Target Penerimaan 2022 Belum Perhitungkan Implementasi UU HPP
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan penerimaan pada tahun 2022 mencapai Rp 1.846,1 triliun. Terdiri dari perpajakan sebesar Rp 1.510 triliun, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 335 triliun dan hibah sebesar Rp 600 miliar.
Namun target tersebut belum termasuk penghitungan potensi pendapatan negara dalam mengimplementasikan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) yang baru disahkan pada Oktober lalu.
"Penerimaan pajak masih belum masuk didalam konsideran buat target penerimaan tahun 2022," kata Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/11).
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
-
Apa yang diraih BRI pada triwulan I 2024? PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencetak laba Rp15,98 triliun hingga akhir Triwulan I 2024.
-
Apa target Kementerian ATR/BPN di tahun 2024? 'Saya minta kepada seluruh jajaran untuk lebih spartan lagi dalam mencapai target Kementerian di antaranya saya harap di tahun 2024 ini kita harus mewujudkan 100 Kota/Kabupaten Lengkap di seluruh Indonesia. Realisasi penyelesaian program PTSL harus benar-benar dijaga kualitas dan kuantitas supaya tidak ada yang namanya residu,' ucapnya.
Implementasi UU HPP kata Sri Mulyani diharapkan bisa mendorong penerimaan kas negara. Sebab kebijakan ini telah mengatur perluasan basis pemajakan dalam bingkai reformasi perpajakan.
Lebih rinci dia menjelakan target penerimaan pajak tahun depan sebesar Rp 1.510 triliun yang terdiri dari pos perpajakan Rp 1.265 triliun dan kepabeanan sebesar Rp 245 triliun. Angka-angka ini pun bisa dicapai karena sudah mulai mengimplementasikan UU HPP.
Di sisi lain, Sri Mulyani enggan membuat penerimaan negara terbatas akibat masih dalam suasana pandemi Covid-19. Untuk itu, APBN tahun 2022 masih akan berjalan dan diarahkan untuk pemulihan ekonomi nasional.
"Kita tidak kemudian merasa terlena tapi kita tetap akan mengakselerasi perpajakan karena tugas kita sehatkan kembali ekonomi dan masyarakat," kata dia.
Adanya UU HPP diharapkan mampu meningkatkan rasio perpajakan hingga 10,14 persen terhadap GDP pada tahun 2025. Namun hal ini tidak berarti pemerintah tidak mewaspadai dampak kenaikan harga komiditas yang tidak bisa berjalan dalam jangka panjang. Untuk itu koordinasi antara kementerian/lembaga tetap dijaga.
"Kami akan terus koordinasi dengan kementerian/lembaga terutama untuk PNBP dari sumber kementerian/lembaga, BLU dan deviden kekayaan negara yang dipisahkan," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaTotal pendapatan negara pada tahun 2025 terdiri dari penerimaan perpajakan yaitu dari pajak dan cukai sebesar Rp2.490,9 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaHingga September 2023, penerimaan pajak capai Rp1.387,78 Triliun.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani merinci, penerimaan pajak terbesar disumbang Pajak penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp593,76 triliun.
Baca Selengkapnya“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca Selengkapnya"Pendapatan negara pada tahun 2025 dirancang sebesar Rp2.996,9 triliun," Kata Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSaid menyampaikan, pemerintah dan DPR telah menyepakati target PNBP tahun depan sebesar Rp513,63 triliun.
Baca Selengkapnya