Target Jokowi, sampah diolah jadi energi listrik di 2025
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas di Kantor Istana Kepresidenan dengan agenda utama adalah membahas pengelolaan sampah. Menurut Jokowi, pembahasan soal sampah itu sudah yang ketiga kalinya.
"Pengelolaan sampah menjadi energi saya kira ini sudah yang ketiga yang kita bicara masalah ini dan kita ingin agar target energi baru terbarukan pada 2025 bisa 23 persen bisa tercapai. Regulasi aturan seperti yang sudah saya perintahkan segera disimpelkan segera disederhanakan sehingga yang antre untuk menyelesaikan masalah sampah menjadi energi sampah menjadi listrik betul-betul pergerakannya lebih cepat," kata Jokowi di Istana, Jakarta, Senin (7/12).
Menurut Jokowi, banyak investor yang berminat untuk mengelola sampah dan menjadi energi terbarukan. Namun, diakui memang masih terkendala pada sisi regulasi atau aturan.
-
Apa jenis sampah yang bisa diolah jadi kompos? Sampah organik. Sampah ini berasal dari sisa makanan, daun atau bahan-bahan alami lainnya. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos, biogas, atau pakan ternak.
-
Siapa yang terlibat dalam pengelolaan sampah? Kelompok Pengelola Sampah Mandiri merupakan kelompok swadaya masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat padukuhan yang mulai digencarkan kembali oleh Pemkab Sleman.
-
Siapa yang mengolah sampah menjadi batu bara? Ketua RW 07 Sarijadi, Deddy Dharmawan mengatakan jika di tahap terakhir adalah pengolahan menjadi bahan bakar serupa batu bara.'
-
Kenapa warga Sarijadi mengolah sampah? Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi penumpukan di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Kota Bandung.
-
Kenapa Dekan Unisba fokus pada pengelolaan sampah? Satori mengaku kejadian tersebut menjadi contoh betapa pentingnya pengelolaan sampah yang bijak, sehingga sistem menampung di suatu lahan sudah tidak lagi efektif.
-
Bagaimana sampah di Kota Jogja dibersihkan? Pada Senin pagi (9/10), seperti terlihat pada akun Instagram @merapi_uncover, tampak beberapa petugas kebersihan sedang membersihkan sampah-sampah yang menumpuk. Mereka juga membawa satu unit truk untuk memindahkan sampah-sampah tersebut ke dalam truk.
"Pengalaman saya 10 tahun di Pemda tidak bisa menyelesaikan ini gara-gara memang ada aturan yang menyulitkan perlu tender kemudian ada beauty contest. Beauty contest pun kan macam-macam, yang beauty yang mana yang mau diputuskan membingungkan karena aturannya memang tidak jelas," terang Jokowi.
Oleh karena itu, lanjut Jokowi, diharapkan dengan rapat itu dapat menghasilkan bagaimana supaya ada aturan yang jelas tentang pengelolaan sampah. Dengan adanya aturan yang jelas, diyakini kota-kota di seluruh Indonesia akan menjadi bersih.
"Targetnya bukan masalah harga di listriknya meskipun itu juga harus dikalkulasi tapi targetnya adalah sampah ini menjadi bersih dan pengadaan bagi energi masalah harga mungkin bisa disubsidi oleh pemerintah kalau memang kemungkinan dari sisi PLN kalkulasi enggak masuk," ucap Jokowi.
"Tapi yang ingin kita bicarakan sore hari ini adalah bagaimana aturan itu menyebabkan investor segera masuk investasi masuk dan sampah bisa hilang dari peredaran. Saya kira itu sebagai pengantar," tutup Jokowi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka membeberkan langkahnya memecahkan masalah sampah di Solo
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai langkah pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaPertamina melalui 121 program Sampah Kita telah berhasil mengolah sampah hingga 876.023 ton.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaHal itu karena sampah di Jakarta tidak hanya bisa di tampung di Bantar Gebang. Meski begitu, Pramono meminta agar rencana tersebut tidak merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menggenjot penerapan ekonomi sirkular untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi di Jateng
Baca SelengkapnyaDirektur Utama PT Bengkulu Mandiri Saud El Hujaj menyampaikan harapanya akan kemajuan Bengkulu sebagai Provinsi dengan basis ekonomi hijau.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).
Baca SelengkapnyaTotal luas lahan TPPAS Lulut Nambo yakni 55 hektare. Hasil pengolahan sampahnya berupa Refuse Derived Fuel (RDF).
Baca SelengkapnyaKepala negara mengaku tidak ada pembicaraan khusus saat para pebisnis itu mengerubunginya.
Baca SelengkapnyaSelain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaLangkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca Selengkapnya