Tantangan Pemulihan Ekonomi, Perang Dagang AS-China Tak Berhenti Meski Ada Pandemi
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, tingkat ketidakpastian ekonomi global masih sangat tinggi hingga akhir 2021. Sebab, perekonomian dunia masih selimuti ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Bahkan, lanjut Menko Airlangga, kehadiran pandemi Covid-19 yang begitu mengejutkan tidak mampu meredahkan tensi perang dagang antara dua negara raksasa ekonomi dunia tersebut.
"Kita melihat ekonomi dunia masih mengalami ketidakpastian atau masih terjadi perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Kita melihat, bahwa pandemi Covid-19 tidak meredakan perang dagang, namun ini terus berjalan," ujarnya dalam Press Briefing terkait The Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Jumat (31/12).
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Mengapa Airlangga Hartarto mendorong investasi asing? Pemerintah Indonesia juga tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia guna mencapai target investasi senilai Rp 1.400 triliun di tahun 2023.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Mengapa Airlangga Hartarto membahas deflasi? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, merespon terkait deflasi yang dialami Indonesia secara 5 bulan berturut-turut. Tercatat pada September 2024, RI kembali deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Apa kebijakan Airlangga Hartarto terkait investasi? “Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan,“ tanggap Menko Airlangga.
Selain itu, menguatnya tren proteksionisme di berbagai negara akibat pandemi Covid-19 juga turut mengancam pemulihan ekonomi global. Menyusul, tidak meratanya kemampuan suatu negara untuk memperoleh akses sumber pertumbuhan ekonomi.
"Sekarang penguatan proteksionisme yang bergerser dari multilateral menjadi bilateral," ucapnya.
Permasalahan Pemulihan Ekonomi Lainnya
Terakhir, keputusan-keputusan yang dibuat World Trade Organization (WTO) dinilai tidak ramah terhadap negara bekerja. Sehingga, perlu adanya reformasi di dalam WTO.
"Reform WTO belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh negara berkembang," jelasnya.
Meski diwarnai ketidakpastian, Menko Airlangga meyakini tren pemulihan perekonomian global terus berlanjut di 2022. Hal ini ditandai dengan membaiknya kinerja perdagangan sejumlah negara, termasuk Indonesia di sepanjang tahun ini.
"Sehingga, kita melihat bahwa kontraksi (perdagangan) ini sudah relatif baik dan FDI (Foreign Direct Investment) sudah mulai bergerak," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaKondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaPerlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).
Baca Selengkapnya