Tanri Abeng Sebut Gugus Tugas Covid-19 Seharusnya Diisi Ahli Bukan Menteri
Merdeka.com - Pengusaha Tanri Abeng berpendapat, pemerintah seharusnya menempatkan orang-orang yang ahli dalam berbagai bidang pada tim pengarah dan pelaksana di susunan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Menurutnya, penunjukkan individu pada tim pengarah dalam Gugus Tugas Covid-19 saat ini lebih cenderung mementingkan posisi birokrasi ketimbang keahlian seseorang.
"Tim pengarah ini sesungguhnya adalah top birokrasi, para menteri. Saya lihat pendekatannya birokrasi," ujar Tanri Abeng dalam sesi webinar bersama Indef, Selasa (12/5).
Mantan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengusulkan, pemerintah semestinya belajar dari Amerika Serikat (AS) dan Jerman yang menunjuk para pakar di bidangnya untuk masuk ke dalam tim penanganan virus corona.
-
Mengapa Tanri Abeng ditunjuk jadi Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Apa jasa Tanri Abeng untuk Indonesia? Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini,' ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Siapa yang menunjuk Tanri Abeng menjadi Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Yang ada di tim ini bukan posisi, tapi keahlian. Orang-orang ahli yang perlu mendampingi ketua tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19," cibir dia.
"Kalaupun ada tim pengarah mungkin tidak perlu terlalu banyak, tapi betul-betul bisa berikan arahan. Justru yang paling penting kan di tim pelaksana. Dia membutuhkan orang-orang yang paling ahli seperti di Amerika," imbuhnya.
Beberapa nama seperti pakar statistik epidemiologi Pandu Riono dan Sosiolog Imam Prasodjo disebutnya bisa masuk sebagai tim ahli dalam susunan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. "Ada orang-orang ini yang bisa jadi resource dan bisa jadi bagian dari tim komite ini. Bukan posisi, karena itu tend to be birocratic," tandasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merombak kembali susunan Gugus Tugas Covid-19. Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Nomor 9 Tahun 2020, yang merupakan perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Covid-19.
Salah satunya posisi pengarah yang diisi empat orang menteri, namun dijabarkan menjadi ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Awiek, partai politik juga memiliki banyak orang yang profesional.
Baca SelengkapnyaSebagai pemerintah, Anies mengaku harus mendengar banyak masukan, bukan diputuskan karena menyesuaikan selera sepihak.
Baca SelengkapnyaGanjar berdiskusi dengan pihak lain untuk menentukan sosok yang tepat mengisi jabatan menteri.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan angkat bicara terkait tuduhan TGUPP sebagai bentuk orang dalam.
Baca SelengkapnyaEmpat partai pendukung Ganjar Pranowo sepakat membentuk sebuah tim khusus yang dinamakan Tim Pemenangan Nasional (TPN)
Baca SelengkapnyaPramono mengungkapkan, jika dirinya sudah menentukan siapa yang akan menjadi Timses Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan tidak ingin mempermasalahkan dikotomi profesional dan orang partai untuk mengisi jabatan menteri.
Baca SelengkapnyaSaid juga berharap kabinet yang dipimpin Prabowo nanti banyak diisi kalangan profesional.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Beri Usulan Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Didominasi Profesional atau Politisi?
Baca SelengkapnyaKetika menjadi gubernur, Anies merekrut puluhan orang sebagai anggota TGUPP
Baca SelengkapnyaDia enggan membeberkan kementerian apa yang nantinya akan dilakukan penggabungan ataupun pemisahan.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut sosok ahli itu bisa saja datang dari parpol maupun dari luar parpol.
Baca Selengkapnya