Tanpa hal ini, Menteri Bambang sebut pertumbuhan ekonomi sulit tembus 5,5 persen
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sulit menembus angka lebih dari 5,5 persen jika hanya mengandalkan ekspor sumber daya alam. Untuk itu, terobosan dari sektor industri harus terus ditingkatkan agar bisa melewati angka tersebut.
"Kalau kita tidak melakukan apa apa, kalau masih seperti sekarang, ekspor kita masih dikuasai sumber daya alam, maka pertumbuhan kita akan sulit melewati 5,5 persen. 5,5 persen itu yang optimal, maksimal gitu ya," ujarnya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (17/4).
Menteri Bambang mengatakan, jika industri manufaktur ditingkatkan maka tidak menutup kemungkinan pertumbuhan ekonomi mampu mencapai 6 sampai 6,5 persen.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
"Kalau misalkan ada terobosan di industri kita lebih kompetitif, ekspor hasil industri juga makin meningkat, ada kemungkinan pertumbuhan kita bisa di atas 6 persen atau 6,5 persen. Itu memungkinkan tapi sekali lagi itu butuh terobosan dari sektor manufaktur," jelasnya.
Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019, pemerintah menargetkan sektor industri nasional tumbuh dalam rentang 5,1 sampai 5,6 persen. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan fokus memperbaiki dan menjalankan beberapa isu strategis.
"Beberapa isu strategis tersebut seperti mendorong peningkatan nilai tambah manufaktur, mendongkrak iklim usaha, mendorong peningkatan produktivitas, kandungan teknologi, dan meningkatkan ekspor produk manufaktur," jelasnya.
Khusus peningkatan nilai tambah, pemerintah akan fokus melakukan lima pengembangan industri. Di antaranya adalah pengembangan industri berbasis UMKM pertanian, pengembangan industri hulu, industri pendukung, dan perwilayahan industri, peningkatan ekspor manufaktur, pengembangan kompetensi SDM industri melalui pendidikan vokasi, serta peningkatan penelitian dan pengembangan industri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaIndonesia pernah mencapai tingkat pertumbuhan yang serupa pada era 1986-1987.
Baca SelengkapnyaMengingat, Indonesia dinilai sudah terlalu lama memperalat SDA sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaSalah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6-7 persen.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaMacetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca SelengkapnyaTarget 8 persen baru bisa terwujud selama Prabowo menjabat sebagai presiden 5 tahun.
Baca SelengkapnyaSelain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaRespons ekonom terkait ambisi Prabowo Subianto yang ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 8 persen per tahun.
Baca Selengkapnya