Tanggul raksasa Jakarta juga mencakup bandara, swasta dilibatkan
Merdeka.com - Megaproyek tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) yang melewati wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, untuk tahap awal memerlukan dana Rp 3,2 triliun dari pemerintah pusat.
Proyek ini akan digroundbreaking 9 Oktober 2014. Investor swasta akan dilibatkan. Beberapa BUMD dan swasta yang sudah teridentifikasi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol, PT Jakarta Properti (Jakpro) dan PT Agung Sedayu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menjelaskan, tidak cuma tanggul laut yang dibangun. Dalam rencana disusun Bappenas, akan dibentuk kawasan reklamasi berbentuk 'Garuda'. Bahkan, disediakan sarana transportasi terintegrasi di lokasi tersebut. Mulai dari bandar udara, jalur kereta, dan pelabuhan baru.
-
Siapa yang mengerjakan proyek Giant Sea Wall? Proyek Giant Sea Wall sendiri telah digarap Ganjar Pranowo selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
-
Mengapa Ganjar setuju proyek Giant Sea Wall dilanjutkan? Di satu sisi, Ganjar mengatakan, pembangunan tanggul raksasa itu penting menjaga ketahanan dari air laut.
-
Mengapa Janjang Saribu disebut The Great Wall? 'The Great Wall' Bukittinggi Suasana dan bangunannya sangat mirip dengan tembok besar di China, maka Janjang Saribu dijuluki sebagai The Great Wall-nya Bukittinggi.
-
Kapan Prabowo menyatakan ingin melanjutkan proyek Giant Sea Wall? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa harus dilanjutkan.
-
Apa yang diminta dibangun di Pulau Seribu? Ada permohonan bangunan green house di pulau seribu yaitu milik pimpinan partai tertentu yang diduga itu adalah duit dari Kementan juga,
-
Jembatan apa terpanjang di dunia? Jembatan Besar Danyang-Kunshan, China Panjangnya mencapai 164,8 Km, membentang di atas sungai Yangtze, salah satu sungai terpanjang di dunia.
"Total sementara anggaran perhitungan kasar Rp 3,2 triliun. Itu nanti Rp 1,6 triliun pemprov DKI, Rp 1,6 triliun dari Kementerian PU. Alokasi pembangunan awal tiga tahun, mulai dari 2015 hingga 2017," kata CT dalam jumpa pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (3/10).
Tapi angka Rp 3,2 triliun baru kebutuhan proyek tahap awal. Padahal hitungan Bappenas, jangka pengembangan Giant Sea Wall perlu puluhan tahun, dan dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 600 triliun.
Ini sebabnya swasta ikut dilibatkan. Tugas swasta terutama mengembangkan kawasan reklamasi. Lahan tersebut dibangun di sekitar bendungan air yang tercipta setelah dibangun tanggul laut.
"Nanti yang membangun para developer, diberikan kesempatan melakukan reklamasi tanah-tanah yang dilepas di bendungan tadi," kata CT.
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Sarwo Handayani, menjelaskan, sudah ada rencana membangun transportasi terintegrasi dengan kawasan reklamasi. Sudah masuk rencana adalah bandar udara di kawasan Marunda, Jakarta Utara. Demikian pula pelabuhan.
"Segera keputusannya akan kita rapatkan ke DKI. Kalau kereta belum," ungkapnya.
Tanggul laut hanya satu dari pelbagai program di dalam National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). CT menjelaskan, panjang tanggul ini total mencapai 33 kilometer. Tanggul laut ini penting, buat memperlambat laju penurunan tanah di Ibu Kota yang dihajar banjir saban tahun.
Pemerintah pusat berpesan, DKI Jakarta kini harus fokus menyelesaikan pembebasan lahan untuk bendungan. "Pembangunan bendungan masih ada rumah yang ditempati penduduk. Kita sepakati DKI akan siapkan tanah untuk relokasi perumahan yang terkena dampak pembangunan ini. Nantinya pembangunan akan dilakukan oleh kemenpera," kata menko.
Ditemui terpisah, Plt Menteri Perhubungan Bambang Susantono menilai perlu ada komunikasi terpadu bila di sekitar kawasan reklamasi Giant Sea Wall hendak dibangun moda transportasi terintegrasi. Sebab, tak jauh dari situ sudah ada Pelabuhan Tanjung Priok. Termasuk bila Pemda ingin menempatkan bandara.
"Tadi baru dilaporin kabalitbang. Kita lihat tata ruang udara darat seperti apa, apa sesuai dengan pengembangan regional," kata Bambang. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah tengah mengkaji pembangunan proyek tanggul laut raksasa, atau Giant Sea Wall di pesisir Pantura Jawa luar Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut keberadaan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di sejumlah wilayah pesisir sangat penting.
Baca SelengkapnyaKenaikan permukaan air laut sebesar berkisar 1 sampai 15 cm per tahun di beberapa lokasi
Baca SelengkapnyaPolitikus Golkar Dave Laksono mendukung rencana pemerintah melanjutkan proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall)
Baca SelengkapnyaTerdapat 3 tahapan pembangunan Tanggul Laut Pulau Jawa yang akan dikerjakan.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan APBN membuat pemerintah meminta swasta ikut serta pengadaan jaringan air pipa.
Baca SelengkapnyaHeru mengundang para investor untuk berinvestasi di Jakarta
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan tujuan pembangunan giant sea wall adalah untuk menyelamatkan manusia.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pesisir utara Jakarta saat ini sudah memiliki sejumlah tanggul pantai setinggi 4,8 meter.
Baca SelengkapnyaGiant Sea Wall bisa menjadi solusi atas bencana yang dihadapi di pesisir utara Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya“Proyek pembuatan tanggul yang direncanakan untuk melindungi Jakarta dari dampak kenaikan permukaan air laut,” kata Gibran.
Baca SelengkapnyaProyek tanggul laut raksasa yang sesungguhnya berada di Semarang-Demak.
Baca Selengkapnya