Tantangan ekonomi 2017, harga minyak rendah & China belum jelas
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Sofyan Djalil membeberkan beberapa tantangan yang masih akan dihadapi Indonesia di tahun 2017.
Menurutnya, tantangan yang akan dihadapi Indonesia di 2017 masih sama dengan kondisi dan tantangan Indonesia tahun 2016.
"Kita belum tahu (tantangan tahun 2017), tapi kelihatannya kondisi ekonomi dunia tidak akan jauh beda sampai 2017," kata Sofyan di Kantor Bappenas, Menteng, Jakarta, Rabu (13/4).
-
Kenapa Indonesia di masa depan diprediksi menjadi sepi? Akun TikTok ini menggunakan AI untuk menggambarkan kondisi Indonesia bak kota mati di masa mendatang.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Mengapa jumlah penduduk Indonesia diprediksi terus melambat? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk Indonesia terus melambat setiap tahun
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Tantangan di tahun 2017, menurut Sofyan masih banyak dipengaruhi oleh faktor perekonomian dunia atau eksternal, seperti kondisi ekonomi China dan harga minyak dunia.
"Harga minyak diperkirakan masih akan rendah, kemudian kondisi China juga belum terlalu jelas, Eropa sekarang ada ancaman Brexit (Britain Exit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa) misalnya, oleh sebab itu kita harus hati-hari betul dalam mendayung, dalam mengarahkan pembangunan kita agar mengelola ekonomi," papar Sofyan.
Meski demikian, Sofyan optimis Indonesia bisa menghadapi tantangan tahun 2017. Optimisme ini diperoleh dari hasil pertemuan dengan para investor yang mengaku masih optimistis dengan kondisi perekonomian Indonesia.
"Kemarin saya ketemu dengan forum investor, mereka mengatakan internal Indonesia ok, internal bagus sekali, dengan program-program deregulasi, bagus sekali. Ancaman atau tantangan terbesar bagi Indonesia adalah eksternal. Walaupun investor itu mengatakan 3 negara yang diperkirakan sangat potensial dan memberikan harapan di asia ini adalah India, Indonesia dan Filipina," ungkap Sofyan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaSelain itu, konsumsi BBM hingga Mei 2024 juga masih terkendali. Bahkan, konsumsi BBM mengalami tren penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini sejalan dengan berbagai rilis lembaga internasional yang menyebutkan hal serupa.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnya