. Namun kemudian membaik saat pandemi.
Baca SelengkapnyaPemerintah dorong produksi BBM rendah sulfur untuk kurangi polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAsap knalpot kendaraan selama ini ternyata penyumbang polusi paling tinggi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStudi juga menganalisis dampak dari berbagai skenario langkah pengendalian emisi di Provinsi Jakarta yang mencakup lima wilayah administrasi.
Baca SelengkapnyaPolusi udara di Jakarta salah satunya disebabkan emisi karbon kendaraan.
Baca SelengkapnyaRachmat menyebut, polusi udara di Jakarta di sebabkan oleh emisi kendaraan bermotor dengan BBM berbasis fosil dan pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU).
Baca SelengkapnyaSelama sepekan terakhir, tingkat polusi udara di Jakarta ini sangat buruk di angka 156 dengan keterangan tidak sehat.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik agar tercipta kualitas udara yang baik, khususnya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKegiatan industri serta penggunaan kendaraan bermotor menjadi faktor pemicu utama buruknya kualitas udara Jakarta.
Baca SelengkapnyaLuhut melihat sampai hari ini penyebab utama polusi paling banyak masih berasal dari pembuangan emisi karbon pada sektor transportasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pemerintah tengah mencari bahan pencampur untuk mengurangi kandungan konten sulfur dari BBM yang ada di pasaran.
Baca Selengkapnya