Tanri Abeng: Langkah Jokowi Bangun Infrastruktur Sudah Tepat
Merdeka.com - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tanri Abeng menyebut bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla sudah tepat. Bahkan bisa dikatakan terlambat dilakukan.
Hal ini menyikapi banyaknya kritik terhadap pemerintah, khususnya Jokowi dalam untuk membangun infrastruktur.
"Kebijakannya tepat, harus ada itu yah. Barangkali kita terlambat saja, coba bandingkan Malaysia, China itu kan sesuatu yang logis aja. Infrastruktur bisa lancarkan usaha di bidang ekonomi," ungkap Tanri usai berkunjung di kediaman calon wakil presiden Ma'ruf Amin, Jakarta, Selasa (12/2).
-
Kapan Tanri Abeng menjabat Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Mengapa Tanri Abeng ditunjuk jadi Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Siapa yang menunjuk Tanri Abeng menjadi Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Apa jasa Tanri Abeng untuk Indonesia? Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini,' ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
-
Kapan Jembatan Talang Abang dibangun? Jembatan yang menghubungkan dua tebing curam ini dibangun pihak kolonial Belanda pada tahun 1881 silam.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
Jadi menurutnya tidak ada yang salah dengan itu. "It's very clear. Kita tidak bisa membangun tanpa infrastruktur. Dan terlalu tinggi biaya infrastruktur kita untuk bersaing secara global," ungkap Tanri.
Dia menegaskan, tidak ada cara lain selain membangun infrastruktur yang ada, untuk menunjang prasarana yang ada. "Jadi itu enggak ada alternatif, have to get the infrastructure. Baru kita membangun lembaga-lembaga pelaku ekonomi yang tidak hanya besar, tapi yang kecil-kecil itu yang berbasis di masyarakat dan rakyat," jelasnya.
Menurut dia, lebih elegan jika mengkritik soal infrastruktur tersebut, jika ada yang tak terpakai, sedangkan ekonomi dan pelakunya sudah siap. "Infrastruktur ada, lembaga ekonomi rakyatnya ada. Karena kalau tidak kurang terpakai. Nah itu bisa dikritik," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaCapres Anies mengkritik pemerintahan Jokowi yang banyak melakukan pembangunan infrastruktur jalan tapi berbayar (jalan tol).
Baca SelengkapnyaArinal juga menyinggung pemberitaan jalan rusak di Lampung yang sempat menjadi sorotan publik
Baca SelengkapnyaSatu dekade ini dianggap jadi dekade dengan indeks pembangunan infrastruktur dan kemajuan investasi terbaik sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, saat ini Indonesia sedang menapaki jalan menuju kategori negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, sejak awal pemerintahannya, ia memang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaJokowi menginginkan kesuksesan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terulang di proyek pembangunan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaKereta Cepat Jakarta-Bandung ini telah resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023, dan saat ini Kereta Cepat Whoosh sudah bisa dinikmati masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.
Baca SelengkapnyaJokowi berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 kilometer (km) untuk mengurangi biaya logistik.
Baca SelengkapnyaSalah satu calon Ketua Umum BPP Gapensi yang juga sebagai Sekretaris Jenderal BPP Gapensi Andi Rukman Nurdin (ARN) berkomitmen untuk memajukan industri.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, sejak awal pemerintahannya 10 tahun lalu memang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
Baca Selengkapnya