Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Target cukai rokok 2016 terlalu tinggi dan tak realistis

Target cukai rokok 2016 terlalu tinggi dan tak realistis ilustrasi tembakau dan rokok. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) menolak rencana kenaikan tarif cukai rokok pada tahun anggaran 2016. Cukai Hasil Tembakau (CHT) sendiri ditarget naik lebih dari 20 persen menjadi Rp 148,9 triliun.

Ketua Gaprindo, M Moeftie mengatakan target tersebut terlalu tinggi dan tidak akan tercapai. Melihat realisasi penerimaan CHT hingga Agustus 2015 kemungkinan hingga akhir tahun hanya akan mencapai Rp 115 triliun.

Artinya, dapat dipastikan penerimaan CHT tahun ini jauh di bawah target pemerintah Rp 139,11 triliun.

"Maka kenaikan cukai tembakau saat ini, yaitu menjadi sekitar Rp 140 triliun masih terlalu tinggi dan tidak realistis," tegasnya dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Jumat (2/10).

Hal ini dipersulit dengan penurunan daya beli masyarakat sekitar 1,7 persen. Ditambah lagi dengan adanya penurunan produksi rokok pada tahun 2014-2015 dan kemungkinan trend ini akan terus berlanjut hingga 2016.

"Lalu dari mana pemerintah akan memenuhi kenaikan cukai tembakau 2016? Belum lagi beban industri hasil tembakau akan bertambah dengan adanya kenaikan tarif PPN hasil tembakau di tahun 2016," ungkapnya.

Menurut Moeftie, sebaiknya pemerintah mengkaji ulang rencana menaikkan CHT ke Rp 148,9 triliun. Dia menyarankan Kementerian Keuangan memberikan target realistis yang dapat dicapai tahun anggaran 2016.

"Angka penerimaan cukai hasil tembakau yang realistis adalah Rp 129 triliun. Kami meminta agar pemerintah dan DPR RI dapat menyikapi permasalahan ini," tuturnya.

Pernyataan serupa sebelumnya juga disampaikan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Mereka menilai, jika kenaikan CHT diberlakukan tidak menutup kemungkinan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh industri hasil tembakau (IHT).

Director of Business Development Apindo Aditya Warman mengungkapkan,‎ kondisi IHT saat ini tengah mengalami penurunan. Menyebabkan ribuan tenaga kerja harus di-PHK.

"Sebagian besar, dari data itu (milik KSPSI) kan yang terkena PHK adalah pekerja-pekerja yang masuk dalam IHT-kan. Jadi kami menolak usulan kenaikan CHT sebesar 23 persen itu," tegasnya di Kantornya, Jakarta, Kamis (1/10).

Berdasarkan data KSPSI, hingga September 2015 sudah terjadi PHK sebesar 62.321 tenaga kerja. Ini terjadi di 14 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Jawa Timur menjadi yang terbesar melakukan PHK.

Dia menambahkan, pemecatan ini mungkin bentuk antisipasi yang dilakukan IHT menjelang wacana kenaikan CHT. Walaupun sampai saat ini belum ada keputusan resmi CHT akan naik menjadi 23 persen.

"Itu belum ditetapkan saja PHK sudah mencapai 28.179 pekerja. Bagaimana benar-benar ditetapkan. IHT pasti makin kesulitan kan," tutupnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Tingkatkan Target Penerimaan Cukai 2024, Bisa Tercapai?
Pemerintah Tingkatkan Target Penerimaan Cukai 2024, Bisa Tercapai?

Pemerintah menaikkan target penerimaan cukai di 2024.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Penerimaan Negara Lewat Cukai Terancam Turun
Ini Penyebab Penerimaan Negara Lewat Cukai Terancam Turun

Penetapan tarif cukai yang ideal dan tidak eksesif untuk mengurangi perpindahan konsumsi ke rokok yang lebih murah.

Baca Selengkapnya
Rumusan Cukai Hasil Tembakau 2025 Disarankan untuk Ditinjau Ulang, Ini Sederet Alasannya
Rumusan Cukai Hasil Tembakau 2025 Disarankan untuk Ditinjau Ulang, Ini Sederet Alasannya

Sebab saat cukai naik terlalu tinggi, harga rokok pun langsung ikut meningkat.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Harga Rokok Makin Mahal di 2025 Akibat Tarif Cukai Naik
Siap-Siap Harga Rokok Makin Mahal di 2025 Akibat Tarif Cukai Naik

Ternyata kenaikan tarif cukai rokok juga ditanggung masyarakat yang mengonsumsi rokok.

Baca Selengkapnya
Tambah Penerimaan Negara dari Cukai Rokok, Ini Hal Penting Harus Dilakukan Pemerintah
Tambah Penerimaan Negara dari Cukai Rokok, Ini Hal Penting Harus Dilakukan Pemerintah

Pengusaha menyoroti kinerja fungsi cukai yang tidak tercapai sebagai sumber penerimaan negara serta pengendalian konsumsi.

Baca Selengkapnya
Benarkah Kebijakan Cukai Rokok Belum Berhasil Optimalkan Pendapatan Negara?
Benarkah Kebijakan Cukai Rokok Belum Berhasil Optimalkan Pendapatan Negara?

Penurunan realisasi penerimaan negara dari cukai rokok menunjukkan adanya tantangan dalam perumusan kebijakan cukai saat ini.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diminta untuk Buat Harga Rokok Tidak Terjangkau untuk Tekan Beban Kesehatan
Pemerintah Diminta untuk Buat Harga Rokok Tidak Terjangkau untuk Tekan Beban Kesehatan

Kenaikan tarif cukai rokok sangat berpengaruh pada keputusan seseorang untuk merokok, semakin mahal maka prevalensi perokok semakin bisa ditekan.

Baca Selengkapnya
Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?
Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?

Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Harga Rokok Bakal Naik, Ini Sejumlah Dampaknya
Siap-Siap Harga Rokok Bakal Naik, Ini Sejumlah Dampaknya

Arah kebijakan cukai harus seimbang antara tujuan pengendalian konsumsi rokok dan peningkatan penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Tak Turunkan Jumlah Perokok, Pemerintah Diminta Kaji Ulang Struktur Tarif Cukai Rokok
Tak Turunkan Jumlah Perokok, Pemerintah Diminta Kaji Ulang Struktur Tarif Cukai Rokok

Banyak orang beralih ke rokok murah dengan risiko yang lebih berbahaya

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Rokok Jika Cukai Naik Tinggi: Industri Gulung Tikar & Berdampak ke Tenaga Kerja
Curhat Pengusaha Rokok Jika Cukai Naik Tinggi: Industri Gulung Tikar & Berdampak ke Tenaga Kerja

Pengusaha berharap agar kenaikan cukai didasarkan pada tingkat inflasi yang berada di bawah 10 persen.

Baca Selengkapnya
Ini Dampaknya Jika Cukai Rokok Terus Naik
Ini Dampaknya Jika Cukai Rokok Terus Naik

Penurunan produksi industri rokok diakibatkan kenaikan cukai eksesif pada periode 2023–2024.

Baca Selengkapnya