Tangkisan Sri Mulyani saat diserang para politisi pada tahun politik
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut terseret dalam panasnya tahun politik ini. Beberapa kali dia diserang oleh politikus terkait dengan tugas yang dijalankannya sebagai bendahara negara.
Tapi Sri Mulyani tak tinggal diam, dengan sejumlah data yang dimiliki dia menjawab semua serangan yang dialamatkan kepada pemerintah. Berikut ulasannya.
Soal pertumbuhan ekonomi
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang dijerat kasus oleh pemerintah? Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh mengungkapkan, keheranannya atas kasus yang menjerat eks timses Anies Baswedan yakni Tom Lembong.
-
Siapa pemimpin tertinggi di Malaysia? Kekuasaan tertinggi di negara Malaysia dipegang oleh seorang raja yang bergelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agongkan, dipilih oleh 9 sultan melayu dan menjabat selama 5 tahun.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Bagaimana Hevearita Gunaryanti Rahayu menanggapi penggeledahan di kantornya? Menanggapi penggeledahan itu, ia mengatakan pihaknya mengikuti prosedur yang sedang ditetapkan. 'Saya ada di sini dan tidak ke mana-mana. Alhamdulillah sampai saat ini saya baik-baik dan mengikuti saja prosedur yang sedang dilaksanakan,' ujar Ita dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana Paspampres menanggapi dugaan penganiayaan? Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman membantah dugaan tersebut. Dia meyakini, tindakan pengamanan spanduk bukan dilakukan oleh anggotanya.
Anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian, mengkritik jika target pertumbuhan ekonomi pemerintahan Jokowi-JK pada kampanye pemilu 2014 sebesar 7 persen belum dapat diwujudkan hingga tahun kelima pemerintahan. Hal ini terlihat pada target pertumbuhan ekonomi di 2019 yang hanya 5,3 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab kritikan itu bahwa dalam menentukan target pertumbuhan ekonomi pemerintah telah memperhatikan sejumlah faktor pendorong. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan pemerintah dalam menetapkan target pertumbuhan ekonomi antara lain konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor dan belanja pemerintah. Selain itu, pemerintah juga menghitung berapa belanja yang akan dikeluarkan dalam tahun berjalan.
"Dalam APBN kami akan tetap melihat sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang memungkinkan untuk dicapai dan jadi acuan untuk perhitungan APBN 2019," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/8).
Utang Indonesia
Beberapa waktu lalu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menyindir utang Pemerintah Rp 400 triliun yang jatuh tempo tahun 2018 sangat tidak wajar. Mendengar pernyataan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan jawaban tegas.
Menkeu menjelaskan pembayaran pokok utang tahun 2018 sebesar Rp 396 triliun, dihitung berdasarkan posisi utang per akhir Desember 2017. Dari jumlah tersebut 44 persen adalah utang yang dibuat pada periode sebelum 2015 (Sebelum Presiden Jokowi). Ketua MPR saat ini adalah bagian dari kabinet saat itu.
"Sementara itu, 31,5 persen pembayaran pokok utang adalah untuk instrumen SPN/SPN-S yang bertenor di bawah satu tahun yang merupakan instrumen untuk mengelola arus kas (cash management). Pembayaran utang saat ini adalah kewajiban yang harus dipenuhi dari utang masa lalu, mengapa baru sekarang diributkan?" kata Menkeu dikutip dari akun Facebook resminya diunggah Senin (20/8).
Kenaikan dana bansos 2019
Pemerintah Jokowi-JK menaikkan dana bantuan sosial terutama anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi Rp 34,4 triliun di 2019 dari sebelumnya Rp 17 triliun di 2018. Anggota DPR Fraksi Gerindra Ramson Siagian meminta, dalam menyalurkan bansos ini pemerintah menyampaikan kepada masyarakat bahwa dana tersebut merupakan uang rakyat dan bukan uang Presiden Jokowi.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan pemerintah selalu terbuka mengenai sumber alokasi setiap dana yang disampaikan kepada masyarakat melalui media sosial. Dia juga mengatakan, penyaluran bantuan sosial tidak dilakukan hanya di 2019 tetapi juga pada tahun-tahun sebelumnya.
"Di dalam medsos Kementerian Keuangan, kami selalu mengatakan ini uang kita, ini uang rakyat. Kami malah sudah lebih dulu. Menurut saya, PKH, Bansos segala macam itu sudah lama," ujarnya saat ditemui usai rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/8). (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani tegas menyinggung soal nalar publik sebelum menjelaskan lebih jauh terkait anggaran bansos.
Baca SelengkapnyaStigma tersebut tak lepas dari konsekuensi keuangan negara sebagai instrumen politik.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dengan santai menjawab berbagai pertanyaan tajam anggota dewan.
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaTim Hukum pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD resmi menyerahkan kesimpulan Sengketa Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto membenarkan adanya pertemuan antara Menkeu Sri Mulyani dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaAirlangga menilai Sri Mulyani selama ini telah menjabat sebagai menteri keuangan dengan baik, khususnya saat menghadapi krisis pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSeluruh anggota DPR langsung berdiri, memberikan tepuk tangan mengapresiasi kinerja Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaNgabalin menilai keterangan empat menteri itu melengkapi apa yang dibutuhkan oleh Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaLewat akun media sosialnya Sri Mulyani membagikan momen terakhir berbicara sebagai Menteri Keuangan di Badan Anggaran.
Baca SelengkapnyaTotal 15 menteri di kabinet Presiden Jokowi diisukan mundur.
Baca Selengkapnya