Target Asian Agri bangun pola kemitraan dengan petani sawit
Merdeka.com - Isu perubahan iklim belakangan ini sangat kencang mengalir, bahkan di dunia internasional. Conference of Parties (COP 21) di Paris, Prancis bahkan membahas masalah ini dengan serius. Semua negara diwajibkan berkomitmen mengurangi pemanasan global di bawah 2 derajat celcius.
Industri kelapa sawit kerap kali dituding menyumbang emisi karbon yang berdampak pada pemanasan global. Indonesia, dengan luas kebun sawit mencapai 11 juta ha yang terdiri dari 51 persen dikelola perusahaan swasta, lalu 7 persen dikelola perusahaan negara, dan sisanya sekitar 42 persen dikelola oleh petani.
Eropa merupakan pasar utama bagi sawit Indonesia. Pada 2014 sekitar 3,09 juta ton sawit Indonesia masuk ke Eropa, terbesar ketiga setelah ke India 3,87 juta ton dan ke China 3,2 juta ton.
-
Dimana PT Astra Agro Lestari Tbk menanam kelapa sawit? Luas lahan kebun sawit yang dikelola perusahaan ini mencapai 297.011 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
-
Kenapa Dharma Satya Nusantara ekspansi ke kelapa sawit? Pada tahun 1996 secara resmi perusahaan ini memulai ekspansi bisnis kelapa sawit hingga saat ini lahan perkebunan yang dikelola seluas 112.900 hektar, dengan luas area dewasa sebesar 104.400 hektar.
-
Siapa pengusaha kaya yang membangun pabrik kelapa sawit di Sumatera? Tahun 1991, Wilmar berhasil membangun pabrik pengolahan minyak sawit pertama sekaligus membeli kebun kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Pulau Sumatra.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Dimana kelapa sawit pertama kali ditanam di Indonesia? Kelapa sawit pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor, pada tahun 1848 oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia.
-
Siapa yang membawa kelapa sawit ke Indonesia? Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
Meski demikian, pengusaha dalam negeri mengklaim telah mengedepankan prinsip pengelolaan perkebunan sawit yang berkelanjutan dan memberikan dampak bagi kesejahteraan petani. Salah satunya caranya adalah membangun kemitraan dengan para petani dan memberi manfaat dalam meningkatan kesejahteraan petani sekaligus memperhatikan aspek lingkungan.
Managing Director Asian Agri, Kelvin Tio, mengatakan, sebagai salah satu perusahaan perkebunan sawit terbesar di Indonesia, pihaknya telah menerapkan pengelolaan perkebunan sawit secara berkelanjutan dan pada saat yang sama juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit.
"Asian Agri saat ini telah menggandeng 29.000 petani dengan melibatkan 60.000 ha lahan sawit untuk dikembangkan dengan pola inti-plasma, kemitraan antara perusahaan dengan petani. Skema kemitraan itu telah dikembangkan selama 28 tahun dan salah satu pola inti-plasma terbesar di industri sawit. Dengan pengalaman tersebut, Asian Agri optimistis pola tersebut dapat diterapkan kepada para petani swadaya yang mengelola perkebunannya secara mandiri," ucap Kelvin dalam keterangannya yang diterima merdeka.com di Jakarta, Jumat (4/12).
Dengan kemitraan ini, petani swadaya memperoleh pengetahuan secara langsung dalam mengelola perkebunan yang mengedepankan kelestarian lingkungan sehingga produknya memiliki nilai tambah di pasaran. Hasilnya, saat diluncurkan pada tahun 2012 lalu, sekitar 2.791 ha lahan perkebunan petani swadaya, tergabung dalam program kemitraan tersebut.
Saat ini ada lebih dari 17.000 ha lahan yang merepresentasikan lebih dari 5.000 keluarga petani swadaya, telah bergabung di dalam program tersebut dan menikmati pendampingan dan fasilitasi dari Asian Agri. Hingga 2020 mendatang, Asian Agri menargetkan memberikan pendampingan secara optimal kepada petani swadaya dengan luas lahan hingga 60.000 ha.
Menurut Kevin, pola kemitraan dapat mendorong produktivitas petani, meningkatkan kesejahteraannya, serta memberi manfaat terhadap produk sawit berkualitas yang dihasilkan. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program peremajaan sawit rakyat merupakan salah satu amanah Program Strategis Nasional.
Baca SelengkapnyaSejak pertama diluncurkan hingga akhir triwulan III-2024, ada 1,6 juta bibit sawit telah diserap para petani di dua provinsi yakni Jambi dan Riau.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PalmCo tengah menjalankan beragam inisiatif untuk keberlanjutan industri sawit.
Baca SelengkapnyaCapaian ini menunjukkan bahwa perusahaan konsisten untuk menjaga tata kelola sawit dan konsisten bersinergi dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca SelengkapnyaSecara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaPendapatan tersebut merupakan proyeksi hasil panen yang didapat para petani milenial, serta menegaskan bukan gaji yang diberikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaPanglima mengatakan TNI Angkatan Darat selama ini memiliki lahan rawa yang cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPola Kemitraan PTPN IV Bakal Diadopsi Petani Sawit, Tetap Dapat Penghasilan Saat Peremajaan Kebun
Baca SelengkapnyaTak hanya fokus pada kontribusi di level aksi korporasi, Pupuk Kaltim juga secara langsung melibatkan karyawannya untuk turun ke lapangan.
Baca SelengkapnyaRakor Sawit se Kalsel telah disepakati bahwa replanting sawit di Kalsel tahun 2023 akan mencapai 10.000 ha.
Baca Selengkapnya